:: Part 6 ::

16.3K 1K 29
                                    

Chapter 7

"Everybody is nothing until you love them" – Tennessee Williams, The Rose Tatto.

°°°

Hari ini kafe sangat ramai hingga membuatku dan pelayan lainnya cukup kualahan. Mungkin karena musim dingin telah tiba, jadi banyak orang-orang memilih untuk meminum kopi atau coklat panas.

Belum ada 5 menit aku beristirahat– duduk di kursi sambil memejamkan mata– bel pintu kafe berbunyi. Menandakan terdapat pelanggan masuk.

Sekarang sudah pukul 9.45 malam waktu Korea Selatan dan shift ku akan habis lima belas menit lagi, kafe memang tidak seramai dua jam yang lalu karena waktu sudah hampir larut. Kafe tutup jam 11 malam.

Dengan terpaksa aku bangun dan melayani pelanggan— yang berpakaian menakutkan: memakai hoodie hitam dengan tudungnya yang ditali rapat-rapat menutupi seluruh kepala dan masker yang menutupi setengah wajahnya. Lagi-lagi aku bertemu dengan orang dengan dandanan seperti ini, setelah sebelumnya adalah Chanyeol.

Siapa lagi pelanggan itu? Apakah seorang idol lagi? Kalau iya, maka beruntunglah aku.

Ngomong-ngomong soal Chanyeol, sudah 2 minggu berlalu sejak hari ulang tahunnya. Ahh! Aku merindukannya.

"Permisi!" Aku terperanjat. Astaga, aku hampir lupa kalau ada pelanggan yang harus kulayani, ini gara-gara memikirkan Chanyeol.

"Ah iya, maaf! Mau pesan apa?" Tanyaku menatapnya. Bukannya menjawab orang itu malah menatapku dengan mata terbelalak kaget.

Ia membuka masker dan tudung hoodie-nya. Aku dan dia sama-sama terkejut, Korea Selatan ternyata sesempit ini.

"Chanyeol Oppa?"

"Yoo Mi- ssi?"

-oOo-

"Jadi..." Chanyeol meniup coklat panas yang ada di cangkirnya sebelum meminumnya. "Apa kabar, Yoo Mi- ssi?"

"Aku baik, bagaimana dengan Chanyeol Oppa dan member EXO lain?" Tanyaku.

"Kami baik meski jadwal kami sangat padat." Jawab Chanyeol sedikit curhat. Aku menampakkan wajah prihatin. Aku saja yang memantau kegiatan mereka sering berdecak heran dengan banyaknya jadwal mereka. Apalagi mereka yang menjalaninya.

Aku mengangguk-angguk. Sejenak suasana diantara kami hening. kenapa canggung sekali, ya?


"Aku harap kalian jaga kesehatan," Saranku memberi perhatian sebagai fans.

Bisa apalagi kita sebagai fans selain mendukung dan mendoakan mereka kan?

"Gomawo" Chanyeol tersenyum tulus menampakkan lesung pipinya.

Setelah itu kami kembali diam. Chanyeol asyik meminum coklat panas yang dipesannya, sementara aku memperhatikannya dengan perasaan kagum.

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang