(18) Latihan - bag 2

232 26 0
                                    

Hampir semua wajah terlihat mengkhawatirkan ku. Tapi ketika melihat Fibi, wajah mereka biasa saja. Wajar, Fibi dan Moniq tampak baik-baik saja. Sedangkan Chycil, mereka tidak tau. Sebenarnya beberapa sudah curiga terhadapku.

"Kak, kulihat tadi kalian datang bersama. bagaimana bisa?" Marta mencoba bertanya dengan suara yang pelan agar tidak dicurigai oleh yang lain. "Kalian tidak mungkin ... tapi kau bilang kau sedang ada masalah, apakah masalah dengannya?"

"Tidak. Nanti aku ceritakan. Tapi tidak di sini Ta. Bagaimana anak-anak? Ada pembicaraan apa di antara mereka?"

"Yah beberapa anak mengetahui bahwa Chycil ke rumahmu kemarin. Banyak yang berasumsi bahwa kalian sekarang berpacaran. Benarkah?" Marta semakin melihatku dengan sinis.

"Kau pikir dia akan menyukaiku begitu saja? Setelah apa yang aku lakukan selama ini, dia tetap cuek kepadaku kan? Tidak. Ini masalah yang lain. Dia memang tau tentang perasaanku. Tapi dia tidak membahas hal itu lebih jauh."

Marta terlihat lega.

***

Latihan berjalan seperti biasa. Pemain lengkap, musik lengkap, kostum siap, properti pun siap. Sebenarnya aku tak perlu ada, tapi rasanya memang berbeda jika tak ada aku.

Sekarang hari Jumat, lusa kami pentas. Persiapan sudah 85%. Besok Set ruangan. Sekolah kami sudah ada auditorium untuk pertunjukan. Biasanya dipakai untuk pelajaran drama. Besok tinggal mengarahkan lampu dan menata artistik, lalu kami siap melaksanakan GladiResik.

Hari ini cukup tenang, aku hampir lupa kalau kemarin kami mengalami kejadian yang cukup menegangkan, terutama untukku dan Chycil.

Kami berkumpul membuat lingkaran dan saling berpegangan tangan. Angel memulai doa penutupan latihan hari ini dengan pengucapan harapan-harapan. Hal ini selalu kami lakukan.

"Semoga latihan hari ini bukan latihan yang terakhir untuk kami. Semoga kami semua sehat agar besok bisa bertemu kembali. Semoga kami menjadi tim yang solid. Semoga semua bisa mendapatkan kebahagiaannya masing-masing tanpa merugikan siapapun." Kata Angel dengan khidmat.

Moniq juga ikut berdoa bersama kami. Anak-anak sudah mulai akrab dengannya. Dia memang mudah berbaur, sama seperti Fibi. Mereka jadi terlihat seperti anak kembar.

Anak-anak yang lain mulai membereskan barang-barang mereka. Baru kali ini para senior bisa ikut berkumpul dan berkontribusi bersama-sama. Tahun lalu sebagai junior di kampus, mereka tidak dapat berbuat banyak untuk kami.

Setelah aku berbicara dengan para senior, aku mendekati Moniq yang masih berbincang dengan Fibi.

"Kapan kau akan melatihku?"

"Kenapa tiba-tiba berkata seperti itu? Hei, aku benar-benar tidak bisa membaca pikiranmu. Katakan padaku." Moniq tersenyum.

"Aku muak menjadi orang yang tidak berguna. Aku harus siap menghadapi orang-orang seperti Rei." kataku dengan tegas.

"Kita tidak mungkin berlatih di sini, tidak di rumahmu, dan kau belum siap untuk berlatih dengan Guru Yo." Ucap Moniq dengan serius.
"Tempat yang paling aman di sekitar sini adalah rumah Ayah."

***

Anak-anak memperhatikan aku dan Chycil walau kami berjauhan. Sementara Moniq terus menepel pada ku. Aku meminta Fibi untuk menemani Chicil agar anak-anak tidak mencurigai kami. Mobil kami pun terpisah. Jono ku minta untuk menjaga mereka berdua, Bagus menjaga kami.

"Kita ke rumah Ayah. Ayah dan Ibu di rumah kan?" tanya Moniq dengan nada manis. Dia terlihat sangat senang. Kami memang jarang bisa berduaan seperti ini.

"Ada Nona. Tuan dan Nyonya masih di rumah. Siang nanti Tuan akan ke Surabaya, rapat dengan dewan direksi." Jawab Bagus.

"Masih sempat untuk latihan dengan Ayah. Aku sih nonton saja nanti. Pasti seru lihat kamu latihan." Dia terus memeluk lenganku. Mungkin dendam dengan Chycil.

"Anak buah Guru Yo....?"

"Mereka menyebar, menjaga murid-muridmu. Aku yang minta. Soalnya, mereka juga pasti menjadi incaran Rei. Pokoknya, sampai besok lusa, mereka pasti tidak akan aman. Kalian tidak perlu menunda pertunjukan. Ingat ya, aku melakukan ini untuk mu, Fibi, serta yang lainnya. Bagaimanapun juga, sekolah itu kan milikku juga. Jadi, kalian serta pertunjukan itu adalah tanggung jawabku juga."

Memang benar yang Ia katakan. Situasi ini benar-benar menggangguku. Di satu sisi, Moniq terlihat sangat menyukaiku, sedangkan Chycil baru-baru ini saja dia dekat denganku. Aku juga tidak tau, akan seperti apa nanti setelah semua ini selesai.

###

643 kata

maaf kalau kurang wah

saya masih mencoba agak kalem saja

InshaAllah berikutnya akan lebih baik
terima kasih.

ZoeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang