Malaikat Hidup Ku Season 2 part 23

902 41 2
                                    

Dor...

Prang..

Dea dan laki-laki itu sama-sama terkejut. Tentu saja Dea yang paling terkejut. Bagaimana tidak, Riko bukannya menembak mati laki-laki itu malah menembak ke arah cermin yang terletak tak jauh dari lemari yang memang ada disana. Dea menatap tajam Riko.

"Kenapa lo nggak tembak aja ? Lo bodoh banget tau nggak sih hah "bentak Dea. Riko hanya mengangkat kedua bahunya walaupun sebenarnya dia saat ini tengah gemetar.

"Gue lagi nggak pingin "ucap Riko santai.

"Hahaha .."Dea tertawa. Dia menatap Riko sinis.

"Lo beneran bego banget sumpah, sangat sangat bego. Lo nggak mikir apa, dia udah tahu rencana kita dan dia pasti akan membocorkan rencana kita sama Shilla, lo mau kita di penjara "teriak Dea. Riko hanya diam saja.

"Aishh..oke kalau lo nggak bisa biar gue aja yang bunuh dia "

Riko melototkan matanya saat Dea dengan enaknya merebut pistol yang berada di tangan nya. Sedangkan Dea saat ini langsung mengarahkan pistol itu ke arah laki-laki itu.

Tubuh laki-laki itu kembali menegang. Tatapan nya berubah menjadi kembali takut saat Dea menatapnya tajam dan saat jari tanya nya sudah siap menarik pelatuk pistol itu tapi ...

"Hentikan "ucap Riko sambil mengambil paksa pistol itu.

"Lo kenapa sih, balikin nggak sama gue tuh pistol "ucap Dea sambil menatap tajam Riko.

"Nggak, gue nggak akan ngasih pistol ini sama lo "ucap Riko.

"Lo beneran mau kira masuk penjara hah, dimana sih otak lo ? Lo bego banget sih jadi orang sumpah "ucap Dea.

BRAK...

Riko melemparkan pistol itu ke sembarangan arah. Tatapan nya berubah menjadi sangat tajam, dia menatap Dea.

"Lo bilang apa ? Lo bilang gue bego ? LO BILANG GUE APA TADI HAH "bentak Riko yang sedikit membuat Dea tersentak.

Riko tersenyum sinis, Dea benar-benar memancing amarahnya. Riko pun mencengkeram tangan Dea dengan kuat yang membuat Dea meringis sakit.

"LO YANG BEGO, LO YANG NGGAK PUNYA OTAK "bentak Riko. Dea semakin meringis karena Riko benar-benar mencengkeram tangannya dengan kuat.

"Lo nggak mikir kalau kita bunuh dia terus kita bisa dapet informasi dari siapa ? Hah, lo nggak mikir sampai ke sana. Otak lo dimana "suara Riko mulai memelan namun itu yang terdengar sangat menakutkan bagi Dea.

Riko menghentakan kasar tangan Dea. Dia mengusap wajahnya kasar.

"Sorry gue kelepasan "ucap Riko.

Dea hanya mengenal nafasnya. Dia menggelengkan kepalanya.

"Lo urus aja dia, gue mau cari makanan "ucap Dea lalu pergi begitu saja meninggalkan Riko.

Riko hanya terdiam, menatap kepergian Dea. Dia menghela nafasnya, dia sangat tahu jika saat ini Dea pasti tengah ketakutan. Tapi ini semua bukan sepenuhnya salah Riko, Dea sendiri yang memancing emosi nya. Beginilah Riko sebenarnya, jika dia kehabisan kesabaran dan tidak mengontrol emosi nya dia akan berubah menjadi menyeramkan bahkan dia tidak segan untuk melukai orang itu. Tapi untunglah, Riko tidak sampai mencelakai Dea.

Lalu Riko pun menyusul Dea, meninggalkan laki-laki itu yang tengah mencoba untuk melepaskan ikatan yang berada di tangannya.

Sementara saat ini Dea masih berada di luar markas mereka. Dia mengusap tangannya yang memerah karena perbuatan Riko tadi. Dan juga, matanya bergerak gelisah. Dia sedikit ketakutan.

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang