MTMT-chapter 31

707 31 7
                                    

Sudah satu minggu sejak kejadian itu tetapi aku masih tetap dengan pendirianku.

Entah sudah keberapa kalinya aku membujuk abang tetapi jawabannya tetapi "TIDAK" dan suaranya pun terdengar keras dan tegas.

Dan sekarang aku sedang menunggu abang pulang, padahal ini sudah jam 22.00 tidak seperti biasanya abang belum pulang jam segini.

Ceklekk...
Terdengar suara pintu terbuka dan itu ternyata abang.

" tumben jam segini baru pulang" tanyaku lembut sambil membantunya membukakan jas.

"Hmm, pekerjaan numpuk" ucap abang lembut.

Aku pun menaruh baju abang dimesin cuci dengan diam diam membawa lingrie yang aku beli kemarin.

Setelah lumayan lama dikamar mandi aku pun keluar dengan pakaian yang sangat tipis.

" baaang" ucap ku manja didekat telinganya. Karna sekarang abang sedang duduk dipinggir ranjang sambil memejamkan matanya mungkin dia sedang meditasi.

" hmm, kenapa sayang?" Ucap abang masih tetap memejamkan matanya.

" bang, nissa lagi ingin nih!, abang gak mau?" Ucap ku berbisik ditelinganya. Aku terasa seperti jalang yang menggoda seorang lelaki, tetapi aku juga ingin segera ada hasilnya, sebenarnya juga aku tak tega melihat dia seperti itu.

" gak" ucap abang ketus dan itu membuat hatiku sedikit sakit tetapi bukan nissa namanya kalau mudah menyerah.

" baang" ucapku serak duduk dipangkuannya aku bisa merasakan sesuatu disana yang mengembang.

" akhhh kau tau saja kelemahan abang" ucapnya membuka matanya dan setelah itu dia melumat bibirku dengan lembut fan itu menbuat hatiku bahagia.

Detik berikutnya kalian pasti tau kan apa yang akan terjadi...

_________

Keesokan harinya...

Tuk...

Tuk...

Tuk..

Derap langkah nissa menuruni anak tangga pun menggema dirumah.

Setelah mengantar suaminya bekerja memang nissa memilih tuk kembali kekamar.

Dan sekarang jam menunjukkan pukul 11.00 dan nissa yang merasa haus akhirnya memilih tuk kedapur.

" kau sedang apa des" ucapku bertanya padanya karna aku melihat dia sangat sibuj sekali didapur.

" heheh gak tau nih lagi pengen buat kue aja" ucapnya tertawa kecil.

" ngidam kali" ucapku asal.

" benarkah?" Tanyanya dengan sorot mata yang sedih dan penuh dengan kekhawatiran.

" entahlah, coba kau pakai ini" ucapku memberikan tespeck kepadanya dan menyuruhnya tuk memakai.

"Aku takut niss" ucap desy menolak mengambil tespeck dari tanganku.

" jangan takut, aku ada bersama mu ko desy" ucapky menenangkannya dan memberikan benda itu kepadanya

Setelah menunggu akhirnya desy pun keluar dan menyerahkan benda itu padaku aku pun menunggunya tetapi desy memalingkan wajahnya seolah olah tidak ingin tahu.

" kau hamil" ucapku senang tetapi detik berikutnya wajahku berubah menjadi bingung.

" kau hamil anak siapa? Katakan padaku supaya orang itu mau bertanggung jawab" ucapku menatap kearahnya tetapi dia malah menangis.

MARRIAGE TO MY TEACHER???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang