MTMT- chapter 27

735 30 0
                                    

" Nissaaa" aku mendengar namaku dipanggil oleh seseorang aku pun memutar tubuhku tuk melihat siapa yang memanggil nama ku tadi

" kau? Desy kan?" Tanyaku kepadanya dan dibalas anggukkan olehnya.

" Subhanallah desy, kemana saja kamu? Aku sangat merindukan dirimu des!!!" Ucapku sambil memeluknya.

" nissa maafin aku" tiga kata itulah yang terdengar oleh gendang telingaku. Suaranya sangat lirih sekali.

" sudah aku maafkan ko, kamu disini sedang apa?" Tanyaku menatap kearahnya dan dia hanya menundukkan kepalanya.

" ibu ku sakit" ucapnya lirih.

" sakit apa?" Ucapku bingung, yaa aku memang sudah lama tidak berhubungan dengan keluarga desy karna mereka lose contact

Semenjak kejadian lampau itu membuat hubungan kita menjadi goyah, dan aku berharap bisa bersatu kembali hubunganku dengan desy.

" ah lupakanlah, kau sendiri disini sedang apa?" Ucap sahabat yang sangat kurindukan ini.

" aku sedang memeriksakan kesehatanku" ucapku sedih.

" ohhh iya, kemana malaikat kecil kalian, ah pasti sudah besar ya" ucap desy semangat dan itu membuatku tersenyum pahit.

" dia sudah tenang disana" ucapku sedih dan berkaca kaca.

" ahh sory, aku tidak tau maafkan aku" ucapnya memegang tanganku.

" tidak apa apa, apa aku boleh minta nomer ponselmu, agar kita dapat berkomunikasi dengan baik" ucapku tersenyum ramah padanya.

"Ah iya tentu" desy pun dengan senang hati memberikannya.

" baiklah desy, aku dan nissa pamit, karna masih ada banyak pekerjaan yang belum terselesaikan" ucap abang sambil merangkul pundakku dan aku dapat melihat dengan jelas bahwa ada kilat kesedihan yang terpancar dari wajahnya yang cantik.

_________

Tak berapa lama aku dan abang pun sudah sampai rumah.

" memangnya ada pekerjaan apa yang belum terselesaikan bang" ucapku sambil membuntuti abang.

Bughh...
Aku menabrak punggung abang yang tiba tiba saja berhenti untung saja aku tidak terjatuh.

" ughb abang kalo berhenti bilang bilang dong, jidat nissa sakit nih" ucapku sebal sambil memegang dahiku yang sedikit sakit.

" maafkan abang, sebagai gantinya abang akan menggendongmu sampai kamar okee" ucap abang mengedipkan sebelah matanya padaku lalu detik berikutnya dia menggendong tubuhku ini.

Aku pun tak bisa mengelak setelah dengan santainya abang menggendong tubuhku, aku pun hanya mengalungkan tanganku dilehernya.

Setelah sampai dikamar, abang pun menurunkanku dengan pelan diranjang, dan aku memilih bersandar dipinggir ranjang.

" apa maksudmu tadi meniup niup telingaku?" Tanyanya dengan nada menggoda.

" iseng" ucapku santai, tadi aku memang meniup niup telinganya karna menurutku itu sangat mengasyikkan

" ouh iya, maksud abang tadi apa?" Tanyaku

" yang mana" tanya nya mengerutkan dahi bertanda dia bingung.

" banyak pekerjaan, maksudnya apa?" Tanyaku menatap lurus ke mata coklat legam miliknya.

" wuahhahhahahahahah" tawanya menggema diseisi kamar.

"Ihhh aku serius, gak mau bercanda" ucapku mengrucutkan bibirku dan itu membuat pipiku menjadi gembil.

" mau tau aja apa mau tau banget?" Tanyanya mencubit pipiku gemas.

MARRIAGE TO MY TEACHER???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang