Chapter 37
○ ○ ○
Yoo Mi's Pov
"Oppa!" Teriakku begitu masuk ke dalam rumah. Aku baru saja kembali dari membeli bubur ayam untuk sarapan.
Chanyeol tidak menyaut. Aku pun meletakkan kantong plastik berisi 2 porsi bubur ayam di meja makan dan langsung naik ke atas menuju kamar tamu.
"Oppa? Neo eodiya?" (Kau dimana?) Aku berjalan mendekat ke kamarnya.
Apa dia di kamar mandi? Kamar tamu memang memiliki kamar mandi.
Aku pun berjalan ke arah kamar mandi yang letaknya dibatasi tembok.
Kamar mandi tampak hening, tapi lampunya menyala menandakan ada seseorang didalamnya.
Aku pun berteriak, "Oppa di dalam?"
"Mwoo?" Sahutnya.
Tuhkan benar!
"Masih sakit perutnya?" Tanyaku.
"Eoh!" Aku berdecak khawatir.
Gara-gara makan seblak level 10 dari 1-10 tadi malam, ia langsung diare. Lagian sih, baru pertama kali mencoba tapi sudah sok-sokan.
Jadi perutnya langsung shock, belum beradaptasi.
Padahal hari ini, tepat hari minggu, aku dan Chanyeol berencana ingin jogging di car free day (CFD), tapi ya namanya rencana bisa berubah sewaktu-waktu tanpa disangka-sangka.
Aku yang sedang mondar-mandir di depan kamar mandi langsung berhenti ketika melihat Chanyeol keluar dengan wajah lemas sambil memegangi perutnya.
Aku langsung memegang lengannya, memapahnya untuk duduk di kasur. Ia tidak bisa berjalan tegak karena terus menahan perih di perut.
"Perutnya diolesin minyak kayu putih, sudah?" Tanyaku memastikan.
Ia mengangguk lesu lalu menyenderkan punggungnya ke sandaran kasur.
Dari tadi malam hanya minyak kayu putih dan obat diare yang manjur untuk meredakan sakit perutnyan
Sudah minum obat, tapi ternyata belum mampet-mampet. Aku jadi bingung harus bagaimana.
Andai ada Ibu.
"Mendingan tidak?"
Ia mengangguk lemah.
Aku tau bagaimana rasanya saat diare. Badan rasanya lemas dan tidak bertenaga karena kehilangan banyak cairan tubuh.
"Kalau begitu aku ke bawah dulu mengambil bubur untuk Oppa sarapan, oke?" Mulutnya terbuka ingin mengatakan sesuatu, sepertinya ia ingin protes, "harus makan tidak menerima protes dan penolakan,"
Ia menutup mulutnya pasrah.
Tidak ada 1 menit mengambil bubur dan cepat-cepat kembali lagi ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fans
FanfictionSemua terasa seperti mimpi. Aku sempat berifikir seseorang tolong bangunkan aku dari mimpi yang indah ini, aku takut terlena. Tapi aku sadar kalau ini bukan mimpi. Aku tidak tau harus bersyukur atau malah sebaliknya. Tapi ini hal yang kuinginkan da...