Malaikat Hidup Ku Season 2 part 10

1.1K 46 0
                                    

  1 jam kemudian..

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Ify sudah siap dengan dandanan nya. Ify memakai baju dress sebatas lutut berwarna putih dan mengikat rambut nya sehingga membuat Ify terlihat semakin cantik dengan hanya memakai make up natural nya.
"Perfect, tinggal berangkat "ucap Ify sambil tersenyum senang.
  Ify pun mengambil tas kecil nya lalu beranjak dari kamar nya. Tapi saat melewati kamar Ray Ify pun menghentikan langkah nya.
"Ray ini tuh harus nya kayak gini bukan kayak gitu "
"Lo jangan sotoy,  ini tuh emang kayak gini "
"Salah Ray "
  Ify menyeritkan keningnya saat mendengar suara kegaduhan dari kamar Ray.
"Kayak suara Deva "gumam Ify. Lalu karena penasaran Ify pun membuka pintu kamar Ray.
"Kak Ify "kaget Ray dan Deva bersamaan. Ify tersenyum, ternyata benar Deva.
"Eh ada Deva, kapan ke sini ?"tanya Ify. Deva tersenyum.
"Baru aja kok kak "jawab Deva.
"Deva aja nih yang di ajak ngobrol "sindir Ray.
"Lo nggak penting "ucap Ify. Ray langsung memajukan bibirnya yang membuat Ify dan Deva terkekeh.
"Ify ada nak Rio "teriak Ayah nya.
"Iya ayah Ify ke sana "teriak Ify.
"Hayo kakak mau kemana sama kak Rio. Ciee pake dandan segala lagi "goda Ray. Ify menatap Ray kesal.
"Apaan sih cuma mau jalan jalan keluar aja "ucap Ify. Ray dan Deva tersenyum meledek.
"Yakin nih cuma mau jalan jalan aja "goda Ray dan Deva. Ify masuk ke dalam kamar Ray dan langsung menjitak kepala Ray dan Deva.
"Pikiran kalian itu kemana aja ya. Udah ah kakak mau berangkat, babay orang utan "ucap Ify lalu dia pun dengan cepat pergi dari sana sebelum mendapatkan amukan dari Ray dan Deva.
"Maka Ifyyyy. Dasar kakak Simpanse "teriak Ray dan Deva.
  Ify terkekeh mendengar teriakan Ray dan juga Deva. Lalu dia pun tersenyum saat melihat Rio yang saat ini sedang mengobrol dengan ayah nya.
"Malam yah "ucap Ify yang membuat Ayah dan Rio menolehkan kepala mereka.
"Wah kamu cantik banget fy "puji ayah yang membuat Ify tersenyum malu.
"Ayah bisa aja "ucap Ify malu.
"Emang cantik fy, iya kan yo ?"tanya Ayah kepada Rio yang saat ini tengah menatap Ify tanpa kedip.
"Iya om,cantik kayak bidadari "ucap Rio yang membuat Ify semakin malu saja.
"Ayah Rio udah ah, buruan yo kita berangkat "ucap Ify yang benar benar sudah malu. Apa make up nya ini terlalu berlebihan ? Padahal kan dia hanya memakai nya sedikit saja.
"Ciee..yang udah nggak sabar nih "ucap Rio sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih, udah ah buruan "ucap Ify. Rio terkekeh.
"Ya udah, om Rio pinjam Ify sebentar ya "ucap Rio. Ayah menganggukan kepalanya.
"Iya, tapi ingat jangan terlalu malam pulang nya. Juga hati hati "pesan ayah. Rio dan Ify kompak menganggukan kepala mereka.
"Siap, doain juga ya om "ucap Rio sambil mencium punggung tangan ayah Ify. Ayah Ify tersenyum.
"Iyah semoga kamu diterima "ucap Ayah. Rio ikut tersenyum sedangkan Ify hanya menatap bingung ayah dan Rio.
"Doain ? Diterima ? Emang nya ada apa ?"tanya Ify bingung.
"Kepo banget sih "'ledek Rio. Ify cemberut.
"Iya iya nanti juga lo tau sendiri. Yaudah yuk berangkat "ucap Rio. Ify hanya menganggukan kepalanya lalu dia pun mencium punggung tangan ayah nya.
"Kita berangkat ya om "ucap Rio.
"Iyah hati hati "ucap Ayah.
  Rio dan Ify pun beranjak dari sana meninggalkan ayah yang saat ini sedang tersenyum.
"Semoga aja ify mau "ucap Ayah.
                     ********
  Rio dan Ify sedang dalam perjalan menuju tempat yang telah Rio siapkan sebagai kejutan kepada Ify.
"Kita mau kemana sih malem malem gini ?"tanya Ify yang benar benar sudah penasaran.
"Nanti lo juga bakalan tau. Udah lo sekarang diem, gue jamin lo pasti bakalan suka sama tempat nya "ucap Rio. Ify menggerutu.
"Dasar sok misterius "ucap Ify sementara Rio hanya terkekeh pelan.
   15 menit kemudian..
"Yo kok kita ke jalan ini ? Ini jalan ke bukit kan ? Lo ngapain bawa gue ke bukit malam malam? Lo jangan macem macem sama gue ya "ucap Ify saat melihat jalan yang dilalui oleh Rio ini.
"Gue nggak akan macem macem kok tenang aja "ucap Rio.
"Tenang pala lo "ucap Ify sambil menoyor kepala Rio yang membuat Rio mengaduh.
"Otak lo isinya negatif semua ya, udah lo tenang aja kenapa sih. Gue jamin lo bakalan suka "ucap Rio. Ify menghela nafasnya.
"Jangan takut, gue nggak akan nyakitin lo "ucap Rio lembut yang membuat Ify menolehkan kepalanya menatap Rio.
"Hem .."ucap Ify. Rio tersenyum lalu mengusap kepala Ify lembut dan kembali konsen menyetir.
  Ify tersenyum melihat perlakuan lembut Rio kepadanya. Hatinya merasa tenang saat dia berada di samping Rio.
"Hhh.."Ify menghembuskan nafasnya lalu kembali ke posisi semula. Dia kembali menatap ke arah depan sambil menerka-nerka. Apa yang akan Rio lakukan sebenarnya ? Kejutan apa yang akan dia berikan kepada nya ?
                       ********
  Shilla mengerjapkan matanya lalu tak lama dia pun membuka matanya. Pusing itulah yang Shilla rasakan saat pertama kali dia bangun. Shilla memegangi kepalanya lalu merubah posisinya menjadi duduk.
  Shilla mencoba mengumpulkan kesadaran nya. Shilla melihat ke sekelilingnya. Tempat ini sepertinya tidak asing bagi dia. Yah dia baru sadar, ini adalah kamarnya.
"Mama "ucap Shilla. Lalu dengan cepat Shilla pun bangun dan berlari menuju pintu. Shilla mencoba membuka pintu namun tidak bisa. Pintu kamar nya dikuci dari luar oleh mama nya.
"Ma buka pintunya "teriak Shilla sambil menggedor pintu kamarnya. Tidak ada sahutan dari luar. Shilla pun mengambil handphone nya dan menghubungi mama nya namun tidak di angkat.
"Arggghh "teriak Shilla kesal.
  Shilla menatap jendela kamarnya. Dia pun mendekat dan berusaha membuka jendela. Tapi sama sekali tidak bisa. Shilla kembali mencoba namun tegap tidak bisa.
"Arghh.."Shilla kembali berteriak kesal. Mama nya benar benar mengurung nya. Dia tidak bisa menemukan celah yang bisa membuat dia keluar dari kamarnya ini. Tidak ada sama sekali.
"Mama jahaat"teriak Shilla. Lalu dia pun menangis sambil memeluk kedua lututnya. Dia sekarang seperti seorang anak tiri saja.
  Sementara mama nya saat ini sedang berdiri di luar kamar Shilla sambil memegang nampan berisi makanan. Dia mendengar semua ucapan Shilla. Matanya berkaca-kaca saat mendengar suara tangisan Shilla. Tapi mau bagaimana lagi, ini semua dia lakukan agar Shilla aman.
"Maafkan mama Shilla, tapi mama melakukan semua ini agar kamu aman. Mama tidak mau kejadian 2 tahun yang lalu terulang lagi. Mama tidak mau melihat kamu terluka "ucap Mama Shilla dengan air mata yang juga ikut mengalir.






Bersambung...

( Hai..maaf baru update lagi. Tadi nya mau update pas sore tapi aku nya masih capek karena baru pulang dari Jogjakarta, dan maaf juga kalau part ini pendek. Nanti aku usaha in buat panjang deh. Vote and comment jangan lupa ya. Makasih )

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang