Malaikat Hidup Ku Season 2 part 48 ( End)

1K 41 6
                                    

6 bulan kemudian...

Saat ini usia kandungan Ify sudah berumur 8 bulan, perut Ify juga sudah membesar, dan karena itu juga keadaan Ify sekarang semakin melemah namun keajaiban selalu datang. Walaupun keadaan Ify yang semakin lama semakin lemah itu, kandungan Ify masih bisa bertahan bahkan kondisi sang bayi pun dikatakan baik-baik saja. Rio yang mendengar hal itu pun sontak saja tidak bisa menahan air mata bahagianya.

"Sebentar lagi fy, tinggal satu bulan lagi dan anak kita akan lahir. Cepat bangun sayang, ayo kita sambut anak kita sama-sama fy "ucap Rio sambil mencium perut besar istri nya itu.

"Semoga kamu kuat sayang "

◎◎◎◎◎◎◎

Satu bulan kemudian..

Dan hari ini adalah hari yang sangat menegangkan namun merupakan hari yang bahagia bagi Rio dan semuanya, dimana hari ini adalah hari kelahiran anak Rio dan juga Ify.

Setelah pecah air ketuban, Ify pun segera di masukan ke dalam ruangan operasi dan saat ini semuanya sedang menunggu di luar dengan perasaan cemas.

Sedangkan di dalam Rio juga ikut memperhatikan Ify yang saat ini tengah di operasi tak lama kemudian...

Oeekk...oekkk..

Terdengar suara bayi yang menangis, begitu nyaring dan keras. Rio menatap anaknya yang masih berlumuran darah itu, air matanya pun langsung berjatuhan begitu saja.

"Dokter Rio selamat anak anda laki-laki dokter "ucap dokter Ranti yang merupakan dokter yang mengoperasi Ify.

Rio menerima anaknya itu, dia memeluk anaknya yang masih berlumuran darah itu. Tangis anaknya pun langsung berhenti saat Rio memeluknya. Rio tersenyum walaupun air matanya terus berjatuhan.

Titttttttt....

Semuanya sontak saja terkejut saat mendengar suara alat yang mendeteksi detak jantung Ify berbunyi dengan nyaring bahkan sudah menampilkan garis lurus.

Rio panik, dia langsung memberikan anaknya kepada suster lalu dia pun mendekati Ify.

"Istri saya kenapa dokter ?"tanya Rio khawatir. Dokter itu memeriksa Ify tapi tak lama kemudian dia pun menggelengkan kepalanya.

"Maafkan saya dokter Rio, istri anda, Ibu Ify sudah tiada, beliau sudah meninggal "ucap dokter itu yang membuat Rio mematung. Air matanya semakin deras mengalir. Rio menggelengkan kepalanya.

"Nggak mungkin dokter, bilang kepada saya kalau yang anda katakan hanyalah bohong, katakan dokter "ucap Rio sambil menangis.

"Maafkan saya dokter "ucap dokter itu sambil menatap Rio sedih.

Rio menggelengkan kepalanya, dengan air mata yang terus mengalir Rio pun langsung menekan dada Ify berulang kali bahkan sampai memberikan nafas buatan kepada Ify agar Ify bisa kembali bernafas.

"Aku mohon fy, nafas fy aku mohon "ucap Rio dengan air mata yang semakin deras mengalir.

"Dokter Rio sudah dokter "ucap dokter yang tidak tega melihat Rio seperti itu.

"Siapkan alat kejut jantung sekarang juga "ucap Rio sambil terus menekan dada Ify agar jantung nya bisa kembali berdetak.

"APA KALIAN TIDAK BISA MENDENGAR SAYA, SIAPKAN ALAT KEJUT JANTUNG SEKARANG JUGA "bentak Rio.

Dokter yang lain pun segera menyiapkan alat kejut jantung lalu memberikannya kepada Rio.

"150 Joule, clear "ucap Rio lalu dia pun menempelkan alat kejut itu ke dada Ify dan membuat badan Ify terangkat lalu terjatuh lagi.

Rio melihat alat pendektesi detak jantung Ify yang masih menampilkan garis lurus.

"200 Joule, clear "ucap Rio lalu dia pun kembali melakukan hal yang sama namun tetap tidak ada reaksi apapun. Rio melempar asal alat itu lalu kembali menekan dada Ify berulang kali. Kali ini tangis Rio pun akhirnya pecah.

"Jangan tinggalin aku fy hiks...hiks..aku mohon fy jangan pergi hiks..hiks...kamu bahkan belum lihat anak kita "ucap Rio sambil terus menekan dada Ify.

Yang lain pun mencoba untuk menghentikan Rio bahkan mereka juga ikut meneteskan air matanya.

"LEPASKAN SAYA, ISTRI SAYA MASIH HIDUP DIA BELUM MENINGGAL "bentak Rio sambil terus memberontak.

"Dokter sadar, ibu Ify sudah pergi jangan seperti ini "ucap dokter yang memegangi Rio.

Rio kembali menangis, dia langsung memeluk tubuh Ify. Merasakan tubuh istrinya yang terasa sudah kaku dan dingin, bahkan tangisan anaknya juga ikut pecah dan semakin menambah kesedihan di ruangan ini.

"Aku ingin punya anak yo "

"Aku ingin punya anak yo "

"Aku ingin punya anak yo "

"Anak kita udah lahir fy, ana kita sudah lahir dan impian kamu sudah terwujud. Kamu sudah menjadi seorang ibu dan aku sudah menjadi seorang ayah fy, aku mohon bangun fy. Lihat aku dan anak kita, aku mohon fy. Aku sangat mohon"ucap Rio sambil menangis.

Dan saat itu juga Rio menyadari, betapa besar cinta dan kasih sayang dari istrinya untuknya dan juga anaknya ini. Betapa besar cinta yang diberikan oleh Ify kepada mereka berdua. Betapa baik nya sang istri dan betapa beruntung nya dia memiliki istri seperti Ify. Dan kini, ujung langit sudah menjelaskan semuanya. Cahaya matahari yang mulai redup dan seakan menyambut kepergian Ify dan akhirnya cahaya itu menghilang bersama sang istri.

◎◎◎◎◎◎◎◎

Pemakaman Ify pun berjalan dengan lancar meskipun sangat terasa kesedihan saat proses pemakaman Ify. Semuanya ada disana kecuali Rio yang tidak hadir disana. Rio saat ini tengah berada di bukit tempat kesukaan nya dengan Ify. Dengan membawa sang anak Rio pun duduk di sana.

Rio tersenyum melihat sang anak lalu dia pun mencium lembut anaknya itu. Dia juga ikut tersenyum saat melihat matahari yang sudah mulai naik ke atas.

"Kamu pernah bilang kalau kamu pergi nanti kamu akan menjadi matahari yang akan menemani aku di pagi dan siang hari, dan sekarang kamu muncul, itu beneran kamu kan ? Kamu menepati janji kamu untuk selalu menemani aku. Fy ini anak kita, anak yang kamu inginkan. Aku janji fy, aku akan selalu menyayangi anak kita, aku akan menjaga dia dengan sepenuh hati aku "ucap Rio sambil tersenyum.

"Aku akan kasih nama dia, Raditya Sun Haling, aku menempatkan nama matahari di nama nya supaya dia bisa seceria matahari dan supaya dia bisa seperti kamu, sang pencinta matahari "ucap Rio lagi sambil tersenyum.

Anak Rio yang diberi nama Raditya itu juga ikut tersenyum seakan senang dengan nama yang diberikan kepadanya itu.

Rio tersenyum menatap matahari yang kian beranjak ke atas. Dia cium nya kembali anaknya itu lalu kembali tersenyum melihat matahari itu.

"Selamat jalan matahari ku, selamat jalan malaikat hidup ku. Semoga kita bisa bertemu di kehidupan yang akan datang nanti. Aku cinta dan sayang kamu, kamu malaikat hidup ku "









-The End






*Huuuuu yeeee akhirnya selesai juga. Ada yang mau part bonus nggak ? Tapi walaupun nggak aku tetap akan kasih kok, makasih untuk semuanya yang selalu dukung aku dan selalu mengikuti cerita aku ini. I love you all **

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang