Latian sudah selesai, aku dan Mas Arian segera pulang. Diperjalanan,
"Kamu ikut aku dulu ya ?" Tanya mas Arian sambil sedikit berteriak."Kemana ?"
"Aku traktir makan deh pokoknya. Ga lama ko." Aku diam tanda setuju. Ia terus melajukan motornya dan sampailah disebuah restoran bernuansa santai.
Aku mengikuti langkahnya masuk kedalam restoran tersebut, lalu duduk dimeja yg letaknya diatas balkon. Aku lihat dari atas sini, pemandangan dibawah lumayan bagus. Lebih tepatnya suasana romantis. Ada lampu-lampu kecil, kolam, taman kecil.
"Tumben ngajak ke tempat beginian ?" Tanyaku"Gapapa, pengen aja ngajak kesini. Kamu mau pesen apa ?" Ia menyodorkan menu. "Aku traktir."
"Wih, ditraktir ? Terserah mas Arian aja deh." Aku tersenyum padanya. Datanglah pelayan ke meja kami. Mas Arian memesankan 2 beef steak, 2 mocca frappucino dan blackforest cake birthday berukuran sedang. Birthday ? Siapa yg ulang tahun ? Aku hanya diam saja. Dalam hatiku masih bertanya-tanya.
10 menit kemudian makanan datang. Pelayan restoran meletakkan makanan didepan kami. Dan sebuah birthday cake itu. Aku melihatnya dengan heran. Lalu pelayan itu pergi.
"Emmm, siapa yg ulang tahun Mas ?" Penyakit kepoku sudah tidak bisa kutahan. Ia diam menatap lilin yg menyala diatas cake itu.
"Kamu ulang tahun ?""Iya. Hari ini aku berulang tahun. Umurku sudah delapan belas tahun." Ia masih menatap lilin itu sambil tersenyum simpul.
"Trus knapa harus merayakannya denganku ? Knapa tidak dengan keluargamu atau teman dekatmu."
"Apa kamu keberatan jika aku memintamu yg menemaniku di hari bahagia ini ?"
Deeeeggg... Maksudnya apa ? Aku menggelengkan saja. Kulihat bunga mawar dibawah sana. Aku berinisiatif untuk meminta satu. Mas Arian melihatku heran saat aku beranjak dari tempat duduk lalu sedikit berlari dan menuruni tangga dan menuju kebawah.Setelah meminta ijin pada salah satu pelayan, akupun mengambil satu tangkai bunga mawar lalu kembali ke atas.
"Mas Arian ga bilang kalo lagi ulang tahun. Aku ga bisa ngasih kado apa-apa. Cuma ini yg aku berikan. Selamat ulang tahun ya Mas." Aku memberikan mawar merah itu padanya.Arian POV
10 menit kemudian makanan datang. Pelayan restoran meletakkan makanan didepan kami.
"Emmm, siapa yg ulang tahun Mas ?" Gita bertanya. Aku diam menatap lilin yg menyala diatas cake itu.
"Kamu ulang tahun ?" Ia bertanya lagi."Iya. Hari ini aku berulang tahun. Umurku sudah delapan belas tahun." Aku masih menatap lilin itu sambil tersenyum simpul.
"Trus knapa harus merayakannya denganku ? Knapa tidak dengan keluargamu atau teman dekatmu."
"Apa kamu keberatan jika aku memintamu yg menemaniku di hari bahagia ini ?" Kata-kata itu tiba-tiba saja aku ucapkan dengan jelasnya. Apa dia mengerti dengan maksud perkataanku ? Terutama perasaanku. Ia terdiam hanya menggelengkan kepala. Lalu dia beranjak dari tempat duduk. Aku bertanya-tanya dalam hati dia mau kemana tanpa ijin. Ia sedikit berlari menuruni anak tangga. Dari atas balkon kulihat dia bicara dg seorang pelayan lalu mengambil setangkai mawar yg ada disebuah vas tertata cantik dan rapi.
Gita kembali dan duduk lagi didepanku.
"Mas Arian ga bilang kalo lagi ulang tahun. Aku ga bisa ngasih kado apa-apa. Cuma ini yg aku berikan. Selamat ulang tahun ya Mas." Ia memberikan mawar merah itu padaku. Dengan senyumnya yg manis itu, aku menerimanya. Aku tidak minta kado atau hadiah apapun, saat ini yg kuminta hanyalah kamu mengerti dengan perasaanku. Sayang, nampaknya kamu masih belum paham."Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday Mas Arian. Tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga sekaraaang juuugaa sekarang juugaa..." Gita bernyanyi dengan suaranya yg halus dan merdu itu. Aku tersenyum bahagia melihatnya saat ini. Aku tiup lilin diatas cake ulang tahunku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KULEPAS DIA DEMI CINTA
RandomCerita ini masih berlatar dunia militer. Mengisahkan perjalanan cinta, impian disertai pengorbanan seorang lelaki merelakan wanita yg sangat ia cintai untuk bersanding dg lelaki yg lebih pantas dari dirinya. Kalo ada typonya mohon maaf yaa hehe. Jan...