Part 3

7.4K 387 3
                                    

Sejak kejadian siang kemarin aku malu sekali. Tp aku juga bingung. Tumben siang itu berasa aneh. Knapa aku tiba-tiba salting, dag dig dug ga karuan rasanya hatiku.
"Ehh nih bocah setdaah, ngelamun."
"Apa sih, Rin ? Aku ga ngelamun."
"Ngelamunin Dani ?"
"Sssttt ihh kamu jangan sembarangan ngomong Dani dikelas nanti temen-temen pada tau aku malah jd malu."
"Dani ? Ada apa dg Dani ?"
Tanpa disangka Bakti mendengarkan aku dan Airin. "Waah, ada yg suka sama Dani nih. Hayo ngakuuu." Bakti berbicara cukup keras hingga teman-teman sekelas pandangannya tertuju pada kami. "Jadi yg suka Dani Airin atau Gita ?"
"Hee tong, elu jangan sembarangan nuduh gue lu yee."
"Trus siapa ? Pasti si Gita."
"E.. eng.. engga, ngga ko aku biasa aja tuh."
"Kalo engga knapa mukamu memerah gitu hayooo ? Ngaku aja"
"Oalaa Gita suka sama Dani toh." Ledek Ika
"Cieee Gita"
"Cieeeee.." hampir semua anak meneriaki aku seperti itu.
"Gatau deh, terserah kalian." Aku pun pergi keluar kelas tp saat aku sampai di pintu aku bertatap muka dg Dani yg mau masuk kelas juga.
"Ecieeee..." seluruh teman-teman makin kencang teriakannya.
"Bodohnya aku." Bisikku lirih tp Dani pasti mendengarnya.

__________________________________________________
"Kandidatnya adalah Gita, Kiki, Pipin dan Aji."
Aku maju kedepan rekan-rekan forum Hits Soul. Aku sudah bisa menebak pasti Mas Feri memanggil namaku menjadi kandidat penggantinya sebagai Ketua. "Silahkan rekan-rekan voting dg cara menulis salah satu nama kandidat tsb sebagai ketua. Pilih satu aja ya terus kumpulkan kedepan."
Setelah menghitung hasil voting dan ternyataaaa
"Dari hasil voting bersama, sudah kita ketahui bahwa Ketuanya Kiki, Wakil Gita dan Penanggung Jawab forum Pipin dan Aji. Selamat yaa semoga kalian bisa memimpin forum ini lebih baik lagi."
Aku bersyukur sekali aku tidak jadi ketuanya. Sebenarnya aku tidak punya keinginan untuk jadi ketua forum ini. Entahlah aku merasa tidak pantas saja.

Airin, sahabat setiaku masih menunggu didepan gerbang sekolah sambil menunggu diatas sepeda motorku. Aku sedikit berlari menuju Airin.
"Hai haii ?"
"Gimanee ? Sape yg jadi ketua ? Elu ?"
"No, I'm not. Kiki yg jadi ketua. Aku lega Rin."
"Yaudeeh kalo elu ga jadi ketuanyee bisa-bisa ancuur itu forum dipimpin elu wkwkwkw"
"Hahaha gilee, ya engga lah Rin. Aku belum siap aja."
"Udah nyook, kite rencananya mau lari nih."
"Ayook, tp Rin.."
"Knape ??" Aku diem sejenak sebelum naik keatas sepeda motor. Aku mengingat kejadian kemarin. Kejadian bersama Mas Arian. Sudah kuceritakan kepada Airin tp aku masih malu kalau nanti bertemu dengannya. "Mas Arian ?"
"Haduuh, kaga ape-ape udah ahh cepetan keburu sore ntar."

Sesampainya di perumahan aku melihat daerah sekitar memastikan apa ada Mas Arian atau tidak. Sepertinya tidak, kulihat beberapa orang yg berlari disini tidak ada yg mirip dengannya. Berbadan tinggi, tegap, potongan cepak, hitam manis, mungkin salah satu faktor penyebab dia hitam karna sering lari siang kali yaa.
"Yaudah Rin, lari yuk" ajakku selesai pemanasan.
"Elu duluan aje dah, keknya nih sepatu ada masalah."
Aku pun memasang earphone ditelingaku lalu memutar lagu-lagu sebagai penyemangat. Dan aku mulai berlari.

4 putaran sudah berlalu, sepertinya dibelakangku ada seseorang yg mencoba menyamakan langkah dan tak berapa lama ia berada disampingku. Aku lirik sedikit, karena fokusku masih didepan.
'Airin tingginya berapa ya ? Ko dia tinggi banget. Wangi parfumnya juga beda.' Dalam hatiku bergumam. Karena aku merasa aneh akhirnya kutoleh saja. Daaaan, ternyata bukan Airin. Tp Mas Arian.
Aku berhenti mendadak. Lalu melepaskan earphone ku, sambil nafas mulai ngos-ngosan.
"Loh ko berhenti ?" Tanya Mas Arian lalu berhenti juga.
"Ko kamu tiba-tiba datang aja, Mas. Aku kira Airin."
"Airin masih dibelakang, ayook lari lagi."
Langkahku kembali berpacu menyamakan langkahnya. 6 putaran sudah terlewati. Aku dan Mas Arian menuju bangku dibawah pohon cemara yg rindang. Masih sedikit ngos-ngosan, diantara kami tidak ada yg berani mulai bicara.
Hingga akhirnya beberapa menit kemudian ia yg membuka obrolan.
"Kamu bawa air minum ga ?"
"Bawa ko, Mas. Knapa ?"
"Aku kirain ga bawa, mau aku belikan."
"Gausah, Mas. Kamu latian ?"
"Sebenarnya bukan jadwalnya sih tp aku biasa lari tiap hari."
"Ohh pantesan. Emang latiannya hari apa aja ?"
"Hari Selasa dan Kamis siang, kalau Minggu sore. Kamu sejak kapan lari disini ?"
"Sejak kemarin. Emang Mas Arian mau jadi polisi atau TNI ya ? Ko pake latian fisik segala."
"Cuma pengen aja ikutan fisik. Kalo kamu ?"
"Pengen jadi TNI, tp fokus SMA dulu, ini persiapan dikit-dikit. Ehh, kalo cuma ikutan doang emang Mas Arian ga terganggu apa kan sebulan lagi mau Unas ?"
"Ngga sih, buat refreshing aja biar ga jenuh. Oiya denger-denger kamu jadi kandidat penggantinya Feri ya ?"
"Yapp, tapi yg terpilih bukan aku. Si Kiki yg jadi ketuanya aku wakilnya."
"Hmmm selamat deh kalo gitu."
"Hehehe makasih Mas."

KULEPAS DIA DEMI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang