(21) Perasaan - bag 2

199 25 0
                                    

Perasaanku?

"Perasaanku yang mana maksudmu?"

Kami masih berdialog dengan kemampuan telepati ku. Sabtu malam, saat yang lain sudah tidur. Chycil tiba-tiba ingin bicara tentang perasaanku. Ada apa ini?

"Aku ingin mendengarkan langsung dari kakak, walaupun melalui telepati seperti ini. Aku ingin tau, bagaimana perasaan kakak kepadaku, dan apa yang kakak mau dariku."

Aku tidak berniat membicarakan hal ini dalam situasi seperti sekarang. Kami sedang berada di rumah Tuan Will, dan lusa kami akan segera melaksanakan pementasan. Ini hal yang tidak penting untuk dibahas sekarang.

"Tidak perlu malu kak. Aku tau perasaan kakak. Tapi aku ingin mendengarkan langsung dari kakak."

"Bukan masalah itu Chyl. Ini tidak penting."

"Oh, jadi Aku ini tidak penting?"

"Bukan, bukan begitu. Kamu penting, sangat penting bagiku."

"Kalau begitu, katakan padaku, jelaskan. Bagaimana perasaan kakak."

Aku terdesak.

"Aku.... menyukaimu."

"Kenapa? Kenapa Aku? Kenapa tidak yang lain? Yang lebih Cantik."

"Ini masalah perasaan Chyl, apa yang bisa aku perbuat? Aku merasakan apa yang aku rasakan. Dan perasaanku mengatakan Kau adalah segalanya. Aku sangat senang ketika di dekatmu, mendengar suaramu, melihat senyumanmu. Segala tentangmu membuatku bahagia. Kau seharusnya mengerti. Mungkin kau juga pernah merasakannya saat kau menyukai orang lain."

Chycil terdiam sejenak.

"Ya, aku mengerti. Tapi aku tidak pernah merasakan apa yang kakak rasakan. Aku tidak pernah terlalu peduli terhadap orang lain. Maksudku, secara 'lebih'. Tidak seperti kakak. Terima kasih kak. Kakak sudah sangat peduli terhadapku."

"Itu karena kamu penting. Keberadaan mu itu sama seperti Fibi, Sama seperti keluarga ku. Aku tidak ingin jauh dari kamu."

"Lalu apa mau kakak? Kakak mau aku juga memiliki perasaan yang sama?"

"Aku tidak munafik dan berkata 'tidak'. Jelas aku juga berharap kamu membalas perasaanku. Tapi aku tau dan sadar betul, sama halnya dengan perasaanku yang tidak mudah ku ubah. Perasaanmu pun tidak mungkin gampang berubah menjadi menyukaiku. Untuk saat ini, bisa selalu bersamamu adalah kebahagiaan tersendiri bagiku. Bisa duduk dan berbincang denganmu sudah membuatku bahagia. Kamu tidak merasa terganggu kan?"

"Tidak kak. Tentu saja tidak. Aku tidak menyukaimu bukan berarti aku tidak menyukai sikapmu. Kau benar-benar menjagaku, menyayangiku, dan aku nyaman dengan itu. Bukan karena aku juga menyukaimu. Tapi aku nyaman dengan situasi ini."

"Baguslah kalau begitu. Aku tidak ingin membuatmu merasa tidak nyaman saat bersamaku."

"Kak, bagaimana dengan moniq? Cara dia melihatmu, sama dengan cara kakak melihatku. Artinya, perasaan kalian sama. Hanya saja tidak kalian kurang beruntung."

"Aku beruntung bertemu denganmu."

"Tapi tidak memilikiku. Sedangkan jika kakak membalas perasaannya... Kalian akan saling memiliki."

"Tapi itu akan menjadi perasaan yang palsu Chyl. Dan dia tau itu.

"Dia tau dan siap menerimanya. Kenapa? Karena 'perasaan' akan menemukan jalannya sendiri, pada saatnya nanti."

Kali ini, aku yang terdiam.

"Kalau kau paham akan hal itu... Kenapa kau tak melakukannya kepadaku?"

Chycil terdiam lagi...

"Kita bicarakan lain waktu. Aku ingin tidur. Selamat malam kakak. Semoga mimpimu menyenangkan."

Ini pertama kali dia mengucapkan hal seindah itu.

###

472 kata

Tidak se-romantis kenyataannya.
hehehe.

terima kasih para pembaca.

ZoeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang