(27) Tari

237 27 2
                                    

Aku hanya pernah sekali melihat dia menari. Itu pun tanpa sepengetahuan dia. Sebelum aku tahu tentang klonnya. Artinya, kemungkinan saat itu dia tahu aku ada di sana.

Di tempat yang sama di mana teater sering diselenggarakan, namun berbeda gedung, tapi di wilayah yang sama. Aku saat itu sendirian karena Ara, Audrey, Marta dan yang lainnya tidak mau menemaniku.

Sudah sekitar 6 bulan yang lalu, saat kami belum menentukan akan mementaskan "kontradiksi". Sudah cukup lama. Semenjak itu aku sudah sangat menyukainya. Dan sejak saat itu, dia harusnya tahu.

Yang aku lihat saat itu bukanlah Chycil. Aku melihat seseorang yang bergerak begitu indah, begitu mempesona, mengalir dengan baik mengikuti alunan musik. Dia adalah penari yang berbakat dan dia .... Cantik.

....

....

....

Aku tidak pernah bisa melupakan hari itu. Aku sampai meminta tolong pada salah satu fotografer di sana untuk memotret dia lebih banyak dan meminta copyannya, tentunya dengan harga yang sepantasnya.

Di luar dari kegiatan menari, Chycil memang anak yang cukup pendiam, jarang bicara, bicara seperlunya saja dengan beberapa orang. Dia gemar menggambar di saat senggang, kadangkala membaca komik, atau bermain game di HP nya. Sangat sulit untuk mendekatinya, bahkan Fibi pun menyerah.

"APA? CHYCIL? KAU SUDAH GILA YA KAKAKKU YANG BODOH? Dari semua perempuan yang ada, menurutku, dia adalah yang tersulit. Urungkan saja niatmu itu. Lupakan!" Katanya saat pertama kali aku bercerita tentang Chycil.

Entah bagaimana caranya, tak lama setelah aku menceritakan ke Fibi, banyak yang mengetahui hal ini. Dan sebagian besar memojokkan aku. Seakan perasaan ini adalah sebuah kesalahan.

Aku bukan membuat-buat perasaan ini seperti ketika aku memasak mie instan. Bukan sesuatu yang seenaknya aku tentukan seperti saat memilih lauk di warung nasi. Ini adalah perasaan yang datang dari Tuhan, bagi mereka yang percaya dengan Tuhan.

Aku bukan orang yang pemilih, bukan orang yang punya kriteria tertentu atas bagaimana tipe perempuan yang aku sukai. Beberapa mungkin iya, tapi bukan yang 'aku suka' tapi 'apa yang aku tidak suka' seperti 'matre' kah? 'Sopan' kah? Dan beberapa hal lain. Tapi tidak ada batasan 'harus berambut panjang' atau 'berkulit putih' atau 'harus tinggi', tidak ada. Karena menurutku, bagiku, cantik itu punya rasa yang berbeda. Cantik bagiku belum tentu cantik bagimu, begitu juga sebaliknya.

Aku tidak berpikir Chyl cantik karena rambutnya atau kulitnya atau karena matanya. Tapi karena perasaan sayanglah, semua itu menjadi indah di mataku.

....

....

....

Kata-kata Moniq membuatku mengingat kembali tentang perasaanku terhadap Chycil. Aku terdiam sesaat ketika Dia mengatakan hal itu. Aku tidak langsung percaya terhadap Moniq, tapi dia jelas membaca pikiran Chyl. Tapi hal itu hanya akan merugikannya.

Aku semakin bimbang.

Aku benar-benar harus berbicara dengan Chycil setelah pementasan ini selesai.

###

431 kata

Maaf ya, romansanya mungkin anta bagi kalian.

Saya bukan orang yang romantis
Jd ngarang bgt nih.

Aslinya mah pengen banget liat seseorang itu nari... Tp gak akan pernah terwujud...
Kecuali nyamar...
Mengerikan

Next akan bahas pementasan
Dan kejutannya.

Makasih atas vote dan komentarnya.

Cek karya saya yang satu lagi ya. Makasih.

ZoeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang