Dating | jimin

11. Terungkap

"Seul..."

Entah perasaan apa yang muncul ketika Jimin melihat seseorang itu. Perasaannya campur aduk. Senang, rindu, sedih, bingung, kaget, bahkan hatinya masih bergetar ketika ia menyentuh pergelangan tangan seseorang itu.

"Seulgi.." pegangan Jimin pada pergelangan tangan orang yang ia sebut Seulgi itu melemah dan akhirnya terlepas.

"Jimin?"

Jimin mengangguk

"Tau darimana gue disini?"

"Lo ngapain disini?" Jimin tak menjawab pertanyaan Seulgi, ia malah bertanya balik.

"Lo kesini mau ketemu gue kan?"

"Ikut gue!" Dengan cepat Jimin menarik tangan Seulgi. Menyeret gadis itu ke mobilnya.

🔆🔆🔆

Seulna terus memandang ponselnya. Sudah hampir 2 jam ia menunggu disini. Tapi, Jimin belum datang juga. Apa yang membuat Jimin datang begitu lama? Tidak mungkin macet bisa sampai 2 jam seperti ini. Apalagi ini bukan weekend.

Seulna hendak mengirimi Jimin pesan ketika ia mendengar suara.

"Seulna?"

Seulna menoleh ke belakang, matanya membulat melihat seseorang dibelakangnya. Terkejut dan bingung.

"Kak Namjoon? Kok disini?" Seulna berdiri dari duduknya dan merapikan roknya.

"Jimin nyuruh gue buat jemput lu" Namjoon tersenyum "Yok pulang"

"Jimin kemana emangnya?" Perasaan Seulna gak enak. Ia curiga.

Namjoon hanya tersenyum "Yuk" Namjoon menarik tangan Seulna dengan paksa.

"Kak, Jimin dimana? Dia sendiri tadi loh yang mau jemput aku. Kok sekarang dia malah ngilang gini sih" Seulna terus mengoceh, sedangkan Namjoon hanya fokus berjalan sambil terus menyeret Seulna.

Namjoon membuka pintu penumpang untuk Seulna. Mau tak mau akhirnya Seulna masuk ke dalam mobil dengan raut wajah bingung.

"Kak, Jimin mana?" tanya Seulna ketika Namjoon sudah masuk ke mobil dan mulai menjalankan mobilnya.

"Gak tau. Tiba-tiba dia nelpon buat jemput lu"

Seulna menunduk. Ia masih memikirkan tentang hubungan Jimin dengan Seulgi -guru barunya- Seulna melirik Namjoon. Lalu menunduk lagi, setelah itu ia melirik Namjoon lagi.

"Kak" panggil Seulna.

"Hm?"

"Kakak kenal Seulgi?"

Namjoon mengerem mendadak. Lampu merah tepat di depannya. Padahal sedetik yang lalu Namjoon masih melihat lampunya berwarna hijau.

"Seulgi? Lu kenal dia?" Namjoon memandang Seulna. Ia berusaha terlihat tenang.

Seulna mengangguk cepat "Dia guru pengganti di kelas aku"

Namjoon melongo, kaget mendengar kalimat Seulna barusan, tapi setelah itu ia berusaha terlihat tenang lagi.

"Trus kenapa nanyain dia?" tanya Namjoon seraya menjalankan kembali mobilnya karena lampu sudah kembali hijau.