Seseorang tiba-tiba datang.
Teleportasi.
Andre."Dia menangkapnya. Kakek buyutmu." Ucap andre yang terlihat sangat tegang. Keringatnya bercucuran, pakaiannya robek di beberapa bagian. "Kami terjebak ketika sedang mengintainya di Mumbai..... Dia sekarang memiliki... memiliki banyak anak buah..... Dia mendorongku.... Maafkan aku zo... Aku terlambat untuk menyentuhnya. Aku terlambat untuk membawanya pergi."
Dia menangis. Dia berjalan ke dinding dan menangis. Beberapa kali memukul dinding lalu duduk menyender.
"Bill menelpon.... dengan telepon yang kau berikan." Ucapku.
"Bill? ... Menelponmu? ... Apa yang dia katakan? ... Jack? Bagaimana dengan Jack? Kita harus kembali ke sana? Kita harus...."
"Dia membunuhnya..... Jack telah tiada."
Andre berjalan mendekatiku dan memegang pundakku. "Bisa kau ulangi kata-katamu?"
"Kakek Jack sudah tiada. Bill membunuhnya."
Dia jatuh menunduk di hadapanku kemudian berteriak dengan kencang. "AAAAAARRRRRRGHHHH!!!" lalu menangis tanpa henti.
Mungkin aku dan moniq adalah keturunan asli dari kakek jack, tapi andre jelas memiliki ikatan yang jauh lebih kuat dari kami. Dia terus menangis dengan dahi yang menempel ke lantai, seperti sedang beribadah.
"Kenapa ini bisa terjadi?... Dia tidak boleh mati....." ucapnya lirih.
Moniq mencoba membangunkannya namun dia menolak. Aku, jono dan moniq hanya bisa duduk diam, melihatnya menangis selama yang ia mau. Kami bertiga tak tahu lagi harus berbuat apa.
Bill berkata jika dia menginginkan kekacauan. Seperti orang yang sudah tidak waras. Dengan pasangan wendy yang memiliki banyak uang, mereka bisa berbuat segala hal yang berbahaya.
Andre mengatakan bahwa sekarang dia memiliki banyak anak buah yang tersebar di seluruh benua. Ada beberapa yang memiliki kemampuan yang berbahaya. Datanya ada di ruang rahasia milik kakek.
"Kita harus ke sana untuk mengambil segala data yang sudah kami kumpulkan." Ucap andre yang masih meneteskan air mata.
"Chycil sudah diamankan Tuan. Dia bersama dengan Tuan Andrew dan muhyi. Kota-kota yang telah di serang virus, kini dalam proses sterilisasi. Keadaan sudah sedikit lebih tenang. Korban masih belum pasti. Diperkirakan ada kurang lebih 6000 jiwa. Banyak orang mengungsi ke pinggiran kota. Kota besar sudah banyak ditinggalkan." Ucap jono yang masih sibuk dengan teleponnya.
Di telepon, bill memang sempat mengancam keselamatan chycil. Tentu saja aku tidak bisa membiarkannya melukai chycil.
"Kalau begitu kita bisa pergi sekarang?" ucap moniq.
"Bisa Nona."
"Kalau begitu kita harus berkumpul di Malang."
Andre berdiri dan tiba-tiba menyentuh kami. Kami langsung tiba di malang detik itu juga. Moniq dan jono terlihat sangat kaget. Mereka sampai jatuh terduduk saat kami tiba.
"Kami harus pergi dulu sementara. Ada yang harus kami lakukan." Andre berkata sambil terus menyentuh pundakku. "Kita pergi zo."
Sekejap saja kami berpindah. Andre membawaku entah ke mana. Sebuah ruangan sempit dengan banyak komponen komputer di segala sisi. Berserakan tidak karuan. Hawanya cukup panas.
"Kita kerja cepat saja. Kau ambil tas itu." Andre menunjuk ke arah tas yang berada di tumpukan CPU tak terpakai. "ada tumpukan hard drive di rak sebelah sana. Masukkan semuanya ke dalam tas. Aku membereskan yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoey
Science FictionAku hanya seseorang yang menyukai seni dan tidak terlalu peduli dengan keadaan dunia ini. setelah virus menyebar dan banyak orang menjadi korban, mau tidak mau aku harus ikut ambil bagian dalam misi menyelamatkan umat manusia.