:: Part 7 ::

14.7K 989 14
                                    

Chapter 8

"I want to confess that I've been waiting for you," -I.O.I, I Love You I Remember You, English translation.

°°°

Aku berbaring di atas kasur sambil senyum-senyum sendiri. Aku tidak bisa tidur karena terlalu bahagia memikirkan apa yang terjadi hari ini.

Bayangkan saja! Chanyeol yang mengantarku pulang ke rumah dan dia dengan sukarela memberikan nomor telfonnya? Yang benar saja, apa aku sudah sedekat ini dengan Chanyeol? Aku masih tidak percaya apa yang terjadi denganku akhir-akhir ini.

"Nuna, kau belum tidur?" Tiba-tiba suara Goo Eun merusak semua imajinasiku. Aku menoleh ke arahnya dengan sewot.

"Ya! Seharusnya ketuk pintu dulu kalau mau masuk. Kalau aku sedang tidak pakai baju bagaimana? Dasar menyebalkan!" Omelku.

"Yang penting kan sekarang Nuna pakai baju, galak sekali!" Bukannya pergi dari kamarku, Goo Eun malah masuk ke kamarku dan duduk di kursi meja belajarku.

"Omong-omong, Nuna diantar siapa tadi?" Tanyanya.

"Wae? Ingin tahu saja!"

"Nuna seharusnya hati-hati dengan orang asing!"

Pasti ada yang salah dengan kepalanya.

"Tapi dia bukan orang asing-" jariku menunjuk poster Chanyeol yang tertempel di dinding. "-itu tadi, orang itu".

"Mwo? Aku tau Nuna sering menghayal menjadi pacarnya lah, istrinya lah, sampai jadi tukang sapu di tempat konser EXO lah. Tapi aku mohon jangan terus mengkhayal. Itu tidak baik, kau bisa gila nanti!"

"Ya sudah kalau tidak percaya! Lihat saja nanti!" Aku menutup wajahku dengan selimut, "Sudah sana! Aku mau tidur," usirku.

Lalu sesaat Goo Eun yang menyebalkan menjadi Goo Eun yang menggemaskan.

"Aku hanya tidak ingin Nuna disakiti oleh cowok brengsek diluar sana. Kau satu-satunya Nuna yang kupunya".

"Uuu so sweet!" Ucapku dari dalam selimut.

Lalu yang kudengar selanjutnya adalah Goo Eun yang mendecak dan suara pintu yang tertutup.

-oOo-

Chanyeol's Pov

"CHANYEOL!!! DARIMANA SAJA KAU SEMALAM?!"

Aku mengerjapkan mataku untuk menyesuaikan cahaya. "Astaga Hyeong ini masih pagi, bisa tidak ngomelnya ditunda dulu!" Ucapku sambil bangkit dari kasur untuk ke kamar mandi, cuci muka dan gosok gigi.

"Aku tunggu di bawah" Suho akhirnya keluar dari kamarku.

Selesai membersihkan wajah, aku pun turun ke bawah untuk sarapan.

Dari tangga saja bau masakan sudah tercium dengan lezat membuat perutku berbunyi. Biasanya yang memasak sarapan kalau tidak Kyungsoo, aku, atau Suho.

Sesampainya di meja makan yang jadi satu dengan dapur. Member lainnya, kecuali Lay-karena ia sedang berada di China- sedang menyantap sarapannya sendiri-sendiri dan Kyungsoo yang kebetulan hendak meletakkan hidangan yang baru saja ia masak ke meja.

"Omong-omong celemekmu bagus sekali," Ucapku saat melihat celemek yang dipakai Kyungsoo berwarna biru dengan sulaman namanya dan sablon wajahnya. "Dari fans," jawabnya.

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang