:: Part 1 ::

37.4K 1.6K 67
                                    

Chapter 1

Dream (almost) come true

°°°

"Sayang, turun! Udah ditungguin sama Karin, tuh!" Ibu membuka pintu kamarku dengan keadaan memakai celemek dan membawa spatula di tangannya. Oh, jangan heran, ini sudah seperti makanan sehari-hari saat pagi.

"Oke, suruh tunggu aja di bawah," Aku mengambil tasku dan berkaca untuk terkahir kali, aku janji ini yang terakhir kali. Aku orangnya sangat memperhatikan penampilan jadi jangan heran setiap ada kaca aku selalu berhenti dan mengamati diriku sendiri. Terdengar menggelikan memang, tapi wajar kan untuk seorang cewek.

Aku segera turun ke bawah. Karin, teman sekolahku tengah duduk sambil memakan camilan yang ada di atas meja tamu, ia tampak baik-baik saja meski menungguku lama.

"Kok tumben nggak marah-marah?" Aku malah ikut duduk di sebelahnya dan mencomot camilan.

"Gue harus baik-baik sama lo. Setelah ini kita bakal nggak bisa ketemu, terus ini–" Karin menunjuk toples berisi kue buatan Ibu, "gue nggak akan bisa lagi makan camilan Tante Baek yang enak banget, buatan nyokap gue aja nggak seenak ini."

"Yang pindah aku doang kali, eomma  enggak!" Sudah bertahun-tahun, hampir 6 tahun, aku tinggal di Indonesia atau tepatnya di Jakarta. Namun aku tidak biasa memakai Lo-Gue, seperti halnya anak Jakarta. Entahlah, aku juga tidak tau kenapa.

"Yakali gue ke rumah lo cuma buat makan camilan nyokap lo, pan biasanya gue kerumah lo juga karena ada lo!" Aku tertawa. Logat betawi Karin yang sangat kental itu lucu.

"Yaudah, kita berangkat sekarang aja, yuk!" Aku dan Karin hari ini harus ke sekolah meski sudah resmi lulus satu bulan yang lalu. Karena kami berdua harus mengurus segala keperluan untuk masuk universitas.

Aku sudah di terima di salah satu universitas negeri di Seoul, Korea Selatan. Kampung halaman keluargaku, kecuali Ibu karena dia orang Indonesia asli dan kami baru pindah ke Indonesia saat aku SMP.

Karin juga sudah diterima di salah satu universitas negeri di Yogyakarta. Jurusan Kedokteran. Karin memang sejenius itu.

Seperti yang Karin bilang tadi, mungkin aku dan Karin akan sangat sulit untuk bertemu karena tujuan kami berbeda, bukan hanya beda kota, provinsi, melainkan negara. Aku sangat sedih mengingat akan kehilangan teman yang sudah seperti kakakku sendiri.

"Eomma, aku sama Karin berangkat dulu, ya!" Aku mengecup pipi Ibuku, Karin mengecup tangan Ibu.

"Hati-hati, ya!" Kami sama-sama mengangguk dan berangkat menggunakan Vespa matic warna coklat milik Karin.

-oOo-

Sehabis dari kantor tata usaha, kami berdua menuju kantin. Aku pasti akan merindukan kantin ini, sensasi berdesak-desakan yang sungguh aku benci akan aku rindukan juga dan tentu jajanannya yang pasti tidak akan ada di Korea nanti.

"Kak Yoo Mi, boleh minta foto nggak?" Aku yang sedang memakan siomayku terpaksa mendongak. Oh, ternyata cewek kelas 10 adik kelasku.

Aku tersenyum dan mengiyakan. Setelah berfoto, ia mengucapkan terima kasih dan memberikan pujian padakh yang menurutku terlalu berlebihan. Katanya aku mirip Yeri Red Velvet, Hell no! Lebih cantik dialah daripada aku.

Setelah adik kelas itu pergi, malah semakin banyak yang ingin berfoto denganku, sampai-sampai Karin harus berteriak menyuruh mereka antri.

Pikiran konyol merasuki pikiranku, ngomong-ngomong kami sudah seperti artis dan managernya. Aku artisnya dan Karin managernya.

"Kalo mau jumpa fans jangan disini, ganggu banget, sih!" Tiba-tiba Tiffany datang menyeruak kerumunan.

Well, dia adalah teman seangkatanku. Bisa dibilang, aku tidak mempunyai hubungan yang cukup baik dengannya. Ia seperti tidak menyukaiku. Aku, sih tidak peduli.

Kalau kata Karin, "Orang iri mah gitu, biarin aja!".

"Tiffany mau foto sama aku juga?" Tanyaku yang sepertinya membuat dia tambah tidak suka. "Ogah amat foto sama orang sok Korea kaya lo!"

"Nggak salah, mbak? Lo kali yang sok Korea-koreaan. Tuh rambut maksa banget make poni kaya cewek korea, jatohnya kaya orang nutupin jenong, tuh bibir, make liptint aja belum fasih! Lain kali ngaca dulu ye, kalo mau ngatain orang!" Selalu begini, Karin-lah yang selalu membelaku. Aku biarkan saja kalau Tiffany bertingkah seperti itu.

Wajah Tiffany memerah, antara menahan malu dan amarah. "Ngajak ribut ya, lo?" Semprot Tiffany sambil menjambak rambut Karin. Aduhh! kenapa jadi kacau begini?

Bukannya mengalah, Karin malah membalas menjambak rambut Tiffany. Sepertinya mereka berdua berniat reka adegan dua artis dangdut fenomenal.

Seperti yang sudah-sudah, Bu Rena, guru BK di sekolahku, adalah satu-satunya orang yang bisa memisahkan Karin dan Tiffany datang untuk memisahkan. Huftt... aku bisa bernafas lega.

-oOo-

"Thanks for today! Lusa jangan lupa ikut antar aku ke bandara ya!"

Karin mengacungkan jempolnya ke udara. "Pasti! Ya udah, gue pulang dulu, ya. Bye".

Setelah habis diceramahi oleh Bu Rena, Karin mengajakku jalan-jalan ke Mall, katanya ia butuh mendinginkan kupingnya setelah dibuat panas oleh segala wejangan yang dihafalnya luar kepala dari Bu Rena. Aku mengiyakan dengan syarat jangan pulang terlalu sore karena aku harus packing. Lagipula ini juga jadi yang terakhir jalan-jalan bersama Karin.

"Eomma aku pulang!" Teriakku saat memasuki rumah. Namun tidak ada yang menjawab, mungkin Ibu sedang mandi atau apalah. Di rumah memang hanya aku, Ibu, dan Ayah, Ayah pun juga sering pulang larut malam karena bekerja. Jadi rumah sangat sepi.

Aku membuka pintu kamarku yang didepannya ada tulisan 'Warning! Fangirl Zone" dan dibawahnya ada lambang boyband Korea EXO dengan ukuran sedang. Yups! Aku seorang EXO-L. Sulit untuk menentukan bias di EXO, tapi jujur aku sangat menyukai Chanyeol.

Menurutku dia sangat multitalent, Rap jago, hampir semua alat musik jago, nyanyi jago, dan sifatnya. Terlepas dari kemampuan dance nya yang belum sejago Kai dan Lay, tak lupa ketampanannya. Semua yang ada di diri Chanyeol itu loveable.

Faktor aku sangat ingin kuliah di Korea selain karena aku rindu dengan negeri ginseng itu, tetapi juga agar aku dapat lebih mudah bertemu dengan EXO khususnya Chanyeol.

Aku memang pernah menonton konsernya yang diadakan di Indonesia, tapi tetap saja aku tidak bisa melihat wajahnya secara langsung.

Tunggu aku, Oppa!!

xoxo

27 November 2016

A/n

Fanfic ini kudedikasikan untuk chanyeol yang lagi ulang tahun hari ini YAYYY!!!

Happy birthday chanyeol oppa 🎂🎂😘😘🎉🎉

Maaf bila ada ketidaksesuaian waktu dan tempat, dan kesaaman nama. Namanya juga fanfic khayalan gue nenjadi fandom hehehehe

Semoga sukaaa yaaaa!!! Jangan lupa VOMMENT NYAAA MUACCHHH😘😘😘

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang