10

12K 540 3
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi.

Aku langsung menarik tangan Kila menuju luar kelas, dan menariknya sampai di depan gudang sekolah yang letaknya sangat jauh dan terpencil.

"Buset dah. Ada apaan, Nam?".

"Aduh, Kilaaa...", raut wajahku bisa dibilang panik.

"Napa? Napa? Cerita aja.".

"Itu!".

"Apa?!?".

"Anak baru nyaaa!".

"Anak baru nya kenapa? Si William?".

"Iyaaa.".

"Ya udah. Emangnya kenapa? Ada apa dengan William? Mantan lo? Saudara lo? Sepupu lo?".

Aku pun menceritakan semuanya. Dari awal aku bertemu dengannya, sampai aku harus pergi meninggalkannya.

Aku keasyikan cerita sehingga aku dan Kila tidak sadar bahwa kami sudah lumayan lama disini dan bahkan duduk di lantai.

"Gilaaa... Jadi, lo pernah suka sama dia? Dan dia suka sama lo juga?".

"Iya, Kila ku yang tercintaaa.".

Kila mengernyitkan keningnya. "Tapi, lo suka kak Erik, kan?", tanyanya.

"Hmmm... Eheheh... Maybe?".

"Ah.. Udah jelas kalau lu suka kak Erik.".

"Masa?".

"Ya iya."

"Tapi iya sih, gue suka kak Erik. Tapi, sekedar mengidolakan saja lah. Lagian, seperti yang pernah lu bilang, dia dingin. Dan dia gak bakal suka sama gue.".

"Nam! Jangan ngomong begitu! Kalau lu suka, perjuangin!".

'Perjuangin', tuh kan, sudah ku bilang, orang-orang pasti berkata 'perjuangkan'.

"Gak ah. Capek.".

"Capek apaan? Lo gak usaha apa-apa.".

"Aduh! Kila ih! Kok kita malah bahas kesitu sih?".

"Ya udah. Intinya gimana?".

"Gimana? Gimana apaan?".

"Lu sama William.".

"Yah gitu lah. Pasti canggung. Walau dia pernah mengisi ruang dihati gue, tapi sudah lewat masa itu. Sudah berlalu, sekarang gue suka nya sama kak Erik.".

"Hayoloh. Kalau William masih suka sama lu?".

"Ya udah. Intinya, gue gak bisa suka dia lagi.".

"Lah? Kenapa emangnya?".

"Karena gue suka kak Erik.".

"Oh iya ya.".

"Balik kekelas?".

"Yok.".

Aku dan Kila berdiri, dan menuju kelas. Tapi, lorong sekolah sepi.

"Anjrit! Udah bel! Udah masuk!", kata Kila dengan panik, aku merasakan dia menggenggam tanganku sangat kencang, membuatku menggerang kesakitan.

Cold As IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang