Malaikat Hidup Ku Season 2 part 21

992 46 1
                                    

Operasi pun sudah selesai, Rio pun langsung keluar dan melepas pakaian steril nya dan mencuci tangannya dengan air steril. Sementara sang pasien sendiri pun sudah dipindahkan ke ruang rawat oleh beberapa perawat yang lainnya.

Rio menghela nafasnya lalu dia pun beranjak pergi menuju ruangan nya. Tapi yang membuat Rio kebingungan adalah karena Rio tidak melihat Ify di ruangan nya.

"Dimana dia ?"gumam Rio bingung. Rio terus mencari Ify namun tidak ketemu.

"Suster "panggil Rio kepada suster yang melewati ruangannya. Sang suster pun dengan segera menghampiri Rio.

"Ada apa dokter ? Apa ada yang bisa saya bantu ?"tanya suster itu.

"Apa kamu melihat Ify ?"tanya Rio. Ya, sejak pertama kali rumah sakit ini beroperasi Rio sudah mengenalkan Ify kepada seluruh pegawai di rumah sakit ini dengan tujuan agar semuanya dapat mengenal Ify.

Suster itu menggelengkan kepalanya bingung.

"Tidak dokter, saya tidak melihat ibu Ify sedari tadi "ucap suster itu. Rio menghela nafasnya, kemana sebenernya Ify.

"Baiklah terima kasih "ucap Rio sedangkan suster itu hanya menganggukan kepalanya lalu beranjak pergi.

"Ify dimana sih lo "ucap Rio bingung. Dia pun keluar dari ruangannya dan mulai mencari Ify.

Beberapa kali Rio mengecek beberapa ruangan namun Ify belum ketemu juga. Sampai akhirnya seorang suster mengatakan kepada Rio jika Ify saat ini dirawat di ruang UGD. Rio tentu saja terkejut dan langsung berlari menuju ruang UGD.

"Apa yang terjadi dokter ?"

Rio langsung saja menghampiri Ify yang saat ini tengah di periksa oleh dokter Rendi yang bekerja di sini.

"Dia terjebak di lift yang tiba-tiba saja rusak tapi untung saja ada yang menolong nya dan membawanya ke sini "jelas Rendi. Rio menganggukan kepalanya.

"Lo tenang saja, dia nggak apa-apa, dia hanya perlu istirahat sebentar "ucap Rendi dengan berkata lo-gue kepada Rio karena memang Rendi adalah sahabat Rio juga saat berkuliah di Jakarta namun mereka jarang bertemu karena sama-sama sibuk tapi mereka tetap akrab.

"Yah, thanks Ren, biar gue yang jaga "ucap Rio. Rendi menganggukan kepalanya lalu dia pun beranjak pergi dengan suster yang membantunya tadi.

Rio duduk di kursi yang berada di samping ranjang Ify. Dia memeriksa denyut nadi Ify lalu menghela nafasnya pelan, kondisi Ify tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Lo kenapa sih "ucap Rio sambil mengelus kepala Ify lembut.

"Eghh "Ify mengerang pelan sambil mengerutkan keningnya.

"Fy bangun fy, lo nggak apa-apa kan ?"Rio menepuk pelan pipi Ify, perlahan Ify pun membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya mencoba memperjelas penglihatannya. Ify menolehkan kepalanya menatap Rio. Ekspresi Ify berubah ketakutan dan langsung bangun dan memeluk Rio erat.

"Gue..gue takut, tadi semuanya gelap, gue takut "ucap Ify dengan suara bergetar. Rio menganggukan kepalanya lalu membalas pelukan Ify.

"Iyah gue tahu, gue minta maaf karena nggak bisa jaga lo. Udah lo nggak usah takut lagi, sekarang ada gue. Gue disini jagain lo "ucap Rio sambil mengusap kepala Ify agar membuat Ify sedikit lebih tenang.

Tak butuh waktu lama untuk menenangkan Ify. Rio melepaskan pelukannya lalu mengangkat dagu Ify agar Ify menatapnya.

"Jangan takut lagi oke ? Ada gue disini sekarang "ucap Rio sedangkan Ify hanya menganggukan kepalanya pelan.

"Oh iya gue penasaran siapa orang yang udah nolongin lo "

"Ah itu, sebelum gue benar-benar pingsan, gue sempet lihat wajah nya tapi nggak terlalu jelas "ucap Ify. Rio menganggukan kepalanya, dia mengelus rambut Ify sembari tersenyum.

Malaikat Hidup Ku Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang