:: Part 4 ::

17.9K 1.3K 52
                                    

Chapter 4

"If you don't imagine, nothing ever happens at all"- John Green.

°°°

"Aku mohon jangan teriak!" Chanyeol memperingatkanku dengan nada memohon. Aku mengangguk patuh meskipun rasanya ingin berteriak melampiaskan perasaan membuncah di dalam dada. Aku harus menahannya, jangan membuat Chanyeol ilfeel denganku.

"A–ah! Maaf, Aku hanya terkejut." kataku gagap. Sial! Pasti aku terlihat konyol. Terbukti dengan Chanyeol yang tersenyum geli melihat salah tingkahku.

"Kau salah satu fans kami? EXO-L?" tanyanya dengan nada lebih rileks sekarang.

Aku mengangguk dengan semangat dan rasa bangga. "Ne!"

"Terimakasih karena telah membantuku. Dan senang bertemu denganmu, maaf kalau kegiatanmu terganggu." Saat mengatakan 'kegiatan' Chanyeol melirik ke arah pakaian yang ada di dekapanku.

Aku menggeleng dengan kencang. Pasti Chanyeol berfikiran aneh saat melihatku terlalu bersemangat. Maklum ketemu bias, siapa sih yang bisa bertingkah normal saat ada orang yang kamu kagumi ada didepanmu? Aku jamin tidak akan ada.

Setelah beberapa menit, aku dan Chanyeol hanya diam. Bilik sempit ini terasa hening membuat hawa canggung. Sesekali aku melirik Chanyeol dari kaca yang ada dan saat akan ketahuan aku segera mengalihkan pandanganku. Malu lah!

Aku kembali meliriknya. Ia terlihat sedang mengetik sesuatu di ponsel merek buatan Korea paling terbaru itu.

Aku mengambil ponselku di dalam sling bag dan memotretnya diam-diam. Untung saja ia tidak menyadarinya. Tenang, aku hanya menyimpannya di gallery untuk kenang-kenangan kalau aku pernah bertemu Chanyeol dan berduaan di dalam bilik kamar ganti!!! Kalau bisa akan aku cetak dan aku letakkan di figura lalu menempelnya di dinding. Sound good right?

Aku berusaha mati-matian menahan untuk tidak menyebarkan foto ini di semua media sosial yang aku punya. Padahal aku sangat ingin menunjukkan pada dunia bahwa aku bertemu Chanyeol dan bisa berduaan dengannya. Tidak lupa melebih-lebihkan bahwa aku hari ini menjadi penyelamatnya. Namun aku harus menjaga privasinya.

Saat aku sedang mengangumi hasil potretku bak karya seni langka, tiba-tiba Chanyeol memanggilku.

"Nona." Aku segera mematikan ponselku dan cepat-cepat mengantonginya. Takut ketahuan bila aku memotretnya diam-diam.

Aku menoleh kearahnya, "Namaku Kim Yoo Mi. Panggil saja Yoo Mi." aku memperkenalkan diri tanpa ditanya, aku tau itu terlihat seperti aku ingin Chanyeol mengetahui namaku, tapi jujur aku tidak nyaman dipanggil seperti itu.

"Kau pasti sudah tau namaku kan?" Aku mengangguk, apa dia bercanda? Tentu saja aku tahu!

"Yoo Mi-ssi, aku telah menelpon managerku. Ia sedang mengalihkan perhatian fans diluar agar kita bisa keluar, tapi omong-omong kau bisa ikut denganku tidak?"

Aku menunjuk diriku dengan penuh tanya. "Aku? Untuk apa?"

Chanyeol tidak berkata apa-apa melainkan hanya menyeret tanganku keluar dari bilik. OMG! Tanganku dipegang Chanyeol! Aku tidak akan cuci tangan setelah ini. Rasanya tanganku ingin ku letakkan di museum saja.

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang