Malaikat Hidup Ku Season 2 part 5

1.3K 42 4
                                    

    Riko dan Dea sekarang sedang berada di Apartement milik keluarga Riko.
"Lo mau minum apa ?"tanya Riko.
"Apa aja yang penting dingin "jawab Dea ketua. Riko geleng geleng kepala lalu berjalan menuju kulkas yang ada di sana lalu mengambil 2 minuman botol
"Nih "ucap Riko sambil memberikan Dea minuman itu. Dea menerima nya lalu dengan membuka tutup botol minuman itu lalu meminum nya.
"Thanks "ucap Dea sedangkan Riko hanya menganggukan kepalanya sambil meminum minuman nya juga.
"Oh iya, Shilla nggak ikut juga ke sini ?"tanya Dea. Riko menggelengkan kepalanya.
"Nggak, semenjak kejadian waktu itu. Oma nya dan mama nya ngelarang dia buat kembali lagi di indoneisa. Ayah nya sama mama nya juga menetap di sana jadi dia nggak mungkin bisa ke sini lagi "jawab Riko yang membuat Dea bernafas lega.
"Emang nya kenapa ?"tanya Riko.
"Nggak apa aapa cuma nanya doang "jawab Dea cepat.
"Oh iya, gimana tuh kabar nya si cewek sialan ?"tanya Riko dengan suara yang terdengar dingin sekarang.
"Cewek sialan ? Hahaha..akhirnya lo manggil dia kayak gitu juga. Nggak tau tuh, yang gue tau sekarang kalau dia mau nikah sama saudara gue yang brengsek "ucap Dea. Riko membelalakan matanya.
"Kok lo nggak ngasih tau gue sih "protes Riko. Dea menoyor kepala Riko.
"Bego lo, gimana gue ngabarin lo coba. Orang nelfon lo aja susah banget "ucap Dea. Riko nyengir sambil mengusap kepala yang tadi di toyor oleh Dea.
"Iya maaf..maaf "ucap Riko. Dea mendengus kesal.
"Iya, iya. Ya udah sekarang gimana caranya supaya kita bisa lenyapin si cewek sialan itu ?"ucap Dea. Riko tersenyum.
"Tenang, kalau itu udah gue pikirin "ucap Riko yang membuat Dea menatap Riko lekat.
"Apaan caranya ?"tanya Dea. Riko memberi kode agar Dea mendekat. Dea yang mengerti pun langsung mendekatkan dirinya. Riko mulai membisikkan sesuatu kepada Dea.
"Nah gimana ?"tanya Riko. Dea menganggukan kepalanya.
"Bagus juga tuh, ide lo keren "ucap Dea sambil tersenyum kepada Riko.
  Sesaat Riko terpana dengan senyuman Dea. Tak sadar dia juga ikut tersenyum.
"Kenapa lo ?"tanya Dea yang membuat Riko tersadar.
"Ng..nggak apa apa "ucap Riko gugup. Dea hanya menganggukan kepalanya lalu memainkan handphone nya sementara Riko kembali meminum minuman nya kembali sambil diam-diam melirik ke arah Dea.
                     *********
Rio, Alvin, Gabriel dan juga Cakka sekarang sedang berada di bukit yang selalu di datangi oleh Ify dan Rio dulu. Mereka sedang sibuk mendekorasi bukit itu agar terlihat cantik untuk surprise bagi Ify.
"Yo, kalau menurut gue meja ini nggak usah deh "ucap Cakka. Alvin menoyor kepala Cakka.
"Lo lok bego banget sih Cak, kalau meja ini nggak di pake terus nanti Rio sama Ify makan nya gimana ? Mau lesehan gitu ?"tanya Alvin. Cakka nyengir.
"Bener juga lo "ucap Cakka. Alvin memutar kedua bola matanya malas meladeni Cakka.
  Rio dan Gabriel terkekeh melihat kelakuan Cakka yang selalu saja membuat Alvin merasa kesal.
"Yo, ini lampunya gue taro di tiap tiap batang pohon aja ya jadi biar lebih terang "ucap Gabriel. Rio menganggukan kepalanya.
"Terserah aja iel, yang penting keliatan bagus aja sama Ify "ucap Rio. Gabriel mengacungkan jempol nya lalu mulai mengerjakan pekerjaan nya.
"Yo, ini kelopak bunga matahari nya mau di apain ?"tanya Alvin. Rio mendekati Alvin lalu mengambil bungkusan yang berisi kelopak bunga matahari yang memang sengaja di pesan oleh Rio.
"Ini biar gue aja Vin, lo kerjakan yang lainnya aja "ucap Rio sedangkan Alvin hanya menganggukan kepalanya saja.
"Oke deh "ucap Alvin lalu dia pun beranjak untuk mengerjakan yang lain.
   Rio tersenyum lalu dia pun mulai menyusun beberapa kelopak bunga matahari itu agar membentuk sebuah hati yang sangat cantik (♡). Rio mengerjakan nya dengan telaten dan sangat hati hati. Dia tidak ingin rencana nya ini menjadi berantakan.
  Alvin, Cakka dan Gabriel tersenyum melihat Rio yang asik dengan pekerjaan nya itu. Lalu mereka pun kembali mengerjakan kerjaan mereka.
                    **********
  Sementara itu di sebuah rumah yang megah, terlihat seorang gadis cantik yang sedang duduk sambil menonton sebuah televisi. Tak lama datang sekarang wanita paruh baya.
"Shilla, kamu sedang apa?"tanya wanita paruh baya itu. Gadis yang sedang menonton menolehkan kepalanya lalu tersenyum.
"Aku sedang menonton Oma "jawab Shilla.
   Ya, walaupun nenek nya tinggal di Australia tapi dia masih bisa berbicara dengan mengunakan bahasa Indonesia karena nenek nya Shilla ini memang berdarah Indo-Australia jadi dia masih fasih untuk berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia.
"Oh iya oma dengar dari papa kamu kalau Riko sudah kembali ke Indonesia "ucap Oma sambil duduk di samping Shilla. Ucapan Oma itu tentu saja membuat Shilla terkejut.
"Apa Riko kembali ke Indoneisa?"pekik Shilla. Oma nya menganggukan kepalanya.
"Kenapa sayang ?"tanya Mama nya yang baru saja datang. Shilla bangkit.
"Ma, Shilla mau kembali ke Indonesia "ucap Shilla yang membuat oma dan juga mama nya terkejut.
"Nggak mama nggak akan kasih kamu ijin. Mama nggak mau kejadian 2 tahun yang lalu terulang lagi "ucap Mama nya tegas.
"Tapi ma.."
"Shilla mama bilang nggak tetap nggak "bentak Mama nya memotong ucapan Shilla.
  Mata Shilla berkaca-kaca, lalu dia pun dengan cepat pergi menuju kamarnya.
"Shilla tunggu mama belum selesai bicara, Shilla "panggil mama nya tapi Shilla sama sekali tidak menghiraukan nya.
"Sudahlah, biarkan saja dia. Kamu harus tetap menjaga dia agar dia tidak kembali ke Indonesia "ucap Oma sedangkan Mamanya Shilla hanya menganggukan kepalanya saja.
"Iya, ma "ucap Mama Shilla.
   Sementara itu di kamar nya Shilla sedang mondar-mandir sambil menggigit jari jempol nya.
"Gimana ini ? Apa yang harus gue lakuin ? Lagian ngapain sih Riko harus balik ke Indonesia "ucap Shilla kesal.
"Apa jangan-jangan Riko ke sana gara gara dia ?"ucap Shilla. Shilla menggelengkan kepalanya.
"Nggak itu nggak boleh sampai terjadi, gue harus ke Indonesia sekarang"ucap Shilla lalu dia pun dengan cepat kembali beranjak keluar dari kamarnya.





Bersambung...

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang