:: Part 30 ::

7.7K 532 3
                                    

Chapter 31

○ ○ ○

Yoo Mi's Pov

Aku mengusap-usap tangan ayah yang dibalut infus sambil sesekali tersenyum pada Ayah. Ayah balas tersenyum dan mengelus-elus rambutku. Senyum yang biasanya tersungging lebar dan badannya yang biasanya tegap dan kokoh sekarang lemas.

Aku sedih, tapi juga bersyukur karena sakit Ayah tidak terlalu parah dan serius. Mungkin beberapa hari lagi boleh pulang.

"Kamu nggak pulang aja dulu? Kamu belum bersih-bersih badan sama istirahat lho! Besok pagi kesini lagi," Kata Ibu yang​ sedang mengupas buah apel untuk Ayah.

Aku menggeleng sebagai jawaban, "Nanti dulu aja. Di rumah pasti sepi. Lebih baik disini," Kataku.

Suasana sepi tidak cocok untukku sekarang. Sepi malah mengingatkanku pada Chanyeol makanya lebih baik menyibukkan diri.

Meskipun disini aku hanya duduk, tapi kan aku bisa mengobrol dengan Ayah dan Ibu dan ada hal-hal lain juga yang bisa diperhatikan.

Aku memperhatikan Ibu yang dengan lembut​ menyuapkan potongan apel ke Ayah. Suatu saat nanti kalau aku sudah jadi istri dan Ibu aku ingin seperti Ibu. Penuh sabar, kelembutan, dan tegas.

Ibu yang melihatku memperhatikannya sedari tadi, tersenyum dan tangannya terulur menyuapi aku potongan apel.

Mulutku terbuka lebar dengan senang hati. Aku mengunyahnya dengan pelan sambil menonton TV yang menayangkan berita terpilihnya gubernur DKI Jakarta yang baru.

"Yoo Mi..." Aku menoleh saat Ayah memanggilku. "Apa Ayah?"

"Appa dengar kamu punya pacar, ya disana?" Kuyakini ekspresi wajahku berubah. Chanyeol lagi, Chanyeol lagi...

Aku memaksakan senyum, "Iya..."

"Artis ya?" Lagi-lagi aku mengangguk.
"Kok muka kamu kaya nggak seneng gitu, kenapa?" Seperti biasa, Ibu selalu tau hal yang ku sembuyikan.

Cerita tidak ya?

"Yoo Mi lagi kesel sama dia. Abisnya udah 5 hari ini dia nggak bales pesan Yoo Mi. Yoo Mi kesini aja sangsi deh dia tau apa enggak." Kataku dengan bibir mengerucut.

"Ya salah kamu sendiri pacaran sama artis. Artis itu pergaulannya bebas. Nggak tau apa yang dia lakuin di luar sana. Kalo dia lagi selingkuh gimana? Terus kamu dibuang gitu aja." Kata Ayah agak sewot. Laki-laki memang memakai logika dan perempuan cenderung memakai perasaan. Jadi Ayah langsung menyimpulkan seperti itu.

"Eh? Bukan gitu maksudnya... Chanyeol bukan laki-laki yang kaya gitu, kok!" Aku menggaruk-garuk kepalaku. Bingung mau merespon apa. Masalahnya aku juga sempat berpikiran sama seperti Ayah.

"Sudah-sudah..." Kata Ibu. "Yeobo! Kamu jangan langsung nyimpulkan begitu. Nggak baik berprasangka buruk sama orang lain tanpa tau apa-apa,"

Ibu memang yang terbaik!

Ibu berjalan ke arahku dan mengelus rambutku.

"Dibalik semua perbuatan pasti ada alasannya. Siapa tau dia emang sibuk atau ponselnya rusak makanya nggak bisa bales pesan kamu. Coba kamu hubungin sekarang. Kamu pasti belum hubungin dia waktu udah nyampe sini kan?" Aku menggeleng.

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang