Seisi ruangan seketika diam.
.....
.....
Semua mata tertuju padanya.
"Kenapa? Ini hal yang normal kan? Tidak usah kaku. Aku ini seumuran dengan kalian. Aku ingin jadi teman kalian, kalau boleh. Jangan terlalu dipikirkan aku ini anak siapa. tidak penting." ucap Moniq dengan santai.
"Tidak mungkin...." Zahra terbiasa bicara seperti itu pada saat apapun.
"Tidak mungkiiiiiiin." Dan Maury terbiasa menyusulnya.
"Jangan pikirkan kata-kata mereka. Kau bisa dan bisa berteman dengan siapapun, termasuk kami. Aku rifqa, salam kenal." Rifqa mendekatinya kemudian menjabat tangannya.
Satu persatu mulai mendekati dan berkenalan dengannya. Sementara aku ... masih kaget dengan situasi ini.
Mau apa dia di sini?
"Sudah kubilang, aku ingin punya teman dan aku ingin lihat proses latihanmu. Latihan kalian."
Apa yang dia cari? Aku?
Tidak adakah laki-laki lain di luar sana?Dia mendekatiku dan berbisik... "Aku hanya ingin kamu."
"Kita lanjut latihan kak?" Poppy bertanya.
"Kak, kok bengong?" Sahut Ayya.
"Ah, iya, lanjutkan. Dari awal ya?" Aku jadi terlihat seperti orang bodoh.
"Kau sama sekali tidak bodoh." bisiknya.
Dia duduk di sebelahku sekarang, di kananku. Vania di sebelah kiri. Hari ini dia menggunakan hoodie lagi, warna kuning dengan tulisan Write ur feeling.
"Perhatikan adegannya zo. Kau sutradaranya, bukan aku.
Bagaimana aku bisa memerhatikan adegan jika dia ada di sebelahku?
"Bisa, kau pasti bisa. Lakukan seperti biasanya... lanjutkan."
........
Aku butuh adikku. Aku butuh Fibi.
"Em, bukankah adikmu sekolah di sini juga?" tanya Moniq.
"Ya , Fibi namanya. Tapi hari ini sepertinya dia tidak masuk." jawab Vania.
Dia berjalan menghampiri rifqa dan berbisik kepadanya. Mereka berdua menjauh. Entah apa yang dilakukan oleh mereka. Aku harus fokus pada latihan.
Dia keluar. Pikiran dan mataku terbagi bagi. Terkadang aku memperhatikan latihan, terkadang memperhatikan dirinya. Aku bahkan tak sempat memikirkan Chycil.
ASTAGA.
Dia... dia memotong rambutnya."Sejak kapan dia memotong rambutnya van?" tanyaku ke vania.
"Chycil? Sejak kemarin sepertinya. Kenapa kak memangnya? Tidak mengganggu pementasan kan? Kakak kan tidak bilang apa-apa tentang rambut."
"Ah tidak. Aku hanya kaget."
"Terlihat lebih cantik ya kak?"
Ya. Dia terlihat lebih cantik. Jauh lebih cantik.
Sejenak aku bisa melupakan Moniq. Kebetulan sekali, ini bagian di mana Chycil bermonolog. Monolog adalah bagian di mana pemeran berdialog sendirian, dengan kalimat yang cukup panjang. Sedikitnya sepertiga halaman. Tapi bagian Chicil setidaknya ada dua halaman sendiri.
Awalnya dia tidak yakin dengan perannya itu. Namun lambat-laun dia mulai terbiasa dan semakin hari kemampuannya semakin meningkat. Artikulasinya semakin jelas. Ekspresinya pun semakin kuat. Rasa yang ditawarkan juga semakin beragam. Kemajuan yang cukup signifikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/91094990-288-k823043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Zoey
Science FictionAku hanya seseorang yang menyukai seni dan tidak terlalu peduli dengan keadaan dunia ini. setelah virus menyebar dan banyak orang menjadi korban, mau tidak mau aku harus ikut ambil bagian dalam misi menyelamatkan umat manusia.