30. Hang Out

5.7K 745 75
                                    

Mulmednya ucul, ooh aah.







"Jimin gila ya,"

Setelah mendengar pernyataan dari Seulna, Dahyun bergegas pergi ke rumah sahabatnya. Peduli setan dengan baju seragamnya yang belum ia ganti. Ia yakin sekarang pasti Seulna sedang membutuhkan dirinya. Maka dari itu, Dahyun segera pergi ke rumah gadis itu dengan taksi.

"Dia minta break doang kok, Hyun" Seulna tersenyum tipis.

"Break itu putus versi kecil nya, Seul. Gue gak habis pikir sama dia deh"

Seulna hanya tersenyum tipis saja. Semenjak Dahyun datang, ia jadi selalu tersenyum. Padahal Dahyun sangat tau apa yang dirinya rasakan sekarang.

"Dulu karena masalah mantannya sekarang alasannya karena kegiatan Bangtan" Dahyun menggelengkan kepalanya.

"Alasannya itu konyol tau gak" Lanjut Dahyun.

Dahyun memiringkan kepalanya. Menatap lekat sahabatnya. "Tumben lo gak nangisi dia,"

Seulna mengangkat bahunya lalu menjawab. "Untuk apa nangisi cowok yang bahkan gak pernah ngerti sama perasaan kita"

"Good girl! Dari dulu kek lo kayak gini" ucap Dahyun.

Seulna hanya tertawa kecil menanggapi perkataan Dahyun.

"Duh Bambam kok lama kali sih ah," gerutu Dahyun.

Seulna mengerutkan dahinya. "Lo nyuruh dia kesini?"

Dahyun mengangguk. "Sekalian gue suruh bawa makanan kesukaan lo. Biar lo gak sedih lagi,"

"Lo kok baik banget sih ah. Terhura deh gue"







🔥🔥🔥








Mungkin memang iya Seulna gak nangisi Jimin. Tapi dari tadi malam, setelah Dahyun dan Bambam pulang. Seulna terus-terusan memutar lagu lagu sedih. Dulu, waktu Jimin pergi gak ada kabar, jalan sama Seulgi. Air matanya terus-terusan keluar, gak mau berhenti. Setiap dengar lagu sedih, air mata nya malah makin banjir.

Tapi, sekarang... rasa kecewa Seulna jauh lebih besar dibanding  kesedihannya. Seulna bahkan udah gak peduli lagi jika nanti Jimin datang meminta maaf seperti waktu itu. Ini yang terakhir kalinya ia dipermainkan dengan Jimin.

"Udah gak galau kan?"

Seulna menoleh begitu mendengar suara Dahyun. Dahyun baru saja datang, bersama Bambam disampingnya yang sedang merangkul bahu Dahyun. Melihat kedua sahabatnya saja sudah bisa membuat suasana hati Seulna membaik. Kadang Seulna berpikir, untuk apa sih punya pacar yang selalu nyakiti kalo ada sahabat yang jauh lebih bisa buat kita bahagia.

"Eh ntar pulang sekolah jalan yuk, manteman" Ajak Bambam. Cowok itu menatap Dahyun dan Seulna secara bergantian sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Yuk! Udah lama nih kita gak jalan bertiga!" Seru Dahyun girang.

Seulna tertawa kecil dan mengangguk. "Boleh, ntar gue izin dulu sama Mama ya"

Dahyun dan Bambam pun mengangguk semangat.


✿✿✿


"Syaland, gue laper" keluh Bambam sambil memegang perutnya.

Dahyun dan Seulna yang sedang berjalan di depannya jadi berhenti lalu berbalik menghadap Bambam.

Dating | jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang