Gimana justin ama deli udah makin deket dan deli udah mulai bingung hayooo...
Aku dan Justin menuju apartemennya sepanjang jalan aku hanya bernyanyi tidak jelas Justin hanya mencubit pipiku sekali jika aku sudah berteriak seperti orang gila
"Justin apa kita bisa membeli itu?" Aku menunjuk keluar di samping trotoar aku melihat seseorang menjual cotton candy, justin menghentikan mobilnya aku keluar dan lari menuju penjual "Deli, aku menunggumu di sini" aku hanya mengangguk dan melanjutkan lariku
Setelah membeli cotton candy justin melihatku heran "apa kau akan memakan itu semua" aku melihat cotton candy ku aku hanya tertawa melihatkan sederetan gigiku "yapp aku akan memakan semua ini" aku mengangkat candy ku Justin hanya menggeleng dan berjalan memutari mobilnya untuk membukakan ku pintu
"Masuklah tuan putri" ledek justin aku hanya memajukan bibirku dan justin dengan sekilas mencium bibirku aku tercegang "Justinnnn!" Ucapku sedikit teriak Justin tersenyum "sering-seringlah membuat bibirmu seperti itu, aku akan terus menciuminya jika kau cemberut" goda Justin
"Justin kau" aku menunjuk justin memakai cotton candy dan dia malah memakannya "uhh benar-benar pria ini, jika di kantor kau sangat datar sehingga semua takut padamu, tapi kelakuanmu yang sebenarnya benar-benar memalukan pak" ucapku sinis "aku tau wanita akan ilfeel padamu jika mereka mengetahuinya"
Aku akan berencana untuk membuat sikap justin di kantor berubah dan membuatnya ramah, itu akan baik untuknya yah setidaknya mereka akan menyukai justin, aku tersenyum miring tiba-tiba justin menoyor kepalaku "jangan pikirkan hal yang aneh Deli, aku tidak akan mengikuti keinginanmu" dengan segera aku menatap justin tajam
"Apa?" Tanyanya "Justin jujur" aku memajukan wajahku depan justin tiba-tiba justin nge rem mendadak mobil alhasil aku jatuh tepat depan justin "deli apa kau mau kita celaka hah?" Kudengar justin berteriak dan aku langsung menunduk, aku rasa aku salah dan justin akan memecatku setelah kejadian ini
"Maaf" ucapku pelan dan membenarkan posisiku, tiba-tiba justin mengangkat daguku "Deli jika kau ingin bertanya, lihat situasinya dulu yah, aku tidak ingin kau tersinggung atas sikapku tadi, tapi percayalah aku hanya kaget dan aku sedang menyetir, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa" ucap justin lembut dan mengelus pipiku
Aku mengangguk dan Justin melanjutkan perjalanan selama di perjalanan aku hanya diam dan menyandarkan wajahku di kaca mobil mencoba untuk tertidur sebentar, belum berselang lama aku melihat Justin memasuki bangunan, dan yapp ini apartemen Justin..
Justin memarkirkan mobilnya dengan sempurna, aku membuka pintu mobil dan berjalan malas menuju tempat justin aku meninggalkan justin di belakangku "kenapa kau meninggalkanku?" Justin muncul di sampingku dan menggenggam tanganku "aku ingin segera tidur justin, aku sangat lelah" aku membuang nafas panjang
"Hei bukannya aku menyuruhmu memasak lasagna, kau tau aku tadi menolak ajakan kendall karena ingin memakan masakanmu" ucap justin kecewa, aku langsung menarik cepat tangan justin "haha maaf justin aku lupa dengan hal itu, ayo cepat aku akan membuatkanmu lasagna yang enak" kulihat justin tersenyum girang
***
Aku memang lihai dalam soal dapur ini kesekian kalinya justin melihatku dan memujiku yang tengah bergulat dengan bahan-bahan ini, justin bahkan berencana ingin membuka kafe dan menyuruhku untuk mengelolanya, aku bukannya menolak tapi aku hanya tidak ingin jauh dari justin untuk saat ini, hal yang paling nyaman untukku saat ini adalah berada di sampingnya
"Deli apa kau membutuhkan bantuan ku?" Tanya justin dan aku berfikir untuk menyuruh justin menbuat orange jus saja, ini menyenangkan dan salah satu mimpiku untuk memasak dengan zayn, tapi dia terlalu sibuk dengan kerjanya dan sekarang yang mengabulkan hal ini adalah Justin Bieber, bos di tempat aku bekerja.. aku tidak pernah berfikir bahwa aku akan seakrab atasanku seperti ini, dulu aku berfikir akan sangat tidak betah bekerja dan bosan, tapi nyatanya semuanya berbanding terbalik itu karena Justin, aku tidak tau mengapa? Apa aku jatuh cinta dengannya? Kurasa tidak aku mempunyai Zayn, aku tidak butuh lelaki lain...
Aku membuka microwave dan mencium aroma lasagna yang kubuat dan tersenyum riang, seperti biasa aku berhasil, dan aku mulai memotong dan menaruhnya di atas piring, justin sudah duduk di kursi aku sempat tertawa melihat kelakuannya dia duduk seperti anak kecil yang menunggu makanannya dari ibu nya..
"Deli aromanya menggugah selera, kau memang sangat hebat" Justin memberikan dua jempolnya dan aku hanya tertawa, aku duduk di depan justin dan melihanya memotong lasagna nya, mataku jatuh ke arah jendela tepat di belakang justin dan aku melihat salju mulai turun aku berjalan mengarah jendela dan melihat salju pertamaku tahun ini...
"Deli, kemarilah kau harus makan" justin menarikku duduk di atas pangkuannya dan dia menyuapiku aku "Justin" aku memanggil justin "hmm" balasnya "aku punya satu impian saat salju pertama turun di malam hari" aku berusaha menjelaskan ke justin "aku menginginkan mencium pria yang membuatku nyaman dan bahagia di saat salju pertama turun di malam hari" ucapku malu dan menunduk
"Jadi?" Justin bertanya dan membuatku menatapnya, aku terpukau dengan tatapannya membuatku begitu nyaman dan bahagia dengan tatapan ini, ini begitu tulus aku bisa merasakan kehangatan di dadaku, aku memajukan wajahku dan justin menutup matanya aku memangut bibir pinknya dan melumatnya
Justin tersenyum dan melepaskan ciumanku "jadi aku sudah membuatmu nyaman dan bahagia?" Tanyanya memastikan aku hanya mengangguk dia kembali menciumku awalnya sangat hard lama kelamaan dia melumatku dengan lembut, rasanya aku sudah jatuh dengan justin aku tidak menyangkal hal ini "I love u Justin" bisikku dalam hati dan impianku yang sebenarnya yaitu mencium pria yang kucintai di malam salju baru turun...
Dapat kurasakan Justin menggendongku tanpa melepas ciuman kami dan dia berjalan keluar dan duduk di sofa panjang miliknya, di saat kami sedang asik dengan kegiatan kami aku bisa merasakan getaran di saku celana justin, aku langsung menarik wajahku dan kulihat justin terlihat tidak senang dengan apa yang barusan aku lakukan
"Aku merasakan hapemu sedang bergetar" Justin hanya membuang tatapan malas dan mengambil hape di dalam saku celananya
"Tunggu di sini" justin berjalan masuk dalam kamarnya setelah mengangkat telpon aku hanya mengangguk..
"Justin Bieber Of View"
Aku mengangkat telpon dari kendall, aku yakin ada sesuatu yang tidak beres, sebaiknya aku berbicara dalam kamar saja..
"Tunggu di sini" ucapku dan berjalan kearah kamar
"Ada apa-" belum selesai aku berbicara kendall langsung memotong ucapanku "Justin kurasa ayahmu berada di rumahku, aku baru pulang dan aku melihat ayahmu sedang berbicara dengan ayahku, ayahku sempat menanyaiku dari mana aku hanya menjawab aku baru saja menemuimu, mereka hanya mengangguk dan setelah itu aku mendengar mereka membahas pertunangan kita, aku rasa mereka akan mempercepat pertunangan kita"
Kendall menjelaskan segalanya yang ia ketahui aku sempat bingung harus berbuat dengan kendall, kami benar-benar tidak ingin hal ini terjadi, kendall mecintai Harry dan aku? Aku mencintai Deli, yah aku telah jatuh cinta pada gadis itu... dia membuatku jatuh hati dan aku bahkan bingung bagaimana cara mengatakannya, aku tidak ingin mengatakan perasaan ini setelah urusanku dan kendall selesai
"Justin apa yang harus kita lakukan, haruska kita tetap bertunangan?" Tanya kendall panik "aku rasa kita harus memberitahu orang tua kita kalau kita tidak saling mencintai" ucapku tenang agar kendall tidak tambah panik
"Ayolah justin, kita sudah mencoba itu dan apa ayah kita katakan? Cinta akan tumbuh di antara kalian jika kalian telah bersama" ah kendall benar kami telah mencoba cara itu dan gagal...
"Kendall, tenanglah.. percayalah aku juga tidak ingin perjodohan ini terjadi, aku akan memikirkan cara" kudengar kendall terdiam "Justin, janganlah terlalu berpikir lama, kita harus bertindak kau tahu?" Aku hanya membalasnya dengan gumaman dan kendall memutuskan sambungan telpon..
Aku berjalan keluar dan mendapati Deli terbaring sedang memeluk lututnya.. kurasa dia kedinginan, aku memngangkatnya menuju kamar dan menaruhnya di atas kasur menyelimutinya, aku mencium pipi deli sangat lama "I love u Deli" bisikku aku yakin deli tidak akan mendengarnya...
Menurut kalian deli denger apa nggak pernyataan justin tadi? Gimana hubungan zayn dan Deli selanjutnya??
KAMU SEDANG MEMBACA
What Do You Mean? (END)
FanfictionJustin bieber "Ceo Bieber Company" Hal yang membuatku tidak ingin mengenal wanita seketika berbanding terbalik ketika ia masuk dalam kehidupanku.. Justin bieber Tolong ceritanya jangan di copy yah, hargain Authornya mikir ide dan ceritanya susah 😙