Part 25

3.8K 267 1
                                    

Hari ini moodku sangat berantakan. Mas Nando bahkan sahabatku sendiri, Airin, sudah membuatku marah. Ada apa dengan mereka ? Tudak mungkin Mas Arian seperti yang mereka katakan padaku. Aku tau Mas Arian sangat menyayangiku. Dan tidak mungkin menduakanku. Meskipun baru kali ini ia melupakan ulangtahunku.

Ku lihat motor Mas Arian parkir di halaman rumah. Pasti ia di dalam sedang berbincang dengan Ayah.
"Nah ini anaknya pulang. Arian nunggu dari tadi loh, Mbak. Ayah tinggal kedalam dulu yaa?" Ayah bangkit dari sofa ruang tamu lalu masuk kedalam rumah.

Aku hanya diam mematung disamping lelaki berseragam doreng.
"Happy Birthday, My Dear. Maafin aku ya Dik. Aku telat ngucapinnya." Mas Arian membawa sebuket mawar merah lalu memelukku. Ku lihat ia juga membawa kue tart yang sudah ia siapkan diatas meja lengkap dengan lilin dan namaku disana. Akupun melepaskan pelukannya dengan paksa.

"Kemana saja kamu?"

"Aku tau kamu pasti marah. Aku ada tugas mendadak dan meninggalkan hpku di asrama. Maafkan aku, aku emang salah. Aku menyempatkan waktu untuk segera pulang. Biar bisa ketemu kamu dan pulang kerumah."

Air mataku pun menetes. Kekesalanku sudah berada di puncak. Mas Arian segera mengusap air mataku.
"I love you, Gitaku. Maafkan aku." Ia kembali memelukku dengan tulus.

"Jangan pernah kecewakan aku, Mas. Jangan pernah." Aku membalas pelukannya.

Arian POV
Hanya pelukan yang bisa mengutarakan kesalahanku padamu. Aku mulai melupakan tentangmu, bahkan hari ulangtahunmu. Mungkin kamu tidak akan sudi membalas pelukanku jika kamu mengetahui pengkhianatanku. Maaf.

Demi menebus kesalahan aku menemani Gita hingga hari menjelang malam. Sepertinya ia masih marah kepadaku, sebab ia sedikit tertutup padaku tidak seperti biasanya ia banyak bercerita tentang hari-harinya. Mungkin ia sedang kelelahan, hingga ia tertidur disofa. Aku segera menggendongnya menuju kamarnya agar ia lebih nyaman beristirahat. Sejenak ku lihat wajahnya yang masih tertidur dengan pulas. Dia sangat manis dan cantik. Meskipun ia seorang tentara dengan potongan rambut pendeknya "
yang elegan itu, ia selalu membuatku terpesona.

"Aku adalah lelaki yang paling bodoh di dunia ini. Melukai hati seorang wanita secantik dan sebaik kamu. Mengingkari semua janji. Aku hanya ingin terlepas dari semua penghalang. Cinta memang tidak bisa dipaksa, seperti cintaku padamu Gita. Aku akui, hanya kamu yang membuatku jatuh cinta, tetapi kamu adalah cinta yang rumit bahkan sulit bagiku."

Tiba-tiba air mataku menetes menyadari kesalahanku padanya. Ku cium keningnya dengan tulus bahkan kubiarkan beberapa detik. Lalu aku segera pergi meninggalkannya yang tertidur pulas sambil menghapus air mataku. Setelah pamit pada Ayahnya Gita, aku segera pulang kerumah.

__________________________________________________
"Jadi kamu rencananya ambil cuti bulan apa, Bang? Atau weekend aja biar kamu gausah cuti."

"Maksud Ayah? Cuti buat apa?"

"Loh, kamu tadi dari rumah Gita kan?"

"Iyaa, trus hubungannya apa?"

"Gita ngga cerita?"

"Cerita apa, Yah?"

Datanglah Ibu sambil membawakan dua cangkir teh lalu meletakan diatas meja makan tempat kami berkumpul saat ini.
"Kan Gita mau nerima lamaran kamu. Jadi Ibu sama Ayah udah datang kerumahnya buat mengutarakan maksud lamaran kita secara pribadi minggu lalu. Kemarin dia kerumah pagi-pagi ngasih jawaban katanya mau. Dia rela keluar dari karirnya demi jadi istri kamu. Nah, sekarang kamu siapnya kapan buat datang kerumah Gita sama keluarga besar kita kerumahnya buat melamar Gita. Aduuh, kamu itu Bang kebanyakan tugas jadi ga mudeng deh."

KULEPAS DIA DEMI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang