"Aku minta maaf" tiba-tiba Harry berlutut di hadapanku
"Bangunlah kau tidak perlu meminta maaf mungkin salahku selalu membahas Justin mungkin itu mengingatkanku dengan Kendall, tapi aku bukan kau yang sudah bisa melupakan Kendall aku masih sangat mencintai Justin, dan Harry sebaiknya sampai sini saja kau menjagaku, kau bisa kembali ke new York, lanjutkan kehidupanmu, aku tidak butuh kau, aku bisa mengurus segalanya dengan mom ku" ucapku panjang lebar dan meninggalkan Harry yang masih terduduk di bawah...
Aku berjalan mengarah taman, ingin mencari ketenangan sedikit, aku sudah lelah berpindah-pindah aku ingin tetap di sini, aku akan mulai bekerja saat ini, anak aku harus mempunyai masa depan yang bagus nantinya..
Aku mengelus perutku hati ini terasa sakit "andai saja aku tetap bersama ayahmu" ucapku lirih aku memejamkan mataku, "sudah dari 2 bulan aku tidak mendengar suara ayahmu, apa kau ingin mendengar suara ayahmu hm?" Aku berbicara sendiri dan tersenyum
Aku mengambil handphone ku melihat wallpapers yang ada d handphone ku aku tersenyum ini foto Justin yang aku ambil pada saat dia tidur pulas, wajahnya sangat polos...
Aku menekan nomor Justin semoga masih aktif ucapku deg-degan...
"Tutttttt" tersambung ucapku dalam hati aku menunggu Justin mengangkat telpon ku tapi dia tidak menjawabnya, apa dia sedang sibuk?
"Halo?" Justin mengangkatnya "halo? Maaf dengan siapa saya berbicara? Halo?" Aku masih terdiam "maaf jika Anda tidak ada keperluan bisa tidak menghubungi nmr ini, saya sangat sibuk tidak ada waktu untuk meladeni Anda" ucap justin kesal, aku tau dia akan bilang seperti itu... Dia selalu mengangkat telpon dari nomor yang tidak dikenal apa dia berharap aku yang menelponnya
"Baiklah jika Anda tetap diam, saya harap Anda bisa menghapus contact i-" belum selesai Justin berbicara dengan segera aku memotongnya "Justin" ucapku pelan, bahkan sangat pelan aku ragu dia tidak mendengarnya
"Deli, Is that you?" Tanya Justin dengan suara yang gemetar..
"Yes this is me deli" jawabku
"Deli kau dimana sekarang apa kau tau sudah berapa lama aku mencarinya, apa kau baik-baik saja hm?" Ucap Justin bersemangat
"Aku sedang sibuk membantu ibuku, aku baik-baik saja, tapi Justin aku mendengar kau sudah menikah dengan Kendall, Ha-" belum selesai aku berbicara sebuah tangan merebut handphoneku, aku berbalik melihat Harry yang mengambilnya
"Hei kembalikan" teriakku aku melihat wajah Harry penuh kemarahan
"Apa kau baru saja menelpon Justin?" Tanya Harry dengan suara keras
"Harry bisakah kau tidak berteriak kepadaku" ucapku dengan air mata yang siap meluncur
"Aku harap kau tidak menghubunginya lagi Deli" Harry memberikan hapeku kembali aku terdiam hanya bisa menangis
"Apa maksudmu melakukan ini?" Bentakku ke Harry
Aku melihat Harry berhenti dan berbalik mengarahku "Deli apa kau masih tidak paham? I love u, bisakah kita mulai kehidupan kita yang baru lupakan masa lalu? Aku sudah sekuat tenaga melupakan Kendall karena ada kau di sampingku, tidak bisakah kau hanya melihatku? Tidak bisakah kau percaya padaku?" Aku hanya terdiam mendengarkan Harry
"Deli, kau tidak akan tau jika tidak mencobanya" Harry meraih tanganku dan mengangkat daguku aku melihat matanya yang biru seperti ada kebohongan namun ia berusaha tutupi dengan perasaan cintanya
"I will try it" ucapku singkat
Harry menarik wajahku dia mulai menciumi dengan lembut dan hangat, yah aku akan mencobanya untuk hidup bersama Harry, aku memang salah karena mengharapkan sesuatu yang susah kuraih..
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanfictionJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙