:: Part 45 ::

7K 511 10
                                    

Chapter 46

"My heart is caring I'm still looking at you. Because I keep running out of breath. I'm still watching over you from far away. Why am I being like this? Different from the moment I first saw you. My heart was heading towards you. My heart was racing again. The faint light was turned off. Feels like i've loved you from a long time ago" -Chanyeol part, English Translation Stay With Me.

p.s baca a/n sampai selesai ya, tengkyu ;o

○ ○ ○

Chapter 46

Yoo Mi's Pov

"Kenapa Oppa tidak jujur kepadaku dari awal?" Tanyaku setelah mendengarkan semua penjelasannya yang tiap perkatanya dapat membuat goresan luka baru di hatiku.

Dosa apa yang pernah kulakukan di masa lalu sehingga diberi cobaan seperti ini?

Entahlah.

"Aku ... Takut. Aku takut mengecewakanmu. Aku takut kau akan marah, bahkan mengakhiri hubungan kita. Maafkan aku, kumohon. Kau tidak marah, kan?" Chanyeol memohon dengan mata merah berair.

Aku sudah tidak menangis karena sepertinya air mataku sudah mengering.

Aku menghela nafas dan meletakkan kedua tanganku di pundaknya.

"Kau tau Oppa, kejujuran memang sakit di awal, tapi tidak akan terjadi kesalahpahaman setelahnya. Kau tidak perlu minta maaf karena bukan salahmu. Si Yong Soo cewek cantik tapi gagal move on dan kegatelan itu yang salah, main cium pacar orang sembarangan–" Chanyeol sedikit tersenyum mendengar julukan yang kuberikan pada Yong Soo. "Tapi..."

Aku menarik nafasku dulu panjang-panjang sebelum mengatakan sesuatu yang ibaratnya ketok palu di pengadilan.

Keputusan akhir, tidak bisa diganggu gugat atau ditarik kembali.

Mungkin setelah ini aku akan menyesal semenyesal-menyesalnya dan menyandang predikat cewek yang terbodoh.

Aku siap menerima itu semua. Well, kita lihat saja nanti.

"Tapi apa?" Tanyanya setelah aku diam beberapa saat. Diam memikirkan resikonya terhadap apa yang akan aku katakan setelah ini.

"Aku ingin kita break." Kataku akhirnya. Tadinya aku ingin mengakhiri hubungan ini, tapi aku tidak ingin menyesal menyia-nyiakan Chanyeol. Meski aku tau kalau bisa saja kita akhirnya mengakhiri hubungan yang belum ada satu tahun ini.

Ia menatapku bertanya. "Maksudnya? Kau ingin putus? Tidak, tidak akan, aku tidak mau." Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan melepaskan kedua tanganku dari kedua sisi pundaknya.

Aku melambaikan tangan, "It's break not break up!" Kataku.

"Jelaskan maksudnya break-break itu. Aku tidak mengerti. Tapi kalau kau ingin kita putus, aku tidak mau."

Tidak ingin putus, tapi ia mengkhianatiku. Dasar lelaki.

Dikira perasaan wanita adalah mainan yang bisa mereka mainkan seenaknya? Dikira perasaan kita seperti nyawa kucing yang jatuh berkali-kali tidak akan mati atau terluka?

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang