19. Akhirnya!

6.6K 875 50
                                    

Cho Seulna memandang pesan yang baru saja dikirim Seulgi untuknya. Seulgi mengabari bahwa ia sudah tiba di Jerman dengan selamat. Seulna tersenyum sembari membalas pesan dari Seulgi itu.

"Seul"

Suara Mingyu membuat Seulna langsung mengalihkan pandangan dari layar handphonenya.

"Ya kak?"

"Semalam kemana sih? Udah ditungguin juga. Kan mau pulang bareng semalam" Mingyu menarik kursi yang ada di sebelah Seulna dan duduk disana. Menopang dagunya dan menatap Seulna.

Seulna menepuk jidatnya. Astaga, dia benar-benar lupa soal itu. "Maaf kak. Aku semalam ada urusan mendadak."
"Urusan mendadak?" Mingyu menaikkan sebelah alisnya.

Seulna mengangguk ragu. Was-was jika Mingyu menanyakan apa urusan mendadak itu. Ia tak tau harus menjawab apa. Ia gak mau bercerita tentang itu kepada Mingyu.

"Yauda deh. Kalo hari ini pulang bareng, gimana?" Tawar Mingyu.

Seulna membuang nafas dengan lega. "Hmm.. Hari ini aku mau pergi kak."

"Kemana? Biar gue anterin." Mingyu terlihat antusias.

Baik banget sih Mingyu.

"G-gak usah kak. Aku bisa pergi sendiri kok." Seulna langsung menggeleng kuat.

"Yakin? Gak takut? Ntar gaada yang ngelindungin lu loh"

"Yakin! Aku bisa jaga diri kok kak" Seulna menjawab dengan penuh percaya diri.

"Kalo kenapa-kenapa langsung telpon gue aja ya." Mingyu tersenyum dan mengacak-ngacak rambut Seulna.



🔆🔆🔆



Jimin terbangun dari tidur siangnya. Ia mengucek matanya dan mengambil ponselnya yang ada di nakas samping tempat tidurnya. Mengecek apakah ada pesan dari Seulna.

Ternyata tidak ada.

Jimin tersenyum miris.

Ia benar-benar sudah ditinggalkan oleh orang yang dia cintai.

Betapa bodohnya Jimin.

Cklek!

Jimin menoleh kearah pintu kamarnya. Kepala Namjoon menyembul dan menatap Jimin. Setelah memastikan Jimin sudah bangun, Namjoon membuka pintu lebih lebar dan masuk kedalam kamar Jimin.

"Lu gak pulang dari semalam, bang?" tanya Jimin sambil mengacak rambutnya yang memang sudah acak-acakan.

"Pulang lah. Gue kan juga mesti kuliah. Gak kayak lu, selama dua hari ini kerjanya tidur doang." Sindir Namjoon lalu duduk di tepi tempat tidur Jimin.

"Gue kan abis kena musibah."

"Musibah pala lu. Itu karena kebodohan elu. Ogeb sih lu."

Namjoon menoleh kearah Jimin ketika ia sadar bahwa Jimin tak kunjung bersuara. Namjoon mengerutkan keningnya melihat Jimin yang sedang menatap layar ponselnya dengan serius.

"Kenapa sih?" Namjoon berusaha mengintip.

"Bang" Jimin langsung menatap Namjoon dengan mata berbinar-binar.

"SEULNA NELPON GUE!!"

Sumpah. Namjoon kaget setengah mati ketika Jimin tiba-tiba memegang kedua pipinya dan berteriak di depannya. Jimin girang banget. Dia turun dari tempat tidur dan loncat-loncat sambil neriakin hal yang sama kayak tadi. Bener-bener kayak orang gila.

"GUE HARUS SIAP-SIAP!"




Duar!

Pendek aja lah ya 😛

Sekali-sekali pendek huehehe...

Hmm dabel apdet gak ya?? Mau gak?

Tapi vomment nya jangan lupa ya. Ntr kalo vomment dapat kecupan basah dari Jimin.
Kan mantap basah-basah😉

Hayuk dibuka videonya.... ㅋㅋㅋ

Dating | jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang