(42) Penyerangan

113 18 2
                                    

Lokasinya seperti gudang tua. Dari luar tidak nampak ada penjagaan bahkan tak terlihat ada kehidupan. 

"Aku sama sekali tidak merasakan kehadiran mereka. Mereka mengetahui kemampuanku dan memberikan serum yang sama ke semua anggota mereka." Aku sedikit khawatir

"Tapi ada rentang waktunya. Tidak permanen. Kau juga punya senjata lain saudaraku." Ucap Andre yang coba menenangkan aku. Padahal dia juga butuh ketenangan.

Tempat ini seperti toko-toko yang sudah tidak terpakai, kosong, sepi. Tidak ada orang yang akan datang ke tempat ini. Kehadiran kami jadi sangat mencolok. Aku meminta andre untuk membawa pergi chycil dan moniq tetapi mereka menolak dengan lantang.

"Aku akan tetap di sampingmu. Adrian, berikan aku senjata." Adrian memberikan sebuah pistol jenis ps-01.

"Kau membutuhkanku kak." Cycil memandang dengan tegas.

Aku memang membutuhkan mereka,namun aku juga mengkhawatirkan mereka. Ini akan menjadi misi yang penuh dengan korban dan aku tidak ingin mereka menjadi korban.

"Kamu pasti bisa menjaga kami." Moniq mengusap kepalaku.

***

Tim adrian telah sampai. Mereka akan maju terlebih dulu termasuk erik. Tugas mereka adalah mengalihkan perhatian agar aku dan yang lainnya bisa masuk ke lab dan menghancurkan seluruh lab beserta isinya. Aku juga harus melenyapkan bill, itu adalah prioritas utamaku.

"Kami siap tuan." Ucap Adrian.

"Laksanakan."

"Siap. Tim A dan tim B, segera masuk."

Tim adrian mengepung gedung dari arah timur dan barat. Mereka memasang beberapa peledak sebagai salam pembuka.

"Bersiap dengan serangan dadakan yang mungkin terjadi. Selalu waspada dengan blindspot. Erik kau serang dari atas." Kami masih bersembunyi di gedung yang ada di sebelah gedung yang akan kami serang. "Ledakkan."

DUAAAAARRRRR
...
....
.....

Sebagian dari dinding runtuh. Tak jauh dari lokasi ledakan, dari arah selatan datang beberapa mobil lapis baja datang mendekat.

"Itu pasukan bill." Erik langsung pergi terbang dengan balutan api di seluruh tubuhnya.

Dia menyerang mobil-mobil itu. Dua mobil meledak, hancur. Lalu mobil di belakangnya berhenti, orang-orang keluar dari mobil itu dan mulai menembaki erik serta pasukan kami. Terjadi tembak-menembak di sebelah selatan gedung.

"Bill sepertinya mulai bergerak. Dia serta 4 orang lainnya. Salah satunya sepertinya wendy." Muhyi mencoba merasakan keberadaan bill dan yang lainnya.

Tiba-tiba sebuah akar pohon mencoba menarik kaki chycil dan muhyi dari belakang kami. Chycil berteriak-teriak. Moniq menembaki akar itu namun tak berdampak apa-apa. Aku hancurkan akar itu dalam sekejap. Kuiris berkali-kali dan akar lain muncul dengan jumlah yang tak bisa kuhitung. Andre memindahkan kami ke atap gedung.

"Itu salah satu anak buah bill yang bisa mengendalikan tumbuhan. Kita harus menjauh dari tanaman." Ucap andre. "Di mana keparat itu? Aku tak melihatnya."

Sebuah sinar merah mengarah ke erik dan hampir mengenainya. Dia meliuk-liuk menghindari sinar itu. Sinar itu keluar dari tangan kanan seorang pria berbadan besar. Sebuah bongkahan dinding yang tergeletak melayang ke arah pria itu. Pria itu menghancurkannya dengan sinar merah melalui tangan kirinya. Andre berpindah tepat di belakang pria itu, kemudian berpindah ke langit tinggi, lalu melepaskan pria itu.

Andre berpindah lagi, berdiri di sampingku, melihat pria itu terjatuh. "Dia tidak akan selamat, kecuali..."

Tiba-tiba seseorang yang memiliki sayap besar terbang mengarah ke pria itu dan menangkapnya sebelum ia jatuh ke tanah.

ZoeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang