"Kak, semoga kakak baik -baik aja. Jangan buat Ray khawatir kak "
Part 36....
Ify mengerjapkan matanya, dia melihat sekeliling. Langit sudah gelap berarti saat ini sudah malam. Ify memegangi kepalanya yang masih terasa pusing. Darah mengering di hidung dan tangannya. Ify melihat jam tangannya, sudah pukul 8 malam.
"Ya ampun Rio pasti khawatir karena aku belum sampai rumah sekarang "ucap Ify lalu dia pun berdiri walupun kepalanya masih terasa pusing.
Ify merogoh handphone nya dan mencoba menelfon Rio namun baterai handphone nya habis.
"Yah kenapa habis sih "ucap Ify cemas. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Tidak ada kendaraan disini dan Ify juga tidak mungkin pulang sendiri. Ini bukit dan saat ini sudah malam, Ify takut jika terjadi sesuatu tapi, dia juga tidak mau Rio khawatir.
"Ify lo kuat, lo bisa pulang sendiri. Ayolah, dulu lo adalah cewek yang pemberani dan nggak takut sama apapun, sekarang lo harus keluar in sisi lo itu "ucap Ify kepada dirinya sendiri.
Ify pun mulai berjalan untuk segera pulang namun karena keadaan nya gelap Ify sedikit tidak bisa melihat jalan dan membuat Ify jatuh karena tidak sengaja tersandung oleh batu. Ify meringis, kaki nya perih namun dia tetap bangkit dan mencoba untuk tetap berjalan.
Air mata Ify langsung berjatuhan, dia sebenarnya ketakutan sekarang tapi dia harus tetap bertahan. Ify memeluk dirinya sendiri, dia harus bisa mencari cara agar segera pulang saat ini.
Sementara saat ini, Rio tengah gelisah di rumahnya karena Ify belum juga pulang. Ini sudah malam dan istrinya itu tidak ada di rumah.
"Fy kamu dimana "ucap Rio khawatir. Dia melihat jam.
"Jam 8, ya ampun kamu kemana sih fy, jangan buat aku khawatir fy "ucap Rio cemas.
Rio mencoba untuk menghubungi Ify namun tidak di angkat. Rio mencoba kembali namun tetap sama.
"Sayang angkat dong telfon nya, jangan buat aku jadi khawatir kayak gini "ucap Rio.
Tiba-tiba Rio teringat sesuatu.
"Apa dia pergi kesana ?"ucap Rio.
"Tapi...nggak gue harus ngecek sendiri "ucap Rio lalu dia pun mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan rumah.
◎◎◎◎◎◎◎◎◎
Rio mengendarai mobilnya. Matanya melihat ke arah kanan dan kiri untuk mencari keberadaan Ify. Rio saat ini tengah berada di perjalanan menuju bukit, entah mengapa hati Rio mengatakan jika Ify ada di bukit sekarang.
"Fy kamu dimana sih "gumam Rio yang semakin cemas.
Sementara saat ini Ify tengah berjalan dengan langkah yang mulai melemah. Wajah Ify sudah sedikit pucat, dia mengusap kedua tangannya, udara disini sudah mulai dingin.
"Yo, kamu dimana "lirih Ify.
Ify meneteskan air matanya, kakinya sudah tidak dapat menahan beban tubuhnya. Ify terjatuh, badannya mulai lemas.
"Rio "lirih Ify lemas.
Mata Ify menyipit saat melihat mobil yang melaju ke arah nya. Ify hafal mobil itu, itu mobil Rio. Iyah, itu Rio !!
"Rio "ucap Ify pelan. Dia melambaikan tangannya agar Rio menghentikan mobil nya.
Rio yang melihat itu pun langsung segera menghentikan mobilnya. Rio dengan cepat turun dan berlari menghampiri Ify yang saat ini terduduk di tanah.
"Fy kamu kenapa ?"tanya Rio khawatir. Ify tersenyum.
"Aku nggak apa-apa "ucap Ify pelan. Rio menggelengkan kepalanya.
"Nggak apa-apa gimana ? Muka kamu pucat kayak gini. Lagian kamu kenapa ke sini sih. Kamu kan bisa telepon aku "ucap Rio.
"Yo "ucap Ify sambil meringis kecil memegangi kepalanya. Rio semakin bertambah panik.
"Fy, kamu kenapa ? Apa yang sakit ?"tanya Rio khawatir.
Ify tidak menjawab, semuanya kembali berputar dan dia tidak dapat merasakan apa-apa lagi, semuanya gelap.
"Fy bangun fy "ucap Rio panik. Dan dia semakin panik saat melihat darah yang mengalir dari hidung Ify.
Tanpa pikir panjang lagi Rio pun langsung mengangkat tubuh Ify dan memasukkan nya ke dalam mobil lalu membawa nya menuju rumah sakit.
"Jangan buat aku khawatir lagi fy "batin Rio.
Rio pun semakin mempercepat kecepatan mobilnya.
◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎
Ify di bawa menuju ruang UGD sedangkan Rio menunggu di luar. Rio mengusap wajahnya kasar.
"Rio lo bego banget sih, ini semua nggak akan terjadi kalau lo mau meluangkan waktu lo sedikit buat Ify. Ify istri lo, istri lo Rio "maki Rio kepada dirinya sendiri.
"Maafin aku fy, maafin aku sayang "ucap Rio.
Tak lama kemudian dokter yang menangani Ify pun keluar dan dengan cepat Rio pun menghampiri dokter itu.
"Dokter Dean, bagaimana keadaan istri saya ?"tanya Rio khawatir.
"Dokter Rio sabar yah, sebelumnya saya mau bertanya. Apakah ibu Ify pernah mengidap penyakit kanker ?"tanya Dokter itu. Rio dengan pelan menganggukkan kepalanya.
"Iyah, ada apa ?"tanya Rio semakin khawatir. Dia tidak mau hal yang tidak ingin didengarnya itu keluar dari mulut dokter di hadapannya ini.
"Kami masih belum yakin dengan hasil diagnosa kami, kami akan melakukan pemeriksaaan laboratorium untuk mengecek apakah diagnosa kami ini benar atau ada kesalahan "ucap Dokter itu.
"Jangan bertele-tele, jadi apa hasil diagnosa nya ?"tanya Rio.
"Menurut hasil diagnosa kami, kanker itu sekarang sudah kembali bersarang di tubuh ibu Ify "
Deg...
"Nggak mungkin dok, itu semua nggak mungkin. Istri saya nggak mungkin mengidap kanker itu lagi, ini semua nggak mungkin dok !!!"
Bersambung....
*Maaf yah kalau kanker nya harus ada lagi. Dan juga aku juga mau ngasih tahu sama kakak kakak semua kalau cerbung ini akan berakhir dengan sad ending. Maaf kalau ada yang nggak suka tapi ini yang ada di ide aku, semoga kakak kakak masih mau membaca cerita aku ini yah *
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Hidup Ku Season 2
RomantikAku kembali... Berjuang demi hidup nya.. Dia yang selama ini membuat ku nyaman... Dia yang selama ini membuat ku mengerti arti dari semuanya.. Tanpa dia aku bukan apa apa.. Tapi akankah aku berhasil .. Bagaimana jika aku gagal Aku yakin kamu pasti...