MTMT- chapter 11

1.5K 67 6
                                    

Ahmed point of view

Disaat sampai didepan gudang aku mendengar sama samar orang berteriak meminta tolong.

Aku berusaha membuka gudang tetapi terkunci aku pun berusaha mendobraknya sekuat tenaga dengan dibantu oleh pak karjo.

Brak...
Pintu gudang terbuka dan alangkah terkejutnya aku melihat seseorang yang kucintai penuh oleh darah.

"hikss.. tolong aku ya allah" ucapnya samar dan menitikkan air mata.

"Bartahanlah nis" ucapku lembut lalu memggendongnya berjalan kearah mobil tuk membawanya ke rumah sakit terdekat.

" pak karjo bawa orang itu kekantor polisi" teriakku pada pak karjo sudah kedua kalinya aku memergoki desy sedang menyiksa calon istriku ini.

" suster dokter tolong, cepat" teriakku kepada suster dan suster pun menghampiri dan langsung membawa nissa memasuki ruang UGD.

" bertahanlah sayang, aku mencintaimu dari dulu hingga sekarang, I LOVE YOU" ucapku lirih.

Aku pun menghubungi abi, umi, ayah, dan bunda tuk datang ke rumah sakit dan pastinya mereka semua tau karna rumah sakit ini milik pamanku.

_____________

Kami semua berkumpul dan menunggu ruang UGD dengan cemas dan was was.

Keadaan membuatku pusing apalagi dengan menangisnya umi dan bunda tetapi aku juga sama menghawatirkannya apalagi nissa sangat sensitif dengan kepalanya.

Pintu terbuka keluarlah seseorang yang menggunakan jass putih dan kami semua menghampirinya.

" bagaimana keadaannya dok" ucapku  tak sabar.

" pasien sekarang sudah membaik, tetapi kami takut pasien akan amnesia jika pasien tidak amnesia pasien akan koma, dan kami akan memastikan itu nanti, permisi" pamit sang dokter.( maaf kalau ada kesalahan karna saya bukan dokter)

"Permisi, apakah anda keluarga pasien, silahkan anda boleh menjenguknya," ucap sang dokter sambil berlalu pergi meninggalkan kami

Sore harinya dokter memeriksa keadaan nissa dan dokter menyatakan nissa koma.

Bunda dan umi menangis dipelukan suami mereka masing masing.

" nissa sadarlah sayang, kita akan menikah kurang dari 3 bulan lagi, kita semua menunggumu, I LOVE NISSA CONSETNETRALISCA" ucapku lirih.

Suara adzan dari handphone ku berbunyi, y aku memang memasang aplikasi yang bisa mengingatkanku pada yang maha kuasa.

___________

Sudah dua hari  nissa koma dan sudah dua hari pula aku tidak mengajar, sudah dua haru pula aku tidak berangkat kekantor dan abi memaklumi itu.

" nak, istirahatlah jangan sampai kau berlarut dengan keadaan seperti ini, jangan kau lupakan kewajibanmu sebagai seorang muslim." Ucap abi menepuk pundakku.

" tidak bi, ahmed pengen menemani calon istri ahmed" ucapku lirih dan memandang wajah nissa yang pucat.

Pipi itu dulunya gembul dan chubby tetapi sekarang menjadi tirus, badannya yang lumayan gemuk sekarang menjadi kurus.

, nissa kapan kau sadar apa kau tidak ingin bangun? Apa kau tidak bosan tidur terus, bangunlah bunda dan umi slalu menangis jika dia melihat keadaanmu.

" nak mendingan kamu istirahat gih, lihatlah keadaanmu, jambang dan kumis mulai tumbuh kau tau kan bahwa nissa tidak menyukai penampilanmu yang seperti ini, nisa pasti akan merindukan ahmed yang tegar" ucap umi dan aku pun menuju rumah untuk membersihkan diriku, sebenarnya nissa menyukai ku jika aku berjambang tetapi ku tau dia akan sedih jika dia melihatku berjambang disaat kondisiku seperri ini.

                __________________

Esoknya aku pun kembali ke rumah sakit, aku memilih mundur menjadi dosen disana.

Sudah satu minggu nissa koma tetapi belum ada kemajuan.

Disini kami bergantian dengan senang hati bergantian menjaga nissa, dan sekarang adalah giliranku.

" niss kamu lagi tidur ya? Ko tidur lama banget si? Ucapku frustasi sambil menggenggam tangan nissa.

" aku janji sama kamu kalau kamu bangun pasti aku bawa kamu kepasar malam lagi nanti kita naik kora-kora bersama" ucapku menatap sendu wanita yang ku cintai sejak pertama melihatnya dibangku smp.

Azan berkumandang itu bertanda memasuki waktu sholat dan aku pun memilih menenangkan hati dengan sholat.

Aku pun melangkahkan kaki menuju musholla yang ada di RS ini sementara disana ada bunda, ayah, umi, dan abi yang menjaga nissa.

Aku memasuki mushola dan melaksanakan sholat dan aku berdoa supaya nissa terbangun dari komanya.

Aku pun membaca surat ad- dukhan.

Dan tangis ku pecah saat ada surat yang menerangkan tentang.

"Tidak ada tuhan( yang berhak disembah) melainkan dia, yang mematikan dan menghidupkan, (dialah) tuhanmu tuhan bapak bapak mu yang terdahulu.

Dan ia menyadari bahwa yang mampu menghidupka dan mematikan hanya ALLAH semata.

Setelah selesai membaca surat aku pun memutuskan tuk kembali ke ruang nissa.

Disaat sampai di depan ruang aku dibuat bingung karna kulihat semuanya pada menangis.

Segera kuhampiri abi

"Abi kenapa pada menangis, apa yang terjadi pada nissa abi?" Tanyaku hawatir.

" kau yang sabar ya nak mungkin Allah lebih menyayangi nissa"

" cepat ucapkan abi, apa maksudnya jangan membuat ahmed bingung" ucapku frustasi.

" Nissa sudah meninggal nak, kau yang sabar y" ucap abi menepuk pundakku.

" TIDAK, itu tidak mungkin," ucapku langsung membuka kasar pintu ruangan nissa dirawat.

" suster apa yang kau lakukan, dia masih hidup kenapa kau ingin mencopot alat itu, aku yakin jantungnya masih berdetak karna aku bisa merasannya suster" ucapku frustasi entahlah aku sudah hilang kontrol.

" maaf tuan, tetapi kata dokter dia sudah meninggal" ucap suster meyakinkan.

" kenapa kau percaya padanya, memangnya dokter Tuhan? Tanyaku diambang emosi.

"Ahmed sudah lah, jangan lepas kontrol seperti itu" ucap ayah menghampiriku.

"Maaf kan saya dok" ucapku menghampiri dokter dan tersadar karna tak ada gunanya menangisi, dia hanya membutuhkan doa dan aku menunggu keajaiban dari tuhan walaupun itu hanya kecil kemungkinannya.

________________
Ditunggu voted nya y hihi😉☺

Oh iya CHAPTER berikutnya akan di privat karna ada kejutan😄☺

Huhuhu😢 nissanya meninggal... sedih aku.

Ini bukan end nya y end nya inshaallah masih lama😄

MARRIAGE TO MY TEACHER???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang