KRIIING...
Akhirnya, sudah bel pulang sekolah. Aku ingin mengambil kotak pensilku yang tadi diambil oleh Erik! Kotak pensilku itu sangat spesial! Kotak pensil itu adalah pemberian William.
Ah.. William.
William adalah,, hmmm.. Aduh, susah move on nya nih kalau begini. William adalah lelaki pertama yang membuatku merasakan yang namanya "Jatuh Cinta". Aku bertemu dengannya saat kelas satu SMP, aku sekelas dengannya, dan lebih mengejutkannya lagi, dia tetanggaan denganku. Tapi, begitu kami naik status, menjadi pelajar SMA, aku harus berpindah dari Malang ke Jakarta.Sampai saat ini, aku dan William tidak pernah saling berkomunikasi lagi. Aku sering termenung dan pikiranku langsung flashback akan kenang-kenangan yang pernah aku alami dengan William begitu aku melihat nama dia di kontak Line-ku.
Dia memberikan kotak pensil itu sebagai hadiah perpisahan. Sebelum kami berpisah, dia memberi tahu aku alasan mengapa dia memberikan sebuah kotak pensil sebagai hadiah perpisahan, katanya sih "agar setiap sekolah, lu bisa selalu ingat gue.".
Yap, it works. Setiap melihat kotak pensil itu, aku selalu mengingat dirinya.
Eiiitss.. Kok jadi ke William?
Back to real life.
Aku mencari-cari sosok "Erik" itu. Kila hanya mengekori ku dari belakang.
"Udah lah, Nam. Palingan kotak pensilnya udah dibuang.", kata Kila yang terengah-engah, mungkin lelah karena aku berjalan lumayan cepat.
"Hah? Dibuang? Jangan sampai! Itu kotak pensilnya spesiaaal.", kataku dengan mulut manyun.
"Udah sih, kita ke Gramedia aja langsung. Lo beli kotak pensil baru.", cibir Kila.
"Ih! Kila jahat, sumpah.".
"Hahaha... Canda! Buru! Cari lagi tuh si kak Erik.", katanya sambil menepuk bahuku.
Aku dan Kila mengelilingi sekolah, mencari-cari dilapangan, ditaman, dilobi, diparkiran, hanya demi mencari sosok Erik itu, dan juga demi kotak pensil kesayangan aku.
Dug...
Bola basket mengenai kepalaku. Kepalaku sedikit nyeri. Mataku berkunang-kunang. Pandanganku tidak jelas terlihat dimataku.
Dan, aku merasa dunia menjadi gelap.
![](https://img.wattpad.com/cover/94387839-288-k823207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold As Ice
Teen FictionSeorang gadis yang menaruh perasaan kepada seorang lelaki dingin di sekolahnya secara diam-diam. Seperti labirin, membuat gadis itu terus mencari cara untuk menuju hati seorang lelaki itu. Disaat ia kira perjuangannya itu sia-sia, ia mendapatkan seb...