Andrew cukup shok setelah mendengar cerita tentang Rei. Moniq menelepon Andrew tak lama setelah pembicaraan kami selesai.
"Kakak ingin bicara denganmu." Moniq menyerahkan telepon kepadaku.
"Ya Andrew, ini aku. Ada apa?" ucapku.
"Yakinkan aku bahwa yang moniq katakan tadi itu benar. Aku ingin mendengarkan langsung dari mulutmu."
"Aku tidak tahu. Setidaknya itu yang diucapkan Kakek Jack."
"Kalian bertemu dengannya?"
"Tidak. Dia meninggalkan sebuah telpon selular dan menghubungi kami melalui telpon itu."
"Dia mengatakannya melalui telepon?"
"Iya."
"Kau yakin orang itu adalah Kakek Jack?"
"Iiii...ya... Memangnya siapa lagi? Dia menyelamatkan kami dari sesuatu yang menghancurkan mobil yang kami kendarai."
"Tidak... Tidak apa-apa. Rei adalah teman baikku. Temanku sejak smp. Aku bisa menerima jika dia berbeda pendapat denganku. Ketika kami berseberangan dan akhirnya bermusuhan... itu menyakitkan. Aku tahu pada akhirnya salah satu dari kami harus mati... tapi... dia mati dengan sebab seperti itu... aku tidak bisa menerimanya zo."
Aku mencoba memahami apa yang andrew rasakan. Bagaimanapun juga, mereka awalnya adalah teman akrab yang pada akhirnya berbeda pandangan. Mendengar temannya dibunuh tetep saja membuatnya sedih.
Dengan situasi seperti ini, kami tidak bisa melacak keberadaan Bill. Kakek Jack mengatakan bahwa Bill akan lebih sering muncul sebagai Rei karena sosok itu yang membuat Wendy berpihak kepadanya."
"Wendy menyukai Bill dalam sosok Rei karena itu adalah sosok pertama yang dia lihat saat kejadian perampokan di rumahnya. Tentunya itupun sebenarnya sudah diatur. Artinya saat terdesak mereka bisa menyamar menjadi siapapun. Hanya saat terdesak, atau saat Bill sedang terpisah dari Wendy. Selalu waspadalah. Dengan kemampuanmu, kau seharusnya bisa mendeteksi kehadirannya. Jagalah juga Chycil. Bill juga sangat menginginkan kemampuannya." Ucap Kakek Jack saat di telepon.
Tentang virus yang dikatakan kakek, Tuan Will pun tidak banyak tahu. Dia yang tiba sekitar satu jam setelah kedatangan kami di rumah batu segera membentuk tim untuk mencari kebenarannya. Ia juga segera menghubungi koneksinya di dalam kepolisian.
"Masalah ini sudah menjadi masalah global. Dia jelas menginginkan kehancuran." Tuan Will berkata dengan tegas di depan kami semua.
Tak lama kemudian kami semua kembali ke malang dengan pesawat pribadi Tuan Will.
"Tempat pertama yang akan diincarnya pastilah Jakarta," ucap Moniq saat di dalam pesawat.
"Itulah mengapa kita tidak akan menuju ke sana," jawab Tuan Will.
"Tapi Tuan..." Fibi coba berbicara namun segera dipotong oleh Tuan Will.
"Panggil saja 'om'"
"Maaf. Teman-temanku di jakarta bagaimana?"
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih baik mereka tidak banyak tahu dan kita harus segera menemukan Bill dan menghentikannya," ucapku.
"Ya. Itu yang terbaik," sahut Tuan Will.
***
Di dalam pesawat, aku sempat berpandangan dengan Chyl yang sepertinya ingin berbicara kepadaku.
Aku mencoba bicara dengan kemampuanku. "Ada apa Chyl?"
"Moniq sudah tertidur. Ada yang ingin aku bicarakan. Kakek Jack memberitahukan sesuatu yang belum kusampaikan tadi. Ada seseorang yang akan segera menemuimu saat nanti tiba di bandara. Kakek hanya bilang, tidak boleh ada yang tahu. Aku pun tidak akan tahu. Klonku tidak akan berguna... itu yang dikatakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoey
Science FictionAku hanya seseorang yang menyukai seni dan tidak terlalu peduli dengan keadaan dunia ini. setelah virus menyebar dan banyak orang menjadi korban, mau tidak mau aku harus ikut ambil bagian dalam misi menyelamatkan umat manusia.