Malaikat Hidup Ku Season 2 part 41

842 39 1
                                    

Setelah kejadian kemarin, Ify semakin dibuat bingung dengan sikap Rio beberapa akhir-akhir ini. Rio terkesan lebih protektif kepadanya sekarang. Rio juga hanya meluangkan waktunya untuk bekerja sebentar lalu dia akan pulang dengan alasan jika Rio ingin menemani Ify.

Dan sekarang Ify mulai sadar tentang perubahan sikap Rio itu. Dia juga mulai sadar jika ada terjadi pada dirinya, sudah beberapa hari ini Ify sering merasakan kepalanya berdenyut sakit bahkan Ify selalu mengalami mimisan. Awalnya Ify hanya beranggapan jika ini hanya hal yang biasa tapi setelah beberapa hari Ify sadar jika ada sesuatu terjadi pada dirinya dan melihat perubahan Rio itu membuat Ify yakin jika Rio sudah mengetahuinya namun dia tidak mau memberitahukan kepada Ify.

Karena penasaran dan rasa ingin tahu Ify pun diam-diam mencari tahu. Saat ini Ify sedang berada di ruang kerja Rio sedangkan Rio sendiri sedang memeriksa pasien. Ify yang tidak ingin melewatkan kesempatan ini pun mulai mencari sesuatu yang bisa membantunya menjawab semua ini. Menjawab semua rasa kecurigaan nya ini.

Ify mulai menggeledah ruang kerja suaminya itu, dia membuka laci meja dan seterunya tetapi tidak menemukan apapun. Tetapi mata secara tidak sengaja Ify pun menjauhkan kemeja Rio yang memang disimpan di kursi, Ify mengambil nya namun sebuah surat terjatuh dari kemeja Rio.

"Surat apa ini "gumam Ify bingung. Karena penasaran Ify pun membuka surat itu.

  Dengan teliti Ify membaca surat itu, matanya kemudian terasa memanas, tangannya bergetar memegang surat itu. Akhirnya air matanya pun lolos. Isi surat yang Ify baca adalah hasil dari tes laboratorium dirinya sendiri.

CLEK..

Pintu dibuka oleh Rio, Ify pun langsung membalikkan badannya. Rio sempat terkejut karena melihat Ify yang menangis namun kemudian dia pun mengerti saat melihat surat yang dipegang oleh Ify itu.

"Maaf "lirih Rio sambil menatap Ify dengan bersalah.

"Kenapa kamu nggak jujur sama aku yo ? Kenapa kamu nggak bilang sama aku tentang ini ? Kamu sengaja berbohong sama aku "ucap Ify dengan suara bergetar.

"Aku nggak mau kamu sedih dan drop kalau tau tentang ini fy, aku cuma---"

"Kamu bilang kamu nggak mau bikin aku sedih, bikin aku drop. Kamu tahu yo, justru dengan cara kayak gini yang ngebuat aku sedih yo. Kamu nggak jujur sama aku, apalagi ini menyangkut tentang hidup aku yo, hidup aku Rio "ucap Ify sambil meneteskan air matanya.

"Aku tahu fy, aku minta maaf aku cuma--- Fy, fy kamu mau kemana ? Fy, hei sayang kamu mau kemana "ucap Rio saat Ify langsung pergi begitu saja.

Rio pun mengejar Ify namun dia kalah cepat sehingga Ify sudah pergi terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah taksi. Rio menatap sendu kepergian istrinya itu.

"Maafin aku fy "lirih Rio.

"Dokter Rio "

Tiba-tiba saja seorang suster memanggil Rio dengan panik nya. Suster itu berlari menghampiri Rio.

"Ada apa suster ?"tanya Rio.

"Itu dok, ada korban kecelakaan dan harus segera di operasi dokter "ucap suster itu.

"Baik, ayo kita segera ke ruang operasi "ucap Rio lalu dia pun dengan cepat bergegas masuk ke dalam rumah sakit dan berlari menuju ruang operasi.

                  ◎◎◎◎◎◎◎◎◎

Ify sekarang sedang berada di depan rumah Ayahnya. Ify menghapus air matanya yang terus saja berjatuhan itu. Ify juga memukul pelan dadanya yang terasa sesak.

"Kenapa penyakit ini harus ada lagi di tubuh Ify tuhan "batin Ify sedih. Ify menghela nafasnya lalu dia pun masuk ke dalam rumahnya.

"Ayah "ucap Ify saat kedalam rumahnya itu. Ayah Ify yang memang sedang membaca koran sambil duduk di ruang tamu itu pun langsung menolehkan kepalanya. Ayah terlihat terkejut saat melihat Ify.

"Ify "ucap Ayahnya. Ify dengan cepat menghampiri ayahnya dan memeluknya erat.

"Kamu kenapa nak ?"tanya ayah khawatir saat merasakan bahu Ify yang bergetar.

"Kamu nangis "ucap ayah kaget saat mendengar isakan kecil Ify.

"Ayah "ucap Ify dengan suara bergetar. Ify benar-benar tidak bisa menahan tangisan nya lagi.

"Kamu kenapa fy ? Kenapa nangis ? Cerita sama ayah, kamu bertengkar dengan Rio ?"tanya ayahnya. Ify menggelengkan kepalanya.

"Maafin Ify "ucap Ify yang membuat ayahnya itu bingung.

"Kenapa kamu minta maaf nak ? Kamu kenapa fy ?"tanya ayah nya khawatir.

"Ayah hiks..hiks...kanker itu ada lagi. Ify sakit lagi hiks..hiks..ayah Ify sakit "ucap Ify sambil menangis sementara ayahnya yang mendengar ucapan Ify hanya dapat terdiam. Dia terkejut.

"Maksud kamu fy ? Kamu jangan bercanda nak ?"ucap Ayahnya tidak percaya.

"Kanker itu ada lagi di tubuh Ify, yah. Ify sakit kanker lagi yah, kanker itu datang lagi "lirih Ify.

Ayah Ify melepaskan pelukan nya. Dia menatap anaknya yang menangis itu, terlihat tidak ada kebohongan dari mata anaknya itu.

Akhirnya air matanya pun langsung ikut berjatuhan. Ayah Ify pun langsung memeluk Ify erat. Dia mengusap kepala Ify menenangkan anaknya itu.

"Maafin Ify, yah "ucap Ify sambil terisak. Ayahnya menggelengkan kepalanya.

"Kamu jangan meminta maaf nak, ini mungkin sudah takdir dan cobaan untuk kita "ucap Ayahnya itu.

"Tapi Ify takut, Ify takut sendirian yah "ucap Ify.

"Kamu nggak sendiri nak, ada ayah, ada Rio suami kamu dan ada yang lain yang akan mendukung kamu. Yang akan menyemangati kamu "ucap ayah nya itu.

"Kami harus kuat nak "ucap Ayahnya berusaha untuk terlihat tegar namun dalam hatinya dia sangat terpukul dengan kenyataan jika anaknya, anak kesayangannya harus kembali mengidap penyakit mematikan itu.

"Kenapa tuhan ? Kenapa mau berikan lagi penyakit mematikan itu ke dalam tubuh anak ku, kenapa kau tidak mengijinkan dia untuk bahagia ? Dia masih sangat dibutuhkan oleh yang lain. Tolong jangan biarkan dia merasakan sakit, tolong jangan ambil dia terlebih dahulu. Atau bila perlu cabut saja nyawa saya tuhan, jangan anak saya. Dia sangat berati bagi saya. Dia malaikat kecil saya. Jangan biarkan dia pergi meninggalkan kami semua, jangan mabuk dia. Saya mohon "batin Ayah Ify pilu.

"Ify kangen ibu, kalau Ify sakit ibu pasti selalu menjaga Ify. Ify kangen yah "ucap Ify sambil kembali menangis.

Ayahnya terdiam, Ify kembali menjadi Ify puterinya yang dulu. Yang  rapuh dan sedikit manja, Ify kecil nya yang selalu mudah menangis dan selalu merindukan ibunya kapan pun.

"Ayah juga kangen sama ibu, ibu juga pasti kangen sama kita. Udah sekarang kamu jangan nangis lagi, kamu harus semangat. Mana anak ayah yang kuat, anak ayah yang nggak gampang nangis. Ayo nak, kita berjuang sama-sama, jangan takut ada ayah di samping kamu. Ayah akan selalu nememin kamu, ayah nggak akan ninggalin kamu ataupun membiarkan kamu kesepian. Ayo berjuang, sekarang kamu punya Rio, suami kamu. Dia pasti akan menjaga kamu jadi kamu jangan takut kalau kamu akan sendirian "ucap Ayahnya.

"Tapi Ify kecewa sama Rio yah, dia sengaja menyembunyikan ini semua dari Ify. Rio udah tahu ini semua dari awal dan nggak ngasih tahu Ify, Rio nggak jujur sama Ify, yah. Padahal Ify istri nya dan ini juga menyangkut hidup Ify "ucap Ify.

Ayah nya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Yaudah, tapi kamu jangan marah lama-lama sama Rio. Rio pasti melakukan ini semua karena dia nggak mau kamu drop, Rio juga pasti terpukul saat tahu kalau kamu sakit lagi. Rio sangat sayang sama kamu fy, dia cuma mau menjaga kamu "ucap Ayahnya memberi pengertian sedangkan Ify hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Yaudah sekarang kamu istirahat ke kamar, kamu pasti capek. Nanti ayah telepon Rio biar Rio jemput kamu ke sini sekalian ayah mau bicara sama dia "ucap Ayahnya.

"Iya, yah "ucap Ify lalu dia pun melepaskan pelukan nya lalu beranjak menuju kamarnya.

Ayah Ify menatap sendu punggung Ify yang semakin menjauh. Air matanya kembali menetes.

"Kamu pasti bisa nak, bertahan sekuat kami. Ada ayah, ayah akan selalu ada disamping kamu "












Bersambung.....

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang