28. Dahyun's Day

6K 721 53
                                        

Akhir-akhir ini Jimin selalu sibuk. Tak ada waktu untuk menghubungi kekasihnya. Sudah hampir 3 minggu ia tak bertemu dengan Seulna. Pertemuan terakhir mereka saat Jimin ke rumah Seulna untuk membantu Seulna mengerjain tugas. Membantu ngerusuh sih sebenarnya.

Semenjak hari itu, Jimin mulai sibuk latihan untuk tampil bersama anak Bangtan lainnya dalam event kampus. Dan sekarang, sungguh benar-benar tidak terduga, Bangtan sangat banyak disukai dan mulai mendapat banyak tawaran untuk tampil di berbagai acara. Karena itulah, Jimin selalu disibukkan dengan kuliah dan jadwal manggungnya. Belum lagi harus latihan bersama anak Bangtan lainnya.

Dan untungnya Seulna bisa memaklumi.

Tapi masalahnya, Jimin tidak bisa begini. Pikirannya kacau balau jika sudah begini keadannya. Ia harus memikirkan kuliah, tugas kuliah, jadwal latihan, manggung, belum lagi terkadang suka beradu argumen dengan anak Bangtan lain, dan juga harus memikirkan Seulna.

Jimin jadi selalu kepikiran dengan masalah ini.

Lamunan Jimin langsung buyar ketika suara dentingan ponselnya terdengar. 

Seulna: yang
Seulna: besok bisa anterin aku gak?

Park Jimin: kemana yang?

Seulna: ambil kue untuk ultah Dahyun besok

Park Jimin: bisa, besok aku jemput








🔥🔥🔥












"Panggil orangnya, Yang. Kalo diem gini terus gabakal ada yang keluar"

Seulna hanya diam. Tak berani memanggil. Ia hanya menautkan jari jari nya dan cengengesan.

Jimin menghela nafas. Tak ada pilihan lagi, memang harus ia yang bertindak.

"Permisi! Bu, saya mau ngambil pesanan kue! Permisi!"

Seulna hanya menatap Jimin yang sedang berteriak memanggil sang pemilik rumah. Dalam hatinya, ia menyesal telah memesan kue homemade seperti ini. Merepotkan. Untung ada Jimin kan.

"Iya bentar!"

Mendengar kalimat itu membuat Jimin dan Seulna yakin bahwa mereka tidak salah rumah. Dan tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya keluar sambil membawa kue yang sudah dibungkus.

"Makasih ya,Bu" ucap Seulna ketika bingkisan kue sudah ada di tangannya.

"Pegangin dulu dong" pinta Seulna kepada Jimin yang sudah duduk di atas motornya. Jimin mengambil bingkisan kue yang diberikan Seulna.

Seulna tersenyum lalu ikut naik ke dalam atas motor dengan kedua tangannya yang ia letakkan di bahu Jimin guna mempermudah untuk naik.

Setelah sudah merasakan PW (posisi Wenak). Seulna lantas berkata. "Siniin kuenya"










🔥🔥🔥












"Makasih ya, Jim" Seulna turun dari motor Jimin dan merapikan plastik bingkisan kue yang ada ditangannya.

Jimin tak menjawab, ia hanya tersenyum.

"Mau ikut ngerayain gak?" tanya Seulna.

Jimin menggeleng. "Aku abis ini mau ngajarin Bang Namjoon dance,"

"Oh yauda deh. Hati-hati ya" ucap Seulna lalu melambaikan tangannya.

Setelah Jimin sudah tak terlihat lagi, Seulna langsung memasuki gedung sekolahnya. Menemui teman-temannya yang sudah menunggunya.

"Lama banget sih lo, sekalian ngedate ya?"

"Engga ah apaan ih"

"Keburu uda nikah gue nungguin lo"

"Keburu uda punya anak gue mah".

"Saking lamanya keburu anak gue uda nikah"

"Keburu gue uda punya cu--"

"Jadi ngerayain gak nih?"

Suara Seulna membuat bacot-an mereke berhenti.

"Bambam masih nahan Dahyun kan?" tanya Seulna. Tangannya sibuk menyalakan korek api.

"Iya. Bambam mah paling jago kalo uda urusan gini"

"Dah siap nih! Yuk buru," Seulna menunggu teman-temannya yang masih di belakang.

Setelah teman-temannya sudah mendahaluinya, dengan langkah hati-hati pun Seulna berjalan menuju lokai Dahyun saat ini. Langkahnya teramat pelan takut kue yang sedang ia bawa miring ataupun tergeser.

"Buruan Seul" bisik Nayeon yang berhenti menunggu Seulna.

"Satu... Dua... Ti.....Ga!"

"HAPPY BIRTHDAY DAHYUN!!"

Teriakan kami membuat murid-murid yang saat itu melewati tempat ini jadi menoleh.

"HYUN HEPI BESDEY YA"

"HAPPY BIRTHDAY URI HYUNNIEE"

"HAPPY BIRTHDAY AYANGKUU"

Seulna memberikan kue nya kepada Dahyun yang sedang menutup wajahnya.

"Cepetan ambil elah, pegel nih. Kementelan lo pake nutup nutup muka,"

Dahyun mendengus mendengar cibiran dari Seulna. Ia pun langsung mengambil kue dari tangan Seulna.

"Jimin gak ikut?" tanya Dahyun.

Seulna menggeleng. "Dia cuma nganterin gue ambil kue aja. Dia bilang happy birthday untuk lo,"

Dahyun mengangguk sambil tersenyum. Ia meminta tolong kepada Bambam untuk memegangi kue nya. Setelah tangannya bener-bener kosong. Dahyun pun langsung memeluk Seulna dengan sangat erat.

"Makasih banyak ya, Seul! Gue terhura deh,"
























Cantik, manis, tampan, atau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik, manis, tampan, atau...... ?

Dating | jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang