Sebelum gue lanjut gue mau curhat bentar, tau gak pas Justin buat mutusin batalin sisa tour gue nangis bombai, gue udh siap bobol tabungan demi nonton justin, tapi setelah itu seharian nangis gue mikir "Justin pasti punya alasan, dia gak mgkn batalin klo gak ada alasannya" dan bener Justin lelah bayangin hampir 18 bulan dia keliling dunia, 150 negara bisa kalian rasakan bgmn capeknya dia, dia di tuntut untuk sempurna di setiap konsernya, gw bisa paham posisi Justin gimana sekarang, so guys yang hate Justin smpe out dari Belieber gue rasa lu masih gak kuat masih gak tahan banting gimana menjadi Belieber yg sesungguhnya... Udah gitu aja sih.. Haha yukk lanjut wdym nya, cekidot...
"Kendall of view"
Aku berjalan keluar kamar mendengar suara dari arah dapur aku turun untuk memastikannya, aku menuruni anak tangga dan membalas message harry...
"Justin apa yang kau lakukan?" Tanyaki "apa kau ingin aku membuatkanmu sesuatu?" Lanjutku
"Tidak perlu aku sudah meminum ini" Justin menunjukkan gelas di genggamannya yang sudah hampir habis "Kendall aku ingin beristirahat, kau juga pergilah tidur ini sudah larut" Justin menutup percakapan singkat kami dia masih dingin padaku..
Aku melihat Justin bangkit dari kursi dan jalan melewatiku, dia memegang ujung kepalaku entah perasaanku saja atau apa tapi aku merasa senang Justin melakukan itu padaku, aku tersenyum dan menatap Justin yang menaiki anak tangga, aku memegang dadaku dan benar saja jantungku seperti mau copot.. aku tersenyum dan menyusul Justin untuk beristirahat.....
Siluet cahaya membuatku menyipitkan mataku, sinar dari matahari menembus sela-sela jendela aku masih bermalas-malasan untuk bangun, tiba-tiba aku ingat aku di sini bareng Justin dengan segera aku mencuci muka sikat gigi dan mengikat rambutku, aku berlari keluar ingin ke kamar Justin untuk membangunkannya.. tiba-tiba langkahku terhenti pada saat aku melihat ruangan di bawa ada seorang pria duduk dengan meminum secangkir kopi dan membaca koran Yapp itu Justin ternyata dia sudah bangun terlebih dahulu.. aku berjalan santai menuruni setiap anak tangga aku menyeli pkan helaian rambutku yang jatuh, ada apa ini? Aku seperti sangat senang melihat Justin, aku tersenyum malu mengamati tingkah laku ku pagi ini...
"Morning Justin" sapaku
"Oh hey morning Kendall, kau sudah bangun ternyata" jawab Justin dengan ramah
"Hmm Justin?" Panggilku
"Yes Ken?" Jawab Justin tanpa melepas matanya dari koran
"Justin apa kau tidak ingin berjalan-jalan, aku sangat bosan, aku juga sangat lapar, bisakah kita keluar mencari makanan" tanyaki hati-hati
Justin berbalik menatapku aneh seperti di sedang berbicara dari pancaran matanya tapi aku tidak bisa memahaminya ..
"Justin hallo?" Aku melambai-lambaikan tanganku di hadapan Justin huffttt dia malah melamun, ocehku "Woeeee" aku langsung membuat Justin kaget dan benar dia langsung tersadar..
"Justin apa kau barusan melamun saat aku berbicara?" Tanyaki
"Uhmmm anu hmm i.. iya maaf, tadi kau bilang apa? Kau ingin kita keluar jalan? Baiklah terserah kamu saja" jawab Justin di barengi dengan senyum manisnya saat berbicara
"Yeaiiii, aku akan siap-siap sekarang" aku berlari dan tiba-tiba aku teringat tebgamtabg festival yang akubl omongin dengan Justin kemarin...
"Justin panggilku dari arah tangga" Justin balik menolehku dan berbicara tanpa suara tapi aku bisa pastikan dia sedang bilang "apa?"
Aku menarik nafas panjang "Justin bukannya kita janjian hari ini untuk festival yang kemarin kita bicarakan" lanjutku Justin tertawa cengengesan
" O yaudah kamu cepat-cepatlah dandan, tidak usah terlalu tebal, kau lebih cantik terlihat natural" ucap Justin aku langsung malu dan berlari ke kmar...
Sesampainya di kamar aku langsung membongkar isi lemariku, mencari baju yang cocok, oh tunggu dulu aku kenapa seperti ini? Haha aku seperti anak SMA yang baru saja merasakan cinta, aku tersenyum dan memakai bajuku..
***
"Hahaha Justin bukankan ini menyenangkan?" Tanyaku pada Justin, Justin tersenyum dan mengangguk tidak berselang lama dia melempariku dengan jeruk aku langsung berlari mengejar Justin aku melihatnya tertawa sambil lari, jantungku serasa ingin berhenti berdetak untuk sekarang ini, aku bisa tau mengapa Deli sangat mencintai Justin ternyata Justin orangnya sehangat ini..
Aku melirik kanan dan kiri mencari Justin tapi aku tidak melihatnya.. di sini sangat ramai, wajar saja festival yang selalu di adakan di Italia ini bukan hal baru lagi... Ketika sibuk mencari Justin beberapa orang melempariku jeruk alhasil badanku sudah sangat sakit, aku mencoba untuk melindungi diri dengan susah payah, tiba-tiba Justin memelukku dan membawaku keluar dari kerumunan orang..
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Justin
"Kurasa lenganku saja yang sakit terkena jeruk tadi" ucapku sambil tersenyum
"Baiklah kita pulang saja, setidaknya kau sudah merasakan permainan ini kan" ucap Justin dan jalan di depanku, tangannya menggenggam tanganku aku sepanjang jalan menatap tangan kami...
"Kendall?" Panggil Justin
"Hm?" Ucapku seadanya
"Kita harus bersihkan badan kita duku aku sangat tidak nyaman seperti ini" aku diam mendengarkan Justin
"Terserah kau saja Justin" ucapku
***
"Kau membawa baju ganti kan?" Ucap Justin sambil membuka bagasi mobil, kami singgah di salah satu hotel untuk membersihkan diri kita..
"Hmm aku rasa aku bawa" jawabku
Kami berjalan masuk di hotel, aku sempat berfikir apa kita akan sekamar untuk membersihkan diri aku tersenyum sendiri dan memukul kepalaku .
"Apa kau baik-baik saja?" Suara Justin mengagetkan ku..
"Haha iya aku baik-baik saja Justin aku hanya mengingat kejadian tadi" ucapku gugup
"Oh" jawab Justin singkat "Kendall kau ikuti pelayan itu, dia akan mengantar ke kamarmu" lanjut Justin
"Baiklah" ucapku rada kecewa
"Hallo Harry? Ya aku bersama kendall! Apa kau sudah mendapat kabar dari Deli?" Aku berbalik mendengar perbincangan Justin dan Harry
Aku menunggu Justin masuk kamar, aku melihatnya dia masih menelpon dengan harry, apa yang mereka bicarakan, aku masuk ke dalam kamarku langsung mandi mengganti baju, sialan mengapa Justin masih memikirkan Deli, apa aku tidak menarik d mata Justin?
"Aku harus membuat Justin hanya melihatku" aku tersenyum dan mengambil handphone ku mencari kontak Jeremy, Yapp ayah Justin aku sebenarnya sudah tau kalau ayah Justin menculik Deli, dan itu adalah ide saya, tapi kalau masalah pernikahan ayah Justin belum mengetahuinya, yang ia tahu aku dan justin sudah sah menjadi suami istri, aku benar-benar muak melihat Deli mengambil posisiku.. Harry? Dia berada di pihak ku ia tau kalau aku sedang berusaha mengambil posisi Deli dan dia sudah jujur padaku kalau ia sendiri juga menyukai deli jauh sebelum aku dan Harry memutuskan berpisah, dan aku melihat Justin sangat percaya pada Harry jika ia terus berharap pada Harry aku akan jamin Justin tidak akan bisa bertemu Deli, semua rencana Justin ia beritahu padaku atau Harry jadi sudah pasti jalan untuk ia temukan Deli selalu ada hambatan...
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanficJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙