:: Part 35 ::

7.4K 590 3
                                    

Chapter 36

○ ○ ○

Chanyeol's Pov

"Oppa harus pulang secepat ini?" Yoo Mi yang sedang duduk di atas kasur yang kutiduri selama 3 hari terakhir di rumahnya, bertanya.

Manager Hyeong sudah menyuruhku kembali dan langsung membelikan tiket pesawat penerbangan lusa.

Beliau memang manager yang bergerak cepat. Sifat itu sangat menguntungkan di berbagai urusan kami, tapi bisa jadi menyebalkan disaat-saat seperti ini.

"Eoh ... Harus bagaimana lagi. Kesibukan menungguku," Jawabku sambil berusaha melipat baju dengan rapi, tapi yang ada malah makin kusut.

Untuk urusan ini aku sangat buruk.

Dari sudut mata kulihat Yoo Mi bangkit, menghampiriku, mengambil baju yang masih belum terlipat rapi di tanganku.

Ia berdecak, "begini saja masa tidak bisa. Aigoo~" Ajaibnya di tangan Yoo Mi baju itu langsung terlipat rapi.

Aku memeluk lututku diam.

Pikiranku memutar kejadian saat di lift 2 hari yang lalu. Setelah kejadian itu ia sangat canggung​, tidak berani menatap mataku, dan menjawab pertanyaanku seadanya.

Itu semua terlihat seperti ia sedang marah denganku bukannya salah tingkah. Untung tidak bertahan lama.

Buktinya sekarang ia sudah bisa ngomel-ngomel lagi padaku.

Ia menatapku tajam,"Oppa kenapa hanya diam?"

Aku mengedikkan bahu.

"Kan kau yang melipatnya. Lagian kalau aku, yang ada malah tidak selesai-selesai,"

Ia mendecih, "Kapan Oppa dewasanya? Hal begini saja masih harus dibantu. Oppa sebagai laki-laki itu harus mandiri. Meskipun laki-laki, tapi lebih baik juga bisa mengerjakan apa yang bisa dikerjakan perempuan,"

"Kita kan saling melengkapi. Kalau aku sudah bisa semuanya, untuk apa aku membutuhkan seorang wanita di hidupku, iya kan?" Ia terdiam.

Sepertinya penjelasanku membuatnya skak mat.

"Ah! Sudahlah terserah Oppa saja." Ia mengibaskan tangannya dan kembali melipat baju-bajuku.

Aku terkekeh.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah jam yang menempel di dinding. Sudah pukul 7 dan kami belum makan malam.

"Sayang, Kita makan malam apa?" Tanyaku lembut.

"Hajima! Oppa membuatku merinding,"

"Hajima mwol? Aku kan hanya bertanya," (berhenti apa?) kataku heran.

Perasaan aku tidak melakukan apa-apa yang mengganggunya. 

"Tidak perlu sayang-sayang kan bisa." Lagi-lagi aku terkekeh. Aku memilih tidak berkomentar daripada urusannya jadi panjang.

"Arraseo ... Arraseo. Jadi kita makan malam apa? Ahjummeoni kan tidak ada, apa kau mau masak?"

Pembantu rumah tangga di rumah Yoo Mi kemarin mendadak izin pulang kampung karena anaknya sedang sakit.

Di rumah, kami hanya berdua. Tapi kami tidak akan melakukan hal-hal negatif.

Setelah dicium saja Yoo Mi langsung begitu, apalagi lebih. Aku juga masih tau batasan.

"Ini sudah semua. Oppa tutup kopernya," Yoo Mi berdiri dan menyerahkan koper padaku untuk di tutup resletingnya.

Aku pun segera menutupnya perlahan.

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang