Aku menatap Kendall, berharap ia bisa membaca pikiranku "apa yang kau lakukan kendall?" Aku menatapnya lekat dan kendal hanya menggerakkan kepalanya seprti kode untuk menurut, aku rasa ia menyuruhku untuk tetap diam saja..
Aku melanjutkan pekerjaanku, sekarang ayah Justin sudah tidak ada lagi dia sudah keluar benerapa menit yang lalu, dan tentu saja Kendall mengantarnya..
Aku fokus kepada pekerjaanku sampai lupa dengan Justin "astaga apa dia sudah bangun?" Tanyaku dan mengambil handphoneku dalam tasku.. aku hanya melihat 1 message, aku membukanya dan ternyata Justin..
From Justin : "Apa kau sudah bangun tuan putri?" Aku tersenyum dan mengetik pesan untuk membalasnya
To Justin : "ya aku sudah bangun, kau sendiri?"
*sendAku melanjutkan pekerjaanku dan tiba-tiba handphoneku berdering membuatku kaget dan mengutuk siapa yang menelponku..
Aku melihat pada layar ternyata Justin, aku menarik kembali kutukanku haha..
"Kau sedang apa?" Terdengar suara Justin membuka percakapan
"Hmm aku sedang bersantai saja! Kau sendiri?" Tanyaku
"Aku sedang menelponmu, apa kau tidak tau?" Aku hanya tertawa
"Jadi apa kau sibuk hari ini?" Tanyaku lagi
"No Deli, aku hanya ingin beristirahat saja, besok baru kita akan masuk kantor bersama okey" maaf Justin aku berbohong padamu, sejujurnya aku ingin bermalas-malasan juga tapi aku mengingat tanggung jawabku yang harus aku selesaikan..
"Baiklah Justin, kau lanjut saja dulu, hmm aku ingin melakukan sesuatu" ucapku gugup semoga Justin tidak menyadari bahwa aku sedang membohonginya
"Kau terdengar aneh, apa kau sedang macam-macam di situ? Hmm" tanya Justin terdengar seperti bercanda, aku tau Justin bukan tipe orang menuduh tanpa bukti
"Aku ingin menemani Kendall untuk berbelanja, bolehkan" tanyaku membuat suaraku seperti layaknya anak kecil, aku mendengar Justin seperti menahan tawanya "tidak usah menahannya, aku tau kau ingin menertawaiku kan" seketika dapat kudengar Justin tertawa sangat keras aku langsung menjauhkan handphoneku pada telingaku..
"Kau hampir saja membuatku tuli Justin"
"Untuk apa kau membuat suara seperti itu Deli? Haha tentu saja aku akan mengijinkanmu, aku bukan tipe orang yang suka mengekang pasangan" jelas Justin "dan iya jangan pernah menyesal telah menemani Kendall berbelanja, aku sendiri tidak ingin mengikutinya jika ia ingin berbelanja" lanjutnya
"Baiklah, aku tutup telponnya, jangan lupa makan yah Justin, bye" aku menutup sambungan telpon sebelum mendengar balasan Justin sedetik kemudian aku melihat pesan darinya masuk, aku membukanya ternyata dia hanya bilang "bye, be careful" aku tersenyum dan melanjutkan kegiatanku untuk menyelesaikan ini semua, paling tidak besok Justin masuk aku sudah bisa menyerahkan semua padanya..
***
"Kendall, berapa banyak lagi yang akan kau beli huh? Hampir semua toko di mall ini kau masuki dan membeli sesuatu yang tidak penting" ucapku dengan nada kesal
"Dia memang selalu seperti itu Deli, aku sudah selalu mengingatkannya untuk tidak terlalu menghambur uang dengan tidak membeli yang tidak terlalu ia butuhkan, tapi ya sudahlah" jelas Harry, ya Kendall membawa Harry aku sampai bingung dia bisa menemani pacarnya berbelanja dengan model seperti ini, pantas saja Justin mengatakan jangan sampai aku menyesal mungkin yang ia maksud adalah ini..
"Baiklah-baiklah, sekarang ayo kita makan, aku sudah sangat lapar, aku lelah" celetuk Kendall kuliat Harry hanya menyubit pipinya, mereka telihat sangat serasi..
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
Fiksi PenggemarJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙