Yang nuntut lanjut udah banyak yaudah yukkkssss lanjut ! Vote and coment wajib yah 😙
"Baiklah aku bersedia meninggalkan Justin tapi kumohon bawa kami ke rumah sakit" aku terisak dan mencoba menggendong Harry
"Deli apa yang barusan kau katakan?" Aku berbalik melihat Harry menatapku tidak percaya aku kalah dengan secepat itu...
"Maafkan aku Harry, aku lebih mementingkan keselamatanmu di banding hubungan ini, aku tidak ingin kau mati sia-sia hanya karena hubungan yang tidak ada jalan keluar ini, jadi sekarang kau tetaplah diam, kumohon" aku berbicara sambil terisak
"Pilihan bagus Deli, aku akan mengabulkan semua keinginanmu" jawab Jeremy
Aku melihat Jeremy memberi kode kepada orang-orangnya tidak lama datang segerombolan orang berjas membawa Harry masuk kedalam mobil, aku mengikutinya sambil menangis aku melihat kondisiku kacau, bajuku berlumuran darah, hubunganku dan Justin akan berakhir aku tidak sanggup menghadapi ini semua, mengapa begitu tiba-tiba aku bahkan baru memulainya..
***
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanyaku khawatir setelah melihat dokter keluar dari ruang operasi untuk mengeluarkan peluru pada lutut Harry
"Dia mengapa bisa tertembak di daerah situ? Maksudku itu daerah yang rawan dia bisa saja mengalami kelumpuhan jika tidak di tangani segera karena racun dari peluru itu bisa membuat sendinya mati" Jelas dokter
"Aku tidak tau dok, aku hanya ingin tau sekarang keadaannya bagaimana?" Ucapku sedikit teriak
"Dia sudah melewati masa kritis, petugas sedang menyiapkannya untuk di pindahkan ke ruang inap, kau bisa melihatnya setelah ia sudah pindah, sekarang saya permisi dulu" ucap dokter dan tidak lupa aku berterima kasih sebelum ia pergi
Aku menunggu di depan ruang IGD menunggu Harry di pindahkan setelah beberapa menit aku melihat Harry keluar dan ia terlihat belum sadar di atas tempat tidur, aku mengikutinya semua orang melihatku menatapku seperti iba, mungkin karena kondisi fisikku yang begitu berantakan..
"Apa anda walinya?" Aku berbalik melihat perawat yang sedang mengajakku berbicara, iya saya wali nya, ada apa suster?" Tanyaku khawatir
"Ah tidak aku hanya ingin memberikan ini, semua administrasi telah di urus, apakah anda bisa tanda tangan disini?" Ucap perawat sambil menyodorkan kertas aku membacanya dengan seksama dan merasa heran siapa yang melunasi biaya ini semua, tiba-tiba aku mengingat ayah Justin, benar pasti ia yang mengurus ini semua..
"Terima Kasih" ucap perawat itu dan pergi meninggalkan aku dan Harry berdua, aku maju selangkah demi selangkah, duduk tepat di samping kasur Harry aku melihat kondisinya air mataku jatuh lagi, mengapa aku harus mengalami ini, awalnya aku telah kehilangan Zayn karena perjodohan orang tuanya dan sekarang aku akan kehilangan Justin dengan kasus yang sama juga..
"Berhentilah menangis Deli, aku tidak apa-apa!" Aku mengangkat kepalaku dan kaget melihat Harry yang mengajakku berbicara, syukurlah dia sudah sadar
"Apa kau baik-baik saja, kau merasa sakit bagian mana?" Tanyaku pada Harry
"Aku tidak apa-apa, seharusnya aku yang bertanya hal itu padamu, kau yang tampak tidak baik-baik saja, lihatlah dirimu di cermin itu" Harry menunjuk sebuah cermin di dekat pintu kamar mandi
"Haha aku bahkan lupa keadaanku Harry, kurasa ini karenamu, aku akan pulang mengambil bajuku dan kembali ke sini" aku pamit pada Harry dan ia hanya mengangguk
Tiba-tiba pintu kamar terbuka aku melihat sesorang berseragam masuk membawa paper bag "ini untuk anda nona Mr. Jeremy menyuruhku untuk memberikan anda dan ia memberi perintah untuk anda segera menggunakannya dan ikut bersamaku untuk menemui beliau" aku mengangkat keningku dan berbalik berjalan untuk membersihkan diriku, aku terpaksa menggunakannya.. aku ingin sekali pulang tapi melihat ini larut malam dengan keadaan baju yang penuh dengan lumuran darah bisa-bisa aku di kira habis membunuh seseorang..
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanfictionJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙