(17) Latihan - bag 1

258 30 0
                                    

"Tidak mungkin. jadi Kakek Jack memiliki saudara kembar?" kata Moniq dengan nada yang cukup tinggi. Dia terlihat sangat kaget dan tidak menyukai hal ini.

Kami sekarang sudah berada di salah satu dari rumah Moniq. Rumah besar yang dekat dengan sekolah lama ku di Malang. Tak lama setelah kami mendengarkan semua penjelasan Guru Yo, kami berangkat ke Malang. Ayah ibuku, orang tua Chycil, semua ikut diberangkatkan ke Malang.

Keluargaku ditempatkan di rumah Moniq yang lain. Keluarga Chycil di rumah Andrew. Moniq berusaha menjauhkan kami karena cemburu dengan Chyl.

Moniq segera pulang begitu mendengar bahwa kami diserang oleh Rei. Rei adalah teman dekat Andrew saat di SMA. Ia semakin lama semakin tersesat dalam proyek yang tadinya hanya untuk ilmu pengetahuan, proyek mereka berdua. Proyek Kombinasi, yang sebenarnya agak mirip dengan kemampuan Guru Yo.

"Rei kemungkinan dibantu oleh Bill, karena Bill ingin mendapatkan kamu," Guru Yo menunjuk Chycil saat masih berada di kediamannya. "kamu adalah Cicitnya yang sangat berharga."

"Jika benar aku Cicitnya, kenapa dia sampai berusaha melukaiku?" tanya Chycil kesal.

Jadi aku, Fibi, Moniq dan Andrew adalah cicit dari Jack, sedangkan Chycil adalah cicit dari Bill, kembaran jack.

"Berbeda dengan Jack, Bill sama sekali tidak memiliki kemampuan super. Aku dimintai tolong oleh Jack, sebagai saudara, Jack ingin Bill juga bisa hidup lama, umur panjang. Namun setelah bisa awet muda, ternyata bill tidak pernah puas. Dia merasa kami berdua adalah penghalang baginya. Dia selalu berusaha membunuh kami." Ucap Guru Yo.

"Rei berhasil menggabungkan kemampuan, mungkin juga karena bantuan dari Bill. situasinya jadi jauh lebih berbahaya. kita harus segera menemukan kakek." ucap Tuan Will.

Jadi aku sebagai seseorang yang paling memungkinkan untuk mencari Jack, buyutku, dan Chycil adalah target pencarian dari Bill, buyutnya. mau tidak mau, chyl ikut bersama kami. Kami harus mencari Kakek Jack dan menghindar dari kejaran Rei dan Bill.

Situasi yang berbahaya ini membuat ku melupakan kewajiban dan tanggung jawabku yang lain. Aku belum sempat bertanya tentang pementasan ku.

Aku coba berbicara lewat telepon dengan Marta, "Ta, aku sedang ada masalah. bagaimana dengan latihan kita?"

"Chycil tidak datang kak. aku sudah melakukan semaksimal mungkin. anak-anak yang lain juga masih semangat. kakak di mana sekarang? ku dengar, kakak sekeluarga pindah ya? Fibi juga ikut?" kata Marta dengan suara yang terdengar mengkhawatirkan aku.

Aku akhirnya membicarakan hal ini dengan Moniq dan dia memberi pilihan yang cukup bijak.

"Lebih baik diundur satu minggu. tapi yang paling sulit memang Chycil."

Yah, Chycil adalah tokoh yang cukup penting dalam pementasan kali ini. dia ada adegan bersama Marta yang bertugas untuk menaikkan irama permainan.

"Lalu bagaimana? Aku dan Kak zo perlu kembali ke Jakarta. Kami, terutama aku, butuh latihan. pementasan ini penting untukku." ucap Chyl, berharap.

"Apa tidak bisa kita minta beberapa anak buah Guru Yo, agar menjaga kami?" tanyaku.

***

Moniq menyampaikan ide dan segala yang kami inginkan ke ayahnya. Tuan Will menanggapi dengan baik. Dia segera menghubungi Guru Yo dan mendatangkan sepuluh orang penjaga, langsung ke sekolah kami. Sedangkan untuk kami sendiri, Tuan Will benar-benar mempercayai Jono.

Kami berangkat pagi dengan pesawat melalui Bandara Abdurrahman Saleh, menuju Soeta Jakarta. Aku, Fibi, Chyl, Moniq dan Jono, sudah di dalam pesawat, tentunya tetap di kawal saat menuju dan dari bandara. Di setiap kota tertentu, Tuan Will memiliki anak buah.

"Jono sebenarnya adalah pengawal pribadiku. Sedangkan di setiap kota sudah ada kepalanya sendiri-sendiri. Jakarta di kepalai oleh Novanto. Wakilnya, Bagus, yang akan menjemput kita di Soeta."

Kami sampai di Jakarta pukul 10. Kemampuan akting anak buah Moniq bagus juga. Semuanya bisa berbaur, tidak terlihat mencolok. Mereka biasanya menggunakan pakaian serba hitam, bahkan mobilnya juga hitam, layaknya Yakuza Jepang. Kali ini mereka memakai Jeans dan Kemeja , mobil yang mereka gunakan juga beragam warnanya, semuanya tidak ada yang hitam.

Setidaknya ada dua puluh orang yang mengawal kami, itu kata Chycil. Kami berusaha secepat mungkin tiba di sekolah. Mobil berjalan begitu cepat. lagi-lagi Chycil meremas tanganku. sepertinya dia trauma dengan kejadian kemarin. Moniq yang duduk di depan terlihat tidak suka.

Mobil kami memasuki wilayah sekolah, sedangkan yang lain menyebar di beberapa tempat lain. Suasana sekolah tak ada yang berubah, semua terlihat aman.

"Sampai di sini, kita aman. Kamu bisa latihan dengan tenang. Fi, kita jajan dulu yuk." Ucap Moniq kepadaku dan Chycil.

"Kau yang traktir yaaaa." Jawab Fibi ceria.

"Hebaaat. mereka benar-benar tidak terlihat. klon ku menunjukkan semua posisi mereka, dan aku sama sekali tidak dapat melihat mereka." kata Chycil kagum.

Sampai detik ini, aku hanya bisa memblok pikiran, itupun tanpa kontrol. Aku benar-benar merasa tidak berguna. Aku harus segera latihan untuk mengasah kemampuan ku yang belum terlihat. Moniq juga pasti akan menyukai hal ini.

###

759 kata

Bab ini saya bagi menjadi dua
agar pembaca bisa menikmati lebih cepat.

terima kasih

komen dan vote sangat saya terima dengan senang hati

ZoeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang