Bahagiamu Bahagiaku

2.3K 114 157
                                        

Kehamilan Batz tidak terlampau sulit. Namun, cukup membuat Nae bingung.

Bagaimana tidak, saat hamil ke tujuh bulan, Batz meminta makan mie ayam... Di pasar... Di temani oleh Nae.

"Sayang.. Aku mau sesuatu boleh?" Batz menatap Nae penuh harap. "Katakan saja" Nae mengelus rambut Batz. Saat ini mereka tengah berbaring di kursi sofa kamar.

"Aku mau makan mie ayam" Batz tersenyum manis menatap Nae dengan berbinar.

"Baiklah. Aku akan minta koki kita memasaknya" ucap Nae dan dijawab gelengan cepat oleh Batz.

"Loh.. Terus?" Tanya Nae heran. "Aku mau makan mie ayam gerobakan" jawab Batz tersenyum dan memperlihatkan gigi putihnya.

"APA?? GAK! GAK! ITU GAK HIGIENIS!" tegaa Nae yang membuat wajah Batz berubah sendu.

"Tapi anak kita mau itu" Batz sedikit terisak mendengar bentakan Nae. Sudah tau kan kalau ibu hamil lebih sensitif selain nafsunya yang lebih besar?

"Tapi aku gak bisa jamin kebersihannya untukmu, sayang. Aku gamau kamu kenapa-napa" Nae berusaha memberi pengertian.

"Kamu tuh ya. Apa orang kaya begini semua ya? Terlalu ketakutan. Padahalkan banyak yang makan itu juga gak langsung sakit. Jangan terlalu anti, sayang. Nanti imun di tubuhmu gak kuat. Makanya sekali makan aneh dikit, cepet sakit" Batz yang kesal malah semakin membuat Nae bingung.

"Oke. Oke. Tapi biar pengawalku yang melindungimu dan mempersiapkan kebersihan air dan lainnya untuk mie mu ya" ucap Nae mengajak berunding.

"Tapi aku mau kamu juga ikut" ucap Batz mengecup bibir Nae. "Hah? Ikut?" Nae semakin terkejut dengan ngidamnya sang istri.

"Iya. Ikut. Kita makan mie ayam gerobaknya di pasar" ucap Batz antusias.

"APA?? PASAR???" Nae kembali berteriak dan membuat Batz mendorong tubuh Nae hingga jatuh ke atas karpet berbulu lembut warna biru muda.

"Aww.. Sakit, sayang" ucap Nae mengelus punggungnya yang sakit karena jatuh secara tiba-tiba.

"Makanya jangan jerit-jerit. Sakit tau kupingku" keluh Batz mengusap telinganya.

"Kamu yang bener aja, yang. Mall aja aku susah apalagi pasar" ucap Nae bangkit dari karpet dan duduk di tepian ranjang.

"Yaudah. Aku minta anter Peter aja" Batz yang hendak mengambil hp segera ditahan oleh Nae.

"Mau pergi kapan?" Tanya Nae dengan riak wajah serius. "Sekarang yuk" Batz menatap Nae dengan wajah berbinar.

"Aku ganti baju dulu" Nae bangkit berdiri dan mencium kening Batz. Batz tersenyum dan mengangguk.

Setelah Nae berganti baju, ia dan Batz berangkat menuju pasar dengan diiringi beberapa pengawalnya.

Sesampainya di pasar, BatzNae segera dikawal menuju sebuah tempat gerobak mie ayam.

BatzNae duduk berdampingan dan di lindungi oleh enam pengawal Nae. Sontak saja pasar menjadi riuh.

Tatkala ingin membuat mie ayam, mie yang akan dimasak, dicuci terlebih dahulu oleh air yang telah dibawa pengawal Nae. Begitu juga dengan sayuran dan ayamnya. Mangkuk dan gelasnya juga tak luput dari cucian para pengawal Nae.

Serta air minum yang sudah dibawa langsung oleh para pengawal Nae.

"Maaf ya, pak. Tapi tenang saja. Kami tetap membayar semestinya. Nyonya Batz ingin sekali memakan mie ayam gerobak di masa kehamilannya dan Nyonya Nae akan mengamati kebersihannya. Bukan maksud kami tidak percaya, namun Nyonya Nae hanya melakukan yang terbaik untuk istrinya" ucap sang pengawal yang membantu mencuci mie ayamnya.

"Gpp, nak. Saya mengerti kepedulian Nona Nae. Saya gak masalah kok. Malah saya merasa beruntung, semoga dengan keadaan ini, mie ayam saya semakin laris" ucap Bapak penjual mie ayam.

"Aamiin, pak" ucap sang pengawal.

Tidak lama kemudian, mie ayam sudah jadi. Bukan hanya Batz namun Batz juga meminta Nae ikut memakannya.

Tidak butuh waktu lama, para netizen sudah berebut mengambil gambar dan video tentang keberadaan Nae di pasar.

Berita yang dimuat pun tak ada yang negatif. Mereka sangat senang bahwasanya Nae sangat perhatian terhadap istrinya. Mengutamakan kebahagiaan sang istri meski ia harus bersusah payah.

Tapi bukan susah payah, intinya memang ia akan melakukan apapun demi kebahagiaan Batz.

Selesai makan mie ayam, BatzNae kembali menaiki mobil mereka.

"Sayangku mau kemana?" Tanya Nae menatap Batz yang sedang tersenyum bahagia.

"Mau manja-manjaan aja sama kamu di rumah" ucap Batz bergelayut manja pada Nae. Nae tersenyum dan mencium kepala Batz.

Sesampainya di rumah, BatzNae kembali bermesraan dengan Batz yang tidak mau lepas dari Nae.

'Darin Calling'

"Sayang.. Bentar ya, Darin telepon" ucap Nae yang hendak mengangkat teleponnya. Batz mengangguk dan membiarkan Nae menerima panggilan dari Darin.

"Halo.."

"Lo dimana?"

"Di rumah. Kenapa?"

"Investor Korea mau ketemu. Kapan?"

"Jadwalnya?"

"Besok"

"Gw tanya nyonya besar dulu ya"

"Gak pake lama"

"Yoo"

Nae memutuskan sambungannya pada Darin dan segera menghadap Batz.

"Kenapa, sayang?" Tanya Batz melihat kegelisahan Nae. Nae bingung bagaimana menjelaskannya. Pasalnya, Nae sangat ingin berada di samping sang istri saat Batz lagi manja-manjanya.

"Emh.. Itu.." Nae menggaruk tengkuknya dan menyesali mengapa lidahnya sangat kelu untuk berbicara pada Batz.

"Ada apa? Mau pergi?" Tanya Batz dan dijawab anggukan oleh Nae. "Kemana?" Tanya Batz lembut dengan mengelus pipi Nae. "Korea, sayang" Nae memegang tangan Batz yang berada di pipinya.

"Yaudah. Pergi aja gpp. Nanti aku minta temenin Aom aja" Batz mengecup bibir Nae.

"Tapi aku mau nemenin kamu" Nae menjelaskan kebingungannya pada Batz. Ia merapihkan rambut Batz dan diselipkannya di belakang telinga.

"Gpp. Kamu pergi aja dulu. Nanti pulang dari sana, kita pergi lagi. Gimana?" Nae mencium bibir Batz. Ia sangat bahagia mendapatkan Batz sebagai istrinya. Wanita yang sangat peehatian pada dirinya.

"Kapan acaranya?" Batz mengusap bibir Nae yang masih sedikit basah karena ciuman mereka barusan.

"Besok, sayang. Aku ga akan lama kok. Kamu hubungi aku kapanpun ya. Tinggal sebut aja mau apa" Nae menatap lekat wajah Batz.

"Iya, sayang. Aku ngerti. Kan aku bukan sehari jadi istrimu" Batz kembali mengelus pipi Nae gemas.

Nae terkekeh dan merengkuh Batz dalam pelukannya serta memberi kecupan dalam di keningnya.

"Tuhan.. Izinkan hidupku dengan selalu bahagia bersamanya" batin Nae kala menutup matanya mencium kening Batz.

Ms. CEO (II)Where stories live. Discover now