Hai hai hai gueee baru nongol setelah sebulan hiatus, sorry banget hape gue rusak dan gak bisa di mainin butuh sebulan buat nabung buat beli baru haha,.kok gue curhat yah..
YN : ehh thor lanjut lu judel gimana?
THOR: Sabarr oee..yukk lanjut, tapi sebelumnya di vote dulu deh..
"Deli, aku ingin memberitahumu sesuatu, kau dengar baik-baik jangan tanya alasannya kenapa, aku pasti akan menjelaskannya padamu" ucap Harry gelisah, aku mengerutkan kening berfikir ada apa sebenarnya?
"Jangan pernah mengikuti perintah Jeremy, kau tahu dia tidak berniat untuk mengirim kita ke italia" aku masih terdiam mencoba mencerna omongan Harry
"Maksudnya?" Tanyaku bingung
"Aku pernah mendengar orang-orang Jeremy berbicara kalau dia berencana membunuh kita jika waktunya sudah tepat" jelas Harry "mungkin dengan alasan ini sekarang aku di kejar-kejar oleh kawanan asing" lanjutnya
"Tapi Harry, itu tidak mungkin, aku bahkan sudah memegang kedua tiket kita" aku mengambil tas ku untuk menunjukkannya lada Harry tiba-tiba ada kawanan jas yang masuk dan membuat kegaduhan.
"Pokoknya kau jangan ke bandara, jangan mengikuti Jeremy oke! Aku harus pergi sekarang, aku tak mau orang itu menyadari aku berada di sini" ucap Harry dan langsung berlari meninggalkanku...
aku berbalik dan melihat orang yang memakai setelan tadi tampak seperti mencari, aku menunduk dan bergegas pergi dari sini..
***
"DELIIIIIIII......." Hahahah aku berlari meninggalkan Justin yang geram denganku..
"hahaha ampun Justin aku tidak sengaja" jelasku
"tak ada pengampunan Deli, kemari kau" perintah Justin
kami berlarian didalam apartemen Justin... "huuuffttt lelahnya.." ucapku sambil membanting diriku ke sofa..
"kamu mau?" aku mendongak melihat Justin ia memberiku Ice Cream aku tersenyum dan mengambilnya...
"Deli?" panggil Justin aku berbalik melihatnya sambil memakan Ice cream darinya..
"apa kau tidak merindukan ibumu?" ucap Justin dengan cepat aku terdiam mencoba mencerna perkataan Justin, mengapa dia membahas ibuku?
"sejujurnya aku merindukannya, tapi yah mau bagaimana lagi aku sedang bekerja, jika aku ada kesempatan aku akan bertemu denganya" jawabku santai
"apa kau ingin menemuinya? hmm aku bisa mengantarmu, tidak maksudku sebenarnya aku ingin bertemu ibumu, aku ingin kau memperkenalkanku padanya" ucap Justin serius
aku terdiam berpikir sejenak "aku akan memikirkannya Justin nanti aku akan mencari hari yang tepat untuk kita pergi menemuinya, lagian aku tau ia pasti sibuk dengan usahanya, hmm ibuku suka bertani, makanya ia punya ladang anggur dan itu adalah mata pencaharian ibuku? apa kau tidak masalah dengan hal itu?" tanyaku hati-hati..
"No Deli, itu tidak masalah bagiku, aku mencintaimu dengan tulus, aku tidak menuntutmu untuk harus mempunyai kekayaan" Jawab Justin
"baiklah Mr. Bieber sekarang waktunya tidur" aku mendorong Justin masuk kedalam kamarnya "Justin aku ingin ke apartemenku untuk malam ini, aku ingin mengambil barangku" lanjutku sambil memakai mantel
"tidak bisa besok saja Deli? ini sudah malam, apa sangat penting?" tanya Justin dengan nada betenya
"hahaha.. wajahmu lucu Justin, hmm iya aku ingin mengambil sesuatu untuk aku bawa ke ibu, kau kan ingin menemuinya kan?" ucapku
"baiklah aku mengalah, aku akan mengantarmu" Justin berjalan ke walk-in closetnya aku berlari kecil kearahnya
"tidak perlu sayang, aku bisa sendiri kau istrahatlah, jangan menungguku pulang" ucapku singkat dan mencium Justin lalu pergi
sejujurnya aku tidak ingin pulang, aku hanya membutuhkan waktu untuk sendiri, aku belajalan kaki memikirkan semua yang terjadi terhadapku, rasanya ingin menyerah ucapku dalam hati, aku duduk di halte yang agak jauh dari tempat Justin aku bahkan tidak sadar sudah berjalan sejauh ini aku mengeluarkan mengeluarkan headset dan mendengar lagu smbil menunggu bis, tiba-tiba aku melihat kawanan berandalan yang menatap kearahku aku langsung melirik keadaan sekitarku "oh shittt kenapa sepi sekali di sini" umpatku aku langsung berdiri bergegas ingin menginggalkan tempat ini..
aku berjalan cepat tiba-tiba aku mendengar suara motor mendekatiku, aku berlari secepat kilat "hikksss Justin Help me" ucapku dalam hati dan tetap berlari...
pada saat ingin menelpon Justin tiba-tiba ada motor langsung yang berhenti di hadapanku "naiklah cepat jika kau ingin kita selamat" suaranya seperti asing aku mundur dan ia menarikku memaksaku mengikutinya, aku tetap menolak ketika melihat kearah gerombolan tadi mereka mendekat aku langsung panik dan menaiki motor orang tadi "pegangan atau kau akan jatuh" aku tau laki-laki ini barusan bukan melempar pertanyaan tapi pernyataan, aku tidak memperdulikannya aku hanya memegang pinggiran jacketnya, tiba-tiba ia melaju motornya bukan kata cepat tapi sangat cepat aku seperti hampir terbang di belakang sontak aku langsung memeluknya..
***
"kau sudah aman, sekarang turunlah" ucap laki-laki ini, aku menggeleng-geleng merapikan rambutku dia laki-laki gila ucapku dalam hati
"hmm terima kasih sudah menolongku dan" aku melihat ke sekelilingku aku melihat kawasan apartemenku "dari mana kau tau aku tinggal di daerah sini?" tanyaku bingung
dia hanya tersenyum tiba-tiba handphoneku berdering, aku merogok isi tasku tanpa melepas pandanganku dari pria tadi "halo?" ucapku sedikit kasar "apa kau sudah sampai?" aku melihat layar hpku ternyata Justin "yah aku baru saja sampai Justin" ucapku lagi
"apa dylan masih bersamamu?" tanya Justin aku langsung melempar tatapanku pada pria itu lagi ia mengangkat bahunya "Deli apa kau masih di sana?" tanya Justin lagi
"aku tidak mengerti maksudmu Justin" ucapku masih tidak mengerti
"pria yang bersamamu itu adalah Dylan, aku yang menelponnya untuk membuntutimu dan memastikanmu sampai rumah" ucap Justin santai "aku akan tau ada beberapa gerombolan liar di daerah kau berjalan, makanya itu aku memintanya melindungimu" jelasnya aku hanya mengangguk dan melempar senyum pada Dylan "thank u" ucapku pada dylan tanpa mengeluarkan suara, dia tersenyum dan memberi isyarat bahwa ia ingin pergi aku mengangguk dan melambaikan tangan padanya..
"thank u Justin kamu sudah menolongku, tapi kau tau aku dalam bahaya kenapa bukan kau saja yang datang hmm?" tanyaku
"aku sempat ingin mengikutimu, tapi barusan dad kemari, ntah apa yang ia lakukan, dia seperti mencari sesuatu ketika aku tanya ia hanya menjawab ia melihat design di ruanganku ap masih sama atau sudah berubah, kau tau Deli ayahku.bukan tipe yang mencemaskan hal seperti itu.." jelas Justin
"hmm mungkin dia memang hanya ingin melihat-lihat Justin, lagian dia kan ayahmu apa kau tidak menyukainya?" tanyaku sambil berjalan menuju masuk kedalam tempatku, tiba-tiba aku melihat sebuah mobil dalam kecepatan tinggi datang kearahku aku bisa melihat siapa yang ada di atas mobil itu..
"hmm Justin..... *BRAAAAAKKKKKK*" Aku terlempar setelah di tabrak, aku sempat melihat ada 3 orang yang turun dari mobil dan mengangkat paksa badanku setelah aku kehilangan kesadaran...
*Justin Bieber Of View*
"hmm Justin... *Braakkkkk*" aku mendengar suara tabrakan
"Deli ada apa?"
"Deli? Deli kumohon jawab aku, Deliiiiiii" teriakku tapi Deli tidak menjawab sama sekali, aku berlari keluar, buru-buru ketempat Deli, aku harap dia tidak apa-apa, aku membawa mobil dengan kecepatan tinggi semoga Deli ada di sana dalam keadaan baik dia tidak menjawabku apa karena menyelamatkan orang, semoga saja ucapku dalam hati dan tetap berfikiran positive..
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanfictionJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙