Part 27

2.5K 191 8
                                    

"Secepat itukah Justin?" Tanyaku bingung aku melihatnya berpikir "aku bukannya ingin terburu-buru Deli, aku hanya ingin mendengar jawabanmu saja.."

Aku kembali menyandarkan kepalaku di bahu Justin "aku sudah siap jika semuanya sudah selesai, kau dan Kendall juga harus menyelesaikan masalahmu Just, okey, sampai kapanpun aku akan menunggumu" jawabku mantap dan Justin langsung menyiumi tanganku..

Sekarang kita sudah tiba dan Justin sedang berlari memutari mobil, ingin membuka kan aku pintu mobil, padahal Justin membawa supir tapi dia ingin mengerjakan ini sendiri katanya, dia benar-benar lelaki yang aneh...

Aku berjalan dan Justin menggenggam tanganku otomatis aku melepaskannya dan menggantungkan tanganku di lengannya, dia ternsenyum dan mengajakku masuk ke dalam restaurant mewah, sangat mewah malahan "Justin aku rasa ini terlalu berlebihan" bisikku dan Justin tidak menjawabnya malah asik berbicara dengan salah satu pegawai "table avec des commandes au nom de Justin Bieber" pegawai yang Justin ajak bicara membawa kami ke satu ruangan, menurutku ini private room "Ceci est où vous hébergez et liste de menu" kulihat dia memberikan buku kurasa itu list menunya..

Justin menarik kursi untukku "thanks" ucapku "duduklah" pinta Justin, aku hanya menuruti keinginannya dan sekarang pegawai tadi sudah kembali, entah Justin memesan apa saja terdengar aneh di telingaku..

"Justin, kurasa kita berjalan di mall jauh lebih mengasikkan" ucapku dan Justin hanya memandangku dengan alis terangkat "aku akan tau akan mengatakan hal seperti itu, tapi Deli aku ingin mengajakmu kencan seperti ini" ucap Justin sambil mengusap pipiku, sekarang aku melihat 3 orang sedang mendatangi kami dengan alat music, kurasa mereka akan mengiriku dengan Justin, suara alunan musik terdengar jelas seisi ruangan ini, suasana semakin romantis ketika yang menyala hanya cahaya lilin di atas meja kami, dengan pantulan cahaya lilin aku bisa melihat mata karamel itu sedang menatapku lekat dan terluhat begitu tulus mencintaiku..

"Deli" Justin berjalan mengarahku dan berdiri di sampingku menjulurkan tangannya, dia mengajakku berdansa, aku tidak pernah membayangkan kalau cerita dongeng akan terwujud padaku malam ini, aku seperti mimpi sedang di ajak berdansa oleh pangeran tampan haha..

"Apa kau akan terus-terus senyum-senyum seperti itu hmm, kemarilah" Justin menarikku lembut "Justin aku tidak pernah berdansa sebelumnya, jika heels ku menginjak kakimu jangan salahkan aku" bisikku dan aku hanya melihat ia tersenyum, berdansa dengan cahaya lilin jauh lebih menyenangkan, paling tidak Justin tidak akan melihat wajah bodohku saat ini "aww" seketika aku melepaskan genggamanku di Justin, aku rasa aku menginjak kakinya "sudah ku bilang Justin, ayolah kita duduk saja sambil menunggu makanan yang kau pesan, aku berbalik dan Justin langsung menahanku dan ia langsung menunduk, apa yang ia lakukan? Gerutuku dalam hati..

Ia melepaskan heelsku dan menggendongku menyuruhku menginjak kakinya "kau hanya perlu menaruh kakimu di atas kakiku, kau ikuti saja langkahku" aku tersenyum dan memeluk leher Justin, lelaki ini benar-benar membuatku seketika melayang, bagaimana bisa dia bisa mencintaiku..

10 menit telah di ajar berdansa oleh Justin akhirnya aku bisa juga, Justin sudah memakaikan heelsku kembali, sekarang kita seng menikmati hidangan utama, tapi aku malah tergiur oleh dessertsnya "makanlah Deli, sedari tadi aku melihatmu hanya menatap kue-kue itu saja" aku mengigiti sendok "aku takut gendut Justin" keluhku Justin hanya tertawa "makanlah, kau tidak akan naik 10kg hanya karena memakan itu kan?" Ledek Justin aku hanya mengendus dan memakan cupcake lelehan cokelat ini..

"Justin kapan kita akan kembali ke NY, kurasa liburan kita cukup sampai di sini saja, pasti sudah sangat banyak file yang harus di selesaikan, dan jadwalmu untuk mulai 2 hari kedepan sudah padat seperti biasanya" Jutin hanya mengangguk mendengar penjelasanku "kita akan pulang besok, jadi kita masih bisa berjalan-jalan besok pagi" ujar Justin "baiklah terserah kau saja" jawabku dan melanjutkan aktivitasku

What Do You Mean? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang