Matahari dengan malu malu muncul disela sela jendela...
Matahari dengan Setia menemani kegiatan manusia...
Matahari dengan senang hati menyinari kegelapan...
Dan matahari juga yang mengawali hari hari...
Alarm dengan bisingnya berbunyi tuk mengganggu tidur nissa yang nyenyak.
"Hoammm.".. Dengan cepat nissa bangun dan menuju kamar mandi.
Setelah mandi dan berpakaian nissa pun memutuskan tuk membereskan tempat tidur terlebih dahulu setelah itu memutuskan tuk sarapan bersama.
"Pagii ayah dan bunda"
"Pagi juga sayang "ucap bunda mempersilahkanku duduk dikursi.
"Pagi juga sayang" ucap ayah.
Disela sela sarapan bunda pun menanyakan tentang perjodohan.
"Bagaimana Niss apa kamu sudah memikirkannya, dan bagaimana keputusanmu??"
"Nissa sudah memikirkannya bunda dan nissa menerima perjodohan ini"ucapku tenang.
"Jika kau belum siap jangan memaksakan diri sayang"ucap ayah lembut sambil mengusap kepalaku yang berbalut jilbab.
"Tidak ayah, jika memang itu yang terbaik, insyaallah aku siap menerimanya, tetapi aku ingin mengenal terlebih dahulu siapa calon suamiku itu" ucapku penasaran.
"Sepertinya anak ayah sudah tidak sabar bertemu calon suami, betul tidak bun?? Ucap ayah terkekeh kecil.
"Sepertinya si begitu yah"ucap bunda.
"Memangnya nama calon suami nissa siapa bun?? Ucapku sangat penasaran.
"Mohammed ahmed Alfonso"
Degg...
Apakah dia orang yang sama, ya Allah jika ini yang terbaik aku akan menerimanya dengan ikhlas.. Tetapi belum tentu dia orang yang sama bukan batin ku berkata demikian tetapi pikiranku berkata lain.
"Nissa ada apa dengan dirimu?? Kenapa kau mendadak berkeringat seperti itu??"tanya bunda menyadarkanku dari lamunan.
"Engh..eh.. Enggak ko bun tetapi nissa seperti mengenal nama itu bun"ucapku jurjur.
"Besok kita akan makan malam dengan keluarga calon suami mu sekaligus membiarkanmu berkenalan lebih dekat dengan calon suamimu.
Degg..
Apa?? Bertemu? Ya allah Teguh kan lah imanku ya allah."Baiklah bun"ucapku bingung.
"Apa kau kuliah?? Tanya ayah.
"Hmmm tetapi siangan dikit kira kira jam sembilanan." karna kudengar dari Desy jam nya diundur menjadi jam sembilan.
"Kalau begitu nanti ayah antar saja, sekalian ayah berangkat kekantor"
"Baiklah, nissa keatas dulu ya bun, yah"
Sesampainya dikamar aku langsung mengunci kamar dan memilih menenangkan diri dengan istirahat dibalkon.
Ya allah apakah dia adalah takdirku?? Apakah dia bisa menjadi Imam yang baik bagi anak anakku kelak?? Kuserahkan semuanya padamu ya allah.
Setelah cukup menenangkan pikiran nissa pun memilih tuk bersiap siap pergi kekampus.
Jam menunjukkan pukul 08.30.
Nissa menuruni tangga dengan tas yang dilampirkan dibahu.
"Ayah, Nisa berangkat duluan ya" ucapku kepada ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIAGE TO MY TEACHER???
Romancepersahabatan sejak SD akhirnya harus terpecah belah karna masing masing mencintai seorang guru yang sama. bagaimana bisa ia mencinta seorang guru yang sebenarnya mustahil tuk dicintai entahlah , itulah yang dirasakan kedua sahabat itu. 18+ Yang be...