Hai... hai... gimana sampai disini? Udah mulai masuk ke konflik nih, jujur saya kurang bisa buat konflik dalam cerita, jadi kalau misalnya konfliknya kurang greget harap di maklumi yah...
Yukk di lanjut!! Jangan lupa vote and coment guysSetelah mendengarkan justin aku hanya terdiam masih mencerna apa yang barusan ia ungkapkan, mungkin dia menyukai hal tadi karena selama ini dia selalu sendiri, apa salahnya aku sebagai sahabatnya membantunya..
"Apa kau ingin aku melakukannya lagi?" Tanyaku
"Jika kau tak keberatan deli, aku sangat senang jika kau melakukannya tiap hari" justin memegang tanganku dan tersenyum kearahku
"Baiklah Mr. Bieber permintaanmu di pagi hari begitu banyak, selain pancake aku harus merapikan penampilanmu setiap pagi, nampaknya aku akan mengambulkan permintaan anda tuan" ku bungkukkan sedikit badanku pada justin dia hanya tertawa melihatku
"Tapi justin?" Tambahku ingin menanyakan sesuatu
"What del?"
"Berarti setiap pagi aku akan bangun pagi dan membuatkanmu pancake, dan setiap pagi aku akan menunggumu masuk keruangan dan memperbaiki penampilanmu, aku rasa aku akan kerepotan" ku garuk tengkukku yang kurasa tidak gatal
"Haha apa kau ingin tidak mengabulkan permintaanku, bukannya kau berkata akan mengabulkannya beberapa menit yang lalu" justin menggodaku dengan memainkan alisnya
"Fuuuhhhhh, baiklah justin sekarang percepatlah laju mobilmu ini aku ingin segera bekerja" ku baringkan kepalaku di pundak justin aku rasa aku justin tak akan keberatan
***
"Deli, wake up" justin mengelus lembut pipiku aku tertidur di pundaknya
"I'm sorry Justin aku tertidur di pundakmu, pasti pundakmu sakitkan" aku mengambil tasku di belakang
"Tenanglah deli Im okay, sekarang kita masuk, kurasa kantor masih sepi jam begini" kulihat justin melirik jam di tangannya
Kami berdua masuk ke dalam kantor dan lift bersamaan, benar dugaan justin kantor masih tampak sangat sepi padahal ini sudah pukul 7 a.m "kemana semua orang?" Tanyaku dalam hati
"Mereka akan segera datang janganlah bingung, lama kelamaan kau pasti sudah mengerti keadaan d kantor ini" kulirik justin dari mana dia tau aku sedang mencari orang-orang
Mataku masih melirik justin tampangnya sangat datar apa dia akan berubah ketika di kantor, beda sekali pada saat di apartemennya..
"Dinggg" pintu lift terbuka aku berjalan keluar belum sampai tiga langkah, aku terhenti ketika suara nyaring grace masuk kedalam telingaku
"Morninggggg deli, dari mana kau kemarin? Mengapa tidak-" ucapan grace terpotong dan matanya memandang ke belakangku, aku mengikuti tatapannya dan ada justin di belakangku, pantas saja grace langsung tampak kaku
"Morning sir" ucap grace
Justin tidak menjawab grace dan langsung pergi dengan tampang datarnya meninggalkan kami berdua
"Apa kau satu lift dengannya?" Tanya grace selidik "apa dia berbicara padamu? Menyapamu? Ahh aku rasa tidak dia itu seperti manusia es, tampangnya selalu datar ketikan berpapasan dengan orang kantor" ocehan grace berhasil membuatku terbelak kaget gadis ini benar-benar cerewet
"Benarkah justin seperti itu?" Aku bertanya untuk memastikan
"Iya dia selalu seperti itu, tapi kau tidak menjawab pertanyaanku" aku hanya memutar kedua bola mataku dan menatap grace yang mengakat satu alisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanfictionJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙