Rio saat ini tengah berada di dalam ruang rawat Ify. Rio menatap Ify kosong, perkataan dokter itu membuat Rio menjadi blank. Tidak, ini pasti hanya mimpi bagi Rio. Yah, ini hanya mimpi Rio yakin itu.
"Fy "ucap Rio yang mulai membuka suaranya. Rio meraih tangan kanan Ify lalu menggenggam nya erat.
"Fy, ini pasti cuma mimpi aja kan ? Ini semua nggak nyata kan fy ? Kamu pasti cuma kelelahan aja kan ? Jawab aku "ucap Rio.
Perlahan air mata Rio pun langsung jatuh begitu saja. Dadanya sekarang menjadi sesak. Mengingat perjuangan nya dan Ify yang tiada henti, dia dan Ify sudah berjuang lama sekali untuk bisa menikah. Bahkan beberapa ujian hidup yang harus mereka lalui untuk segera menikah tapi sekarang, ujian apa lagi yang diberikan tuhan kepada nya dan juga istrinya itu.
"Tuhan, Rio dan Ify baru saja menikah bahkan belum genap 2 hari kami menikah. Apakah engkau tega memberikan cobaan ini kepada kami berdua ? Izinkan kami bahagia Tuhan, kami ingin bahagia sampai kami melihat anak-anak kami menikah "ucap Rio sambil terisak pelan.
Rio mencium lembut punggung tangan Ify yang terasa hangat. Bahunya bergetar menahan tangis. Dia masih tidak mempercayai ini. Tapi hey, bukankah ini masih hasil diagnosa bukan ? Ada kemungkinan jika hasilnya pasti salah ? Yah, Rio yakin jika diagnosa itu salah. Sangat salah !
"Fy, ini cuma diagnosa aja kok, kamu jangan takut yah. Aku selalu ada di samping kamu, aku nggak akan ninggalin kamu fy, aku janji sama kamu. Kami harus sembuh sayang, ayo kita hidup bahagia fy, kita bangun keluarga kecil kita. Seperti harapan kamu juga harapan aku, sembuh sayang "ucap Rio.
Rio merasakan jika jari tangan Ify perlahan mulai bergerak. Dan tak lama kemudian Ify pun membuka matanya.
"Fy kamu udah sadar ?"ucap Rio senang. Ify menatap Rio lalu dia pun tersenyum tipis.
Rio juga ikut tersenyum lalu dia pun bangkit dan memeriksa keadaan Ify. Rio tersenyum, keadaan Ify sudah stabil.
"Syukurlah, keadaan kamu udah stabil lagi sayang "ucap Rio sambil duduk kembali. Ify hanya tersenyum namun kemudian dia pun mengerutkan keningnya saat melihat air mata yang membasahi kedua pipi suaminya itu.
"Kamu nangis ?"tanya Ify. Rio terkejut lalu dengan cepat dia pun menghapus air matanya.
"Ah nggak kok, aku nggak nangis. Tadi cuma kelilipan debu aja "ucap Rio sambil tersenyum.
Ify menatap Rio curiga, dia tidak yakin dengan ucapan Rio tadi.
"Kamu bohong, kamu kenapa ? Cerita sama aku dong, apa karena aku yah kamu nangis ? Aku nggak apa-apa, yo "ucap Ify sambil menggenggam tangan Rio.
Rio memejamkan matanya. Dia menganggukkan kepalanya pelan lalu kemudian dia membuka matanya dan tersenyum lembut.
"Iyah sayang, kamu nggak kenapa-napa kok. Aku nangis karena aku khawatir sama kamu tadi "ucap Rio sambil mencoba untuk tetap tersenyum.
"Ohh.. yaudah sekarang kamu nggak usah sedih lagi, toh aku juga nggak kenapa-napa kan ? Aku sehat tapi mungkin tadi kecapekan aja jadi aku pingsan hehehe.."ucap Ify sambil nyengir.
Rio hanya tersenyum lalu mengelus rambut Ify lembut. Ify kembali menatap Rio bingung, ada yang aneh dengan Rio."Kamu kenapa sih ?"tanya Ify yang sudah sangat penasaran.
"Aku nggak apa-apa "ucap Rio.
"Bohong, kamu jujur deh sama kamu. Kamu kenapa ? Kamu keliatan sedih gitu, kenapa ? Aku nggak suka kamu nggak jujur kayak gini "ucap Ify sambil menatap Rio kesal.
Rio menundukkan kepalanya. Mata nya kembali memanas, dia mengepalkan tangan kirinya seolah sedang berusaha meredam sesuatu yang bergejolak di hatinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku Season 2
RomansaAku kembali... Berjuang demi hidup nya.. Dia yang selama ini membuat ku nyaman... Dia yang selama ini membuat ku mengerti arti dari semuanya.. Tanpa dia aku bukan apa apa.. Tapi akankah aku berhasil .. Bagaimana jika aku gagal Aku yakin kamu pasti...