21. Sweet

6.9K 890 91
                                    

"Abis baikan langsung mau cipokan ae,"

Jimin mendecak sebal. Dalam hatinya, ia memberikan sumpah serapah kepada siapapun yang merusak suasana ini. Membuat first kiss nya bersama Seulna kandas.

Gak! Gak boleh gagal! Dengan cepat, Jimin mengecup bibir Seulna. Hanya sekedar mengecup. Singkat. Namun sukses membuat mata gadis di depannya terbelalak.

Setelah mengecup singkat bibir Seulna, Jimin mundur beberapa langkah dan menoleh ke sumber suara yang sempat mengacaukannya tadi. Sebenarnya, tanpa melihat siapa seseorang itu, Jimin tahu betul itu suara siapa.

"Ngapain kesini? Gue kan gak minta jemput." Jimin menatap sinis orang yang ada di sebrangnya.

Orang itu mendengus. Jengkel, "Kalo gaada gue juga lo gabakal nyampe kesini."

"Ya trus sekarang mau ngapain? Mana bawa tu bocah ingusan lagi." Jimin menunjuk orang yang sedang bermain ponsel. Dapat diyakini, orang itu sedang bermain game.

"Kan gue abis jemput dia, Nyet."

Jimin jengah. Ia mulai melepaskan satu kancing kemejanya. Dadanya sedikit terlihat. Membuat gadis yang ada di sebelahnya tersipu malu melihat pemandangan itu.

"Iya terus lo mau ngapain kesini? Dari tadi gue nanya kagak dijawab."

"Nih! Ponsel lu ketinggalan di mobil gue. Dari tadi nyokap lu nelpon mulu. Khawatir mungkin" Namjoon mengangkat ponsel Jimin dan menggoyang-goyangkannya di udara.

Jimin segera menghampiri Namjoon dan merebut ponselnya dari tangan laki-laki bertubuh jakung itu.

"Anter gue pulang," bisik Jimin.

"Si monyet, tadi marah-marah sekarang merengek-rengek."

"Pala lu merengek!" Jimin tak terima dituduh seperti itu. Ia menatap sengit Namjoon.

"Sayang.."

Jimin memanggil kekasihnya yang masih berdiri mematung.

"Sini.."

Awalnya Seulna ragu, namun mau tak mau ia harus melangkahkan kakinya ke tempat Jimin berada sekarang. Setibanya ia di samping Jimin, ia langsung dapat merasakan lengan kekar Jimin melingkar di pinggangnya.

"Ke rumah yuk. Jumpa mama aku,"











🔆🔆🔆












"Tan, Jimin udah pulang nih!! Bawa pacarnya juga!!"

Jimin memutar bola matanya ketika pintu rumahnya terbuka dan menampilkan sepupunya yang saat ini tengah berteriak itu.

Ibu Jimin dengan tergesa-gesa segera menghampiri anaknya dengan sumringah.

"Mama telpon kok gak diangkat? Nih, anterin Sooyoung pulang," Ibu Jimin menunjuk Sooyoung dengan dagunya. Lalu pandangannya beralih ke gadis yang menunduk di samping Jimin.

"Pacar kamu, Jim? Imut deh!! Ngegemesin! Ayo masuk!!" Ibu Jimin langsung menarik tangan Seulna dan menyeret gadis itu untuk segera masuk ke kediamannya.

"Pulang sendiri aja deh dia, Ma. Jimin capek" keluh Jimin lalu duduk di sofa putihnya bersama Seulna yang kini juga sudah duduk di sampingnya. Tanpa malu-malu, Jimin segera merangkul bahu Seulna. Di hadapan ibu dan sepupunya.

"Dia kan takut pulang sendirian,Jim. Anterin makanya"

"Lagian dia ngapain sih kesini?!" sungut Jimin lalu menyibakkan rambut pirangnya ke belakang. Kebiasaannya.

Dating | jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang