MTMT- chapter 30

805 38 2
                                    

6 Bulan berikutnya.....

"Apa aku boleh membantumu memasak, nis?" Ucap desy yang tiba tiba muncul dengan rambut yang tergerai. Ya desy memang memilih melepaskan hijabnya dengan beralasan dia belum siap sepenuhnya.

" hmm, boleh" ucapku menganggukkan kepala.

" kau sangat beruntung Nissa. kau memiliki suami yang baik, kau masih bisa merasakan kasih sayang orang tua hikss...hiks aku sangat merindukan kedua orang tuaku" ucapnya menitikkan air nata dan aku pun memeluknya dengan penuh kasih sayang.

" kau harus tabah, kedua orang tuamu tidak membutuhkan air mata mu tetapi dia membutuhkan doamu" ucapku menasehatinya.

Flashback....

Apa kau masih ingin mendengar doaku ini Tuhan...
Doa seorang hamba yang penuh dosa...
Apakah kau masih menganggapku sebagai hambamu....
Ya tuhan maafkan hamba karna telah meelupakanmu...

"Apa kah ini karma untukku karna aku sudah berbuat jahat pada nissa? Jika itu benar, aku sangat menyesal Tuhan hiks hiks" tangis ku pun pecah setelah mendengar pipiku kecelakaan dan nyawanya tidak terselamatkan.

Tangis desy pun pecah ketika ia melihat jenazah sang ayah tiba dirumah.

Ayah...
Kau cinta pertama ku sejak lahir...
Kau orang sabar yang slalu mengajariku membaca, berjalan...
Setelah kepergian ibu bulan lalu...
Harapanku hanyalah kau ayah...

Ayah...
Kau seseorang yang membuatku bertahan hidup...
Kau yang mensupportku disaat kami tiada dan disaat kau hancur...

Ayah...
Kenapa kau secepat ini meninggalkanku...
Meninggalkan anak tersayang mu...

Ayah...
Secepat inikah...
Lalu...
Kepada siapa aku menangis selain didada bidang ayah...
Kepada siapa aku harus curhat?...

Ayah...
Sekarang aku hanyalah seorang diri...
Sebatang kara...

Ayah...
Semoga kau tenang dialam sana ayah...
Akan ku panjatkan selalu doaku untuk mu ayah...
Maafkan desy karna desy slalu membuat ayah marah...

Desy menyanyangimu ayah...
I love you so much pipi...

Jenazah ayahnya desy pun selesai dimakankan...

Sekarang desy hanya bisa memandang makam ayahnya...
Sekarang ia tak bisa lagi melihat senyum indah yang terlintas dari bibir sang ayah...

Ia terduduk disamping makan sang ayah...

" mankannya jadi orang tuh jangan sombong"
" kasian ya tuh desy setelah ditinggal ibunya, sekarang ayahnya yang meninggal" tangis desy pun semakin menjadi ketika ia mendengar ibu ibu rempong yang menggosipkan dirinya.

Desy pun berusaha tersenyum dan menghampiri para ibu ibu rempong itu.

"Dari pada kalian menggosipkan pipi saya mendingan kalian PERGI DARI SINI... PERGI. Terima kasih sudah datang dan mendoakan pipi saya" ucap desy menahan air mata yang sudah sampai dipelupuk.

" pipi maafkan desy, desy menyanyangimu pipi" ucap desy memeluk kuburan yang masih merah.

" desy" panggil seseorang dan desy pun menolehkan kepala kesumber suara.

" nissa" ucapku berlari kearahnya.

" turut berduka cita des atas kepergian ayahmu" ucap nissa membalas pelukanku aku sangat beruntung karna nissa masih mau menerima diriku.

MARRIAGE TO MY TEACHER???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang