Malaikat Hidup Ku Season 2 part 3

1.7K 80 1
                                    

"Rio kenapa fy ?"tanya Mama Rio yang sedang menyiapkan makanan. Ify tersenyum.
"Biasa tante, dia lagi lebay "ucap Rio yang membuat Mama Rio tertawa.
"Hahaha..ada ada aja kamu. Tapi bener juga sih kata kamu itu, Rio itu kadang suka Lebay orang nya"ucap Mama Rio yang membuat Ify juga ikut tertawa.
"Hahaha..oh iya tante, Ayah,Opa,Oma sama Ray ada dimana ?"tanya Ify yang baru menyadari.
"Oh kalau oma, opa sama ayah kamu lagi ada di ruang pribadi opa. Mereka lagi ngobrol "ucap Mama Rio. Ify menganggukan kepalanya.
"Kalau Ray ?"tanya Ify.
"Dia lagi ke toilet "jawab Mama Rio lagi. Ify kembali menganggukan kepalanya.
"Fy, itu koper Rio mau kamu pegang gitu aja ?"tanya Mama Rio. Ify nyengir.
"Ya nggak lah tante. Ify simpan di sini aja ya "ucap Ify sedangkan Mama Rio hanya menganggukan kepalanya saja.
Setelah menyimpan koper milik Rio itu, Ify menghampiri Mama Rio yang saat ini sibuk dengan kegiatan memasak.
"Ada yang bisa Ify bantu nggak tante ?"tanya Ify. Mama Rio tersenyum.
"Kamu bantu tante nyiapin alat makan nya aja ya. Kalau kamu bisa, tolong buatin minum juga "ucap Mama Rio. Ify menganggukan kepalanya.
"Siap tante "ucap Ify sambil tersenyum. Dia pun langsung melakukan perintah dari Mama Rio tadi.
Sementara Rio, dia masih mengumpat kesal sambil memegangi kakinya yang sedikit masih terasa sakit.
"Itu kaki gajah kali ya, sakit banget kaki gue "ucap Rio sambil meringis.
"Loh kak Rio kenapa ?"tanya Ray yang kebetulan melihat Rio. Rio menolehkan kepalanya.
"Ini nih Ray. Kakak kamu nginjek kaki kakak, gila sakit banget. Itu kaki kakak kamu kakak manusia atau kaki gajah sih "ucap Rio yang masih terlihat kesal. Ray tertawa lalu duduk di samping Rio.
"Eh kak, tapi gitu-gitu juga, kak Ify kan calon istri kakak "ucap Ray sambil menepuk pundak Rio. Rio tersenyum.
"Iya juga ya "ucap Rio. Ray sekarang yang tersenyum.
"Kak, kakak tau nggak. Selama kakak di Australia kak Ify itu selalu nanyain kakak "ucap Ray yang membuat Rio menaikan satu alisnya.
"Wah beneran ? Dia nanyain kakak ?"tanya Rio. Ray menganggukan kepalanya.
"Nih ya kak, Ray yakin kalau kak Ify itu cinta banget sama kakak. Buktinya, walupun kak Ify lagi ngajar dia selalu sempetin nelfon mama nya kak Rio biar tau informasi kak Rio. Terus nih ya waktu kak Rio ngasih kabar kalau kak Rio mau pulang ke Indonesia. Kak Ify itu kelihatan seneng banget, dia antusias banget. Bahkan kak, kak Ify sampai jatuh karena loncat-loncat di kamar saking seneng waktu tau kalau kakak mau pulang "ucap Ray semangat sedangkan Rio hanya dapat menahan senyum nya.
"Terus terus ?"tanya Rio. Ray nyengir.
"Udah sih kak, gitu aja "ucap Ray.
"Udah gitu aja ?"tanya Rio. Ray menganggukan kepalanya polos.
"Tapi kebanyakan saat kak Ify bangun itu, yang pertama kali kak Ify tanyain itu ibu "ucap Ray yang membuat Rio tertegun.
"Ibu ?"tanya Rio. Ray menganggukan kepalanya pelan. Dia menatap ke arah depan.
"Ray masih ingat, waktu pertama kali kak Ify bangun yang dia tanyain "ayah ibu dimana ?". Kami semua awalnya hanya diam, kita nggak berani buat ngejawab pertanyaan kak Ify itu. Kak Ify nanya lagi, "ayah jawab Ify, ibu mana ?", saat itu kak Ify nanya sambil nangis. Dan saat itu juga ayah ngasih tau semuanya sama kak Ify. Kak Ify syok, dia teriak-teriak manggil nama ibu sambil nangis. Ayah langsung melly kak Ify tapi kak Ify malah berontak. Dia bahkan melepas semua inpusan, dia bahkan sempat kabur dan mencoba buat bunuh diri "ucap Ray dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Rio membulatkan matanya. Bunuh diri ? Ify mencoba bunuh diri ?
"Bunuh diri Ray ?"tanya Rio tak percaya. Ray menganggukan kepalanya. Segaris air matanya pun turun membasahi kedua pipinya.
"Iya kak, saat itu ..."

*Flash back *

Ify berdiri di atas gedung rumah sakit. Dia merentangkan tangannya, air matanya masih membasahi kedua pipi putih nya. Sementara di bawah ada Ayah beserta yang lainnya yang sedang berusaha agar menyuruhnya untuk turun.
"Ify turun nak, jangan seperti ini ayah mohon "ucap Ayah Ify. Ify menggelengkan kepalanya.
"Nggak yah, ify nggak akan mau turun. Ify mau nyusul ibu aja. Ify mau sama ibu, ify nggak mau hidup kalau nggak ada ibu "jerit Ify. Ayah dan Ray meneteskan air matanya melihat keadaan Ify sekarang. Wajah nya yang pucat menjadi semakin pucat. Mereka sangat khawatir dengan Ify saat ini.
"Ify nak, ayo turun sayang. Jangan seperti ini, ayo sayang kasihan ayah kamu "ucap Mama Rio. Ify tetap menggelengkan kepalanya.
"Nggak tante, Ify mau ikut Ibu. Ify nggak mau ditinggal sama ibu, ify mau ikut ibu "ucap Ify sambil menangis.
"Kak Ify, Ray mohon turun kak. Kakak jangan kayak gini, kakak nggak sayang sama Ray, sama Ayah. Ray mohon turun kak. Ray mohon turun kak "teriak Ray sambil menangis.
"Nggak Ray, jangan halangi kakak. Ini semua salah kakak, kakak yang udah buat ibu pergi. Kakak yang udah ambil hidup ibu. Kakak pembunuh ibu. Kakak minta maaf sama kamu, kakak udah bunuh ibu, kakak pembunuh. Kakak udah bunuh ibu"jerit Ify sambil menangis. Ify mengacak rambutnya. Dia seperti orang yang em..maaf frustasi.
Oh sudah, Ray sudah tidak tahan lagi. Dia pun ikut naik dan berdiri di samping kakak ny. Ray mengulurkan tangan nya.
"Ray mohon kak, turun ya "ucap Ray dengan air mata yang kembali mengalir. Ify menggelengkan kepalanya. Dia menggeser dirinya. Ray juga sama dia juga ikut menggeser untuk mendekati Ify.
Semua yang melihat tindakan Ray jelas saja terkejut.
"Kak ayo turun, Ray bantu kakak turun ya "ucap Ray dengan suara yang lembut. Ify tetap menggelengkan kepalanya.
"NGGAK. KAMU AJA YANG TURUN, TURUN RAY. TINGGALIN KAKAK, KAKAK NGGAK AKAN TURUN JADI PERCUMA KAMU BUJUK KAKAK "bentak Ify.
"KAK RAY BILANG TURUN "Ray balas membentak.
"JANGAN DEKETIN KAKAK, KALAU KAMU SAMPAI MENDEKAT KAKAK AKAN LOMPAT "teriak Ify. Ray menggelengkan kepalanya.
"KAK SADAR KAK, RAY TAHU KAKAK SEDIH, RAY TAHU KAKAK MASIH BELUM BISA NERIMA KALAU IBU HARUS PERGI. TAPI BUKAN INI CARA NYA KAK ! APA KAKAK NGGAK MIKIRIN PERASAAN RAY SAMA AYAH KALAU KAKAK MAU NYUSUL IBU ? "teriak Ray. Ify terdiam, dia menangis.
"Ify ayah mohon sama kamu, turun ya nak. Ayah mohon demi ayah nak, ayo turun "ucap ayah yang membuat Ify menolehkan kepalanya ke belakang.
"Nggak, yah. Ify jahat, Ify yang udah buat ibu meninggal. Ify yah, Ify hiks..hiks..."teriak Ify sambil menangis sejadi-jadinya.
Ray memberi kode kepada ayah nya agar mendekat. Ayah nya yang mengerti itu pun mendekat ke arah Ify.
"Ify turun, ayah mohon sekali lagi sama kamu "ucap Ayah.
"Nggak ayah, Ify nggak mau..aaaaaa.."teriak Ify saat Ray mendorong tubuhnya. Melihat itu pun Ayah Ify pun langsung menangkap tubuh Ify. Semaunya bernafas lega melihat itu semua, Ray pun langsung turun.
Mereka menghampiri Ayah yang masih mendekap Ify yang saat ini masih terus berontak.
"Lepas yah, lepas "ucap Ify sambil berusaha membuat pelukan ayah nya terlepas. Bukannya menuruti ucapan IIfy ayah nya itu malah semakin mendekap Ify.
"Jangan seperti ini, nak. Ayah mohon "ucap Ayah sambil menangis. Ify juga ikut menangis sampai akhirnya dia merasa semuanya terasa berputar-putar dan tubuhnya pun menjadi lemas.
"Ify, Ify "ucap Ayah sambil menepuk pipi Ify pelan. Wajah nya sangat pucat, Ya tuhan semoga tidak terjadi apa-apa kepada putri nya ini.
"Bawa Ify kembali ke ruang rawat nya "ucap Opa. Ayah Ify pun langsung membopong Ify dan membawa nya kembali ke ruang rawat Ify.
*Flash back off*
"Akibat dari itu, kondisi kak Ify jadi drop lagi bahkan lebih parah. Kak sempat nggak sadarkan diri selama beberapa hari "ucap Ray.
"Tapi kenapa kamu nggak kasih tau sama kakak tentang kondisi kakak kamu ?"tanya Rio sedikit emosi. Gadisnya mencoba bunuh diri ? Dan dia tidak ada disampingnya untuk menenangkan nya.
"Kami udah berusaha untuk menghubungi kakak, tapi kakak nggak pernah menjawabnya. Kita semua bingung mau ngasih tau nya kayak gimana lagi sama kakak "ucap Ray. Rio mengusap wajahnya kasar. Yah, dia ingat. Dia ingat saat itu dia sedang ujian dan praktek yang harus dia lakukan agar lulus dari bangku kuliah dia disana. Ya Tuhan, bagaimana dia ini.
"Terus apa yang terjadi sama kakak kamu ?"tanya Rio.
"Yah gitu, setelah beberapa hari akhirnya kak Ify bangun, dia kembali berontak lagi. Tapi ayah langsung memberi penjelasan sama kakak dan akhirnya membuat kakak tenang. Beberapa hari, minggu bahkan bulan dan tahun akhirnya kak Ify bisa menerima kalau memang kepergian Ibu itu karena takdir yang sudah digariskan untuk ibu "ucap Ray. Rio menganggukan kepalanya.
"Oh iya kak. Kakak kan udah lulus nih, terus kakak katanya mau nikah nih sama kak Ify "ucap Ray yang membuat Rio tidak bisa menahan senyum nya lagi.
"Iya terus ?"tanya Rio.
"Kakak udah kerja belum ? Ayah pasti nggak akan setuju kalau kak Ify nikah sama orang yang belum punya kerjaan "ucap Ray. Rio kembali tersenyum lalu mengacak rambut Ray.
"Kakak udah kerja, kok "ucap Rio. Ray membelalakan matanya.
"Beneran ? Kerja apa ?"tanya Ray antusias. Rio menaikan satu alisnya. Saat dia hendak menjawab.
"RIO SINI NAK "terdengar suara Mama nya. Rio tersenyum.
"Nanti kakak kasih tau kamu sama yang lainnya pas nanti makan aja ya "ucap Rio. Rio kembali mengacak rambut Ray.
Rio pun beranjak menghampiri mama nya yang tengah berada di dapur.
Ray tersenyum melihat Rio. Dia menganggukan kepalanya.
"Ray percaya sama kak Rio. Kak Rio nggak akan pernah ngebuat kak Ify nangis. Ray titip kak Ify. Jaga dia ya kak, jaga kak Ify karena Ray sayang sama kak Ify "ucap Ray sambil terus tersenyum.



Bersambung...


*Happy birthday Kak Ify, happy birthday kak Ify, happy birthday, happy birthday. Happy birthday kak Ify. Yeayyyy, selamat ulang tahun kak Ify. Semoga panjang umur, sehat selalu, banyak rezeki pokoknya semuanya yang terbaik buat kak Ify. Hari ini aku post panjang khusus kak Ify. Jangan lupa tinggalkan Vote and Comment kalian ya *

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang