MTMT-chapter 22

882 51 2
                                    

Lumayan lama menunggu dan hasilnya itu membuatku sedikit shok dan entah harus berbuat apa.

Aku sangat shok entah harus bahagia atau bagaimana.

Dan aku benar benar bahagia Doaku terkabul.

" bang apakah ini benar" ucapku masih shok campur bahagia.

" inshaallah ini bener sayang, aku akan memberitahukan semuanya tentang kehamilanmu" ucap bang bersemangat.

" jangan dulu abang, kita harus chek dulu ke dokter nissa tidak ingin mengecewakan mereka" ucapku menatapnya tulus.

Baiklah sekarang kau bersiap siap kita akan kedokter langganan kita.

Aku pun bersiap siap setelah siap aku dan abang berangkat menuju rumah sakit.

Aku dan abang sudah sampai dirumah sakit dan kami pun melangkahkan kaki menuju ruang dokter.

" bang aku takut" ucapku lirih dan abang pun mempererat gengamanku.

" selamat sore pak Ahmed, apa kabar" ucap dokter Osas

" selamat sore dok, kami ingin periksa" ucap abang tenang.

" baiklah bu Nissa, silahkan berbaring diranjang" ucap dokter aku pun menuruti perintahnya.

Sebuah gel dioleskan diatas perutku. Lalu dokter memeriksa keadaanku.

" selamat istri anda positif hamil," ucap dokter.

Aku yang mendengarnya pun meneteskan air mata karna bahagia.

" bayi nya sangat kecil sekali, kita akan menjadi orang tua sayang" ucap abang mencium keningku.

" bagimana keadaan bayinya dok" ucap abang.

" syukurlah, bayinya sehat, dan usianya baru 3 minggu dan itu sangat rentan sekali, mbak tidak boleh terlalu capek karna akan mempengaruhi perkembangannya" ucap dokter menjelaskan.

" baiklah dok terima kasih atas penjelasannya, kami pamit dok" ucapku berdiri.

" sekali lagi selamat yaa" ucap dokter memelukku.

Aku pun kembali kerumah.

Aku sangat bahagia sekali, sekian lama aku menunggu akhirnya terwujud.

"Abang aku sangat bahagia" ucapku memeluknya.

Baiklah abang akan menghubingi mereka semua ucap abang mengeluarkan hp gengamnya.

Jangan abang...

Kenapa?...

"Sebaiknya kita undang tuk makan malam saja dan baru kita kasih tau biar surprise." Ucapku memberikan ide.

" hmm abang setuju dengan idemu sayang, kau sangat cerdas" ucap abang mencubit pipiku gemas.

________________

Selesai sholat isya aku dan abang memilih menunggu diruang tamu.

Tak lama kemudian terdengar suara bel yang menggema dirumah. Aku pun menghampiri dan membuka pintu.

"Walaikum salam" jawabku karna mereka memberikan salam padaku.

Aku pun mempersilahkan mereka tuk masuk.

Dan aku pun sudah menyiapkan semuanya, dan sudah memasak dengan dibantu abang.

Kami mengobrol ngobrol sebentar dan dilanjutkan dengan makan malam.

Dan makan malam pun berjalan dengan lancar dan sekarang kami semua sedang di ruang keluarga.

" ekhemm...ekhemm ahmed mau kasih pengumuman harapp tenang!! Ucap abang seperti presenter dan itu membuat kami terkekeh kecil.

" ada kabar apa nak?" Tanya umi pada abang sambil mengelus lembut punggungnya.

" ahmed mau memberitahukan kabar gembira" ucap abang tersenyum sumringah.

" cepat katakan jangan membuat kami semua penasaran" ucap bunda dan dibalas anggukkan oleh semuanya.

" ahmeddd mau memberitahukan bahwa kalian akan menjadi nenek maupun kakek" ucap abang semangat.

Krikk...

Krik...

Krik...

"Maksudnya?" Ucap bunda akhirnya ada yang buka suara setelah semuanya terdiam seperti jangkrik.

" ishhh, kau ini bun masa tidak mengerti, nissa hamil sayang, kita semua akan menjadi kakek dan nenek" ucap ayah menjelaskan.

" ya Allah,,,, bunda baru ngeeh selamat ya sayang, semoga kau dan bayimu sehat wal afiat" ucap bunda memelukku.

" wahh, selamat ya nak" ucap umi memelukku dan aku hanya tersenyum bahagia.

Setelah sekian lama aku berdoa dan berusaha akhirnya doaku sudah terjawab oleh sang maha kuasa.

" terima kasih ya allah kau maha pengasih lagi maha penyayang, terima kasih sudah mengabulkan doaku, setelah sekian lama senyum itu menghilang akhirnya kembali sudah" ucapku dalam hati.

" mulai dari sekarang kau harus menjaga asupan gizimu ya agar bayinya sehat dan gemuk biar sam aseperti suamimu waktu kecil dia sangat gemuk" ucap umi memberitahuku.

" masa sih umi, abang memang waktu kecilnya gemuk umi? tanyaku penasaran.

" iya sayang dia sangat gemuk waktu dulu tetapi sekarang dia sudah berubah menjadi tampan dan gagah sama seperti abinya" ucap umi tertawa.

" ishhh umi jangan buka aib donk malu nih" ucap ahmed pura pura mengambek.

" wahh wahh wahh ahmed menantuku berarti kau sama seperti nissa dulu dia juga gemuk pas waktu kecil ya kan sayang" ucap bunda membeberka semuanya.

" isshh bunda mah buka aib abang jadi tau kan kalau nissa gemuk pas waktu kecil" ucapku mengkrucutkan bibir.

" tidak apa apa sayang, sekarang kau sudah berubah menjadi cantik dan menggemaskan" ucap abang mencium keningku dan merangkul pundakku.

" eghhh anak muda jaman sekarang main cium cium aja di depan orang tua kalau mau bermesraan dikamar saja gih" ucap abi meledek kami.

Alhirnya kita pun mengobrol ngobrol lumayan lama. Setelah itu semuanya pamit tuk pulang.

Dan sekarang aku dan abang sedang berada dikamar.

Dan aku sedang duduk diranjang sedangkan kepala abang sedang berada diatas pahaku.

" abang nissa mencintaimu" ucapku mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang.

" me too sayang" ucap abang bangkit dari tidurnya dan mencium keningku.

Dan berlanjut mencium bibirku dan lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi lumatan.

Walaupun dia sedikit lelah nissa juga menginginkannya dan harus melayani suami dengan baik.

Dan pastinya dia tau jika awal awal seperti ini bakal berujung kemana.

_______________

Haiii sory pendek ide mentok nihh.

Komen dongg biar tambah semangat. Dan jangan lupa vote juga yaaa

MARRIAGE TO MY TEACHER???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang